Komnasdik Kunjungi Binaan Rumah Pintar Matahari di Kampung 1001 Malam
Sebagai wujud kepedulian terhadap anak yatim, dhuafa, jalanan, dan telantar, Komisi Nasional Pendidikan (Komnasdik) kota Surabaya mengunjungi anak-anak binaan Rumah Pintar Matahari (RPM) yang merupakan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) dibawah naungan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Krembangan Surabaya di musholla Al-Amin Kampung 1001 Malam, Sabtu (08/01/2022).
Ketua Komnasdik kota Surabaya, Jatim MA memaparkan, bersama beberapa pengurus antar lain, Mardi, S.Pd., M.Ds. (Sekretaris), DR. Eli Masnawati, S.Pd., M.Pd. (Wakil Ketua Bidang Kerjasama dan Hubungan Antar Lembaga), Eko Yudi Setiawan, ST. S.Pd., M.MT. (Biro Usaha), Muhammad Zuiko Nanda, SH., M.Kn. (Korbid Hukum), dan Ahmad Syaiful Umam, S.Pd. (Korbid SD/MI) mengunjungi binaan Rumah Pintar Matahari dishelter kampung 1001 malam sebagai bentuk kepedulian Komnasdik kota Surabaya terhadap anak-anak yatim, dhuafa, jalanan, dan telantar.
“Sebagai ketua Komnasdik kota Surabaya awalnya saya sangat penasaran dari cerita kampung 1001 malam, yang tidak seindah cerita dari negeri dongeng. Setelah kami berkunjung kami merasa prihatin bahwasanya masih ada kampung yang hidupnya masih dibawah standard di kota metropolis Surabaya”, ungkap Jatim.
“Dengan jumlah KK yang signifikan yaitu 175 KK, harapan Komnasdik kota Surabaya masalah ini harus tersentuh dan terselesaikan hingga mendapatkan tempat yang layak”, harap Jatim.
Sementara itu, Kepala Rumah Pintar Matahari, Luki Darmawan sangat mengapresiasi kunjungan Komnasdik kota Surabaya ke anak-anak binaan RPM di musholla Al-Amin kampung 1001 malam.
“Setiap hari Sabtu sore, kami dari RPM membina anak-anak musholla Al-Amin shelter kampung 1001 malam hafalan surat-surat pendek juz 30 dengan dibantu PCM-PCA Krembangan Surabaya sebagai bagian dari dakwah kami”, papar Luki.
Masih dengan Luki, dirinya menyampaikan rasa terima kasih sebanyak-banyaknya atas kunjungan dan donasi minuman kemasan dari pihak Komnasdik kota Surabaya.
Sebagaimana diketahui, kampung ini berada di sebuah lahan yang terisolir, tepatnya di pinggiran sungai kali anak Kelurahan Dupak, Kecamatan Krembangan Surabaya, karena aksesnya terputus akibat adanya jalan tol tersebut.
Sampai saat ini, sudah terdapat kurang lebih 175 Kepala Keluarga yang menetap di kampung ini dengan jumlah sekitar 400 an jiwa.
Jumlah anak usia sekolah 150 an, untuk usia Paud sampai SD sekitar 95 an anak, selebihnya usia SMP dan SMA dan tidak semua anak bisa bersekolah, bahkan masih ada yang buta huruf.
Sedangkan untuk mata pencaharian, rata-rata sehari-harinya warga Kampung 1001 malam sebagai pemulung, pengemis, pengamen, kuli bangunan, tukang becak, dan buruh kasar.
“Mudah-mudahan donasi snack dan minuman kemasan bisa membuat anak-anak binaan lebih bersemangat lagi untuk hafalan yang kita selenggarakan setiap sabtu sore dan kami bisa tetap istiqamah membina anak-anak maupun warga kampung 1001 malam supaya dakwah tetap berjalan”, harap Luki. (Yuda)