MCCC Gelar Monev, Sekda Jabar Apresiasi Kontribusi Muhammadiyah
BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar monitoring dan evaluasi program sigap lawan corona di Auditorium KH. Ahmad Dahlan UM Bandung, Kamis hingga Jumat (06-07/01/2022).
Pada kesempatan tersebut, Sekda Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mengapresiasi kontribusi Muhammadiyah selama ini, khususnya dalam ikut menangani pandemi covid-19 di Indonesia.
Di samping itu, Setiawan Wangsaatmaja juga menyinggung masalah visi ke depan di kampus Muhammadiyah, termasuk di dalamnya UM Bandung, untuk mengembangkan jurusan kedokteran.
”Tadi saya berbincang di ruangan rektor bahwa salah satu barangkali yang harus dikembangkan di universitas ini adalah jurusan kedokteran. Berdasarkan prediksi dari konsultan internasional bahwa Jawa Barat harus unggul dalam bidang kesehatan. Namun, unggul ataupun tidak, sebetulnya bergantung pada kualitas SDM-nya. Makanya saya melihat peran universitas Muhammadiyah ini amat sangat strategis untuk mencetak manusia-manusia unggul dalam bidang kesehatan,” ucap Sekda Jabar.
Menurut Setiawan, monev (monitoring dan evaluasi) untuk silana (sigap lawan corona) ini sangat baik. Ditegaskan Setiawan bahwa Jawa Barat mengucapkan terima kasih bahwa di Jawa Barat ada yang namanya Jabar Quick Response (yang di dalamnya ada andil Muhammadiyah).
”Jadi, Muhammadiyah ini (kontribusinya) sangat luar biasa,” kata Setiawan.
Sementara itu Ketua MDMC/Unsur Pengarah MCCC PP Muhammadiyah Budi Setiawan mengatakan bahwa sejak pandemi covid-19 melanda dunia termasuk Indonesia, PP Muhammadiyah segera membentuk MCCC sebagai satu upaya melawan dan menghadapi covid-19 ini.
Seraya mengutip pesan yang disampaikan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Budi Setiawan menyampaikan pesan bagaimana nilai ketauhidan sejatinya bisa bermanfaat untuk kemanusiaan.
”Muhammadiyah adalah ormas yang berdasarkan Islam. Tentu ketauhidan bukan sesuatu yang asing untuk kita bersama. Artinya bagaimana kita menegakkan nilai-nilai ketauhidan dalam diri kita dan masyarakat justru untuk kemudian memuliakan manusia. Maka program sigap lawan corona yang sering kita sebut silana merupakan bentuk untuk memuliakan manusia, untuk menjaga kesehatan manusia,” ucapnya.
Budi Setiawan menyampaikan bahwa MDMC yang sudah lama bekerja sama dengan berbagai lembaga di dunia, kemudian karena Muhammadiyah membentuk MCCC, maka semuanya dijadikan satu.
Selama dua tahun ini, terang Budi Setiawan, Muhammadiyah menghadapi covid-19 mulai dari hulu sampai hilir, mulai dari sosialisasi edukasi masyarakat mengenai kesehatan, bahkan sampai pemulasaraan jenazah.
”Termasuk pula program vaksinasi. Semua itu dilakukan untuk menunjukkan komitmen persyarikatan Muhammadiyah,” tandasnya.
Pada sambutan lain, Suhada, Ketua Pimpinan Muhammadiyah Jawa Barat, mengatakan bahwa semua upaya yang dilakukan Muhammadiyah dalam rangka menjaga keselamatan manusia, sebagai bagian terjemahan dari nilai-nilai Alquran dan sunah Rasulullah, itu termasuk amal saleh untuk kita semua.
Oleh karena itu, Suhada atas nama Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung terselenggaranya kegiatan-kegiatan yang bisa mensejahterakan umat.
”Dengan demikian, tentu tidak ada kata yang terindah kecuali kita mengucapkan syukur ke hadirat Allah. Fase ini kalau kita meminjam istilah siklus PDCA (plan do check action), beralih pada posisi check dan action kemudian untuk menentukan action ke depan, harus seperti apa.
”Salah satu bukti nyata bahwa action ke depan itu kita harus menyediakan fasilitas preventif untuk menanggulangi covid-19, (salah satunya) dengan mendirikan klinik kampus sehat. Itu adalah wujud nyata untuk menyiapkan pengamanan keselamatan kita di masa yang akan datang,” tutur Suhada.
Suhada berharap, semua program yang dijalankan bisa memiliki efektivitas dan produktivitas sehingga semua terlindungi dari hal-hal yang tidak kita inginkan.
”Semoga covid-19 itu segera berakhir, walaupun sekarang sudah datang lagi varitas baru, tetapi kita tidak boleh mengalah dengan walaupun ada varietas baru,” ucap Suhada. (Feri)