Miliki Gedung MBS, SMP Muhammadiyah 06 Dau Angkat Mutu dan Prestasi
MALANG – Gedung baru Muhammadiyah Boarding School (MBS) milik SMP Muhammadiyah 06 Dau Kabupaten Malang diresmikan, Sabtu (8/1/2022). Launching peresmian MBS ini dihadiri langsung Ketua PW Muhammadiyah Jawa Timur, KH Dr. Saad Ibrahim, MA.
Peresmian gedung MBS SMPM 06 Dau ditandai dengan pengguntingan pita bersama-sama oleh Ketua PWM Jatim. KH Dr Saad Ibrahim juga didampingi Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Malang, Dr Mursidi, MM, Ketua PCM Dau dan warga Muhammadiyah Cabang Dau.
Pendirian MBS SMP Muhammadiyah 6 Dau ini merupakan bagian dari upaya Muhammadiyah dimana pun berada, untuk selalu berikhtiar memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara. Dalam sambutannya, Kiai Saad mengharapkan proses pembangunan terus berlanjut.
“Jangan sampai berhenti, semakin tinggi ketaqwaan warga Muhammadiyah apapun yang diikhtiarkan, semakin cepat selesai,” pesan Ketua PWM Jatim, KH Saad Ibrahim, Sabtu (8/1/2022).
Pembangunan Muhammadiyah Boarding School (MBS) SMP Muhammadiyah 6 Dau ini bertempat di lokasi yang baru, seluas 4.675 meter persegi dan terletak di Jl Ulil Abshar Mulyoagung Dau Malang. Di lahan ini akan didirikan 3 gedung pembelajaran dan asrama santri, terdiri dari 3 lantaim. Fasilitasnya lengkap, mulai dari sarana pembelajaran, asrama, dan fasilitas lainnya untuk menunjang pengembangan potensi siswa.
Dr Agus Tinus, MPd selaku ketua Tim Pengembangan MBS mengungkapkan, konsep MBS SMP Muhammadiyah 6 Dau dirancang memadukan kurikulum umum yang dikeluarkan oleh Kemdikbudristek. Kurikulum sekolah umum dipadukan dengan kurikulum pendidikan asrama dan pendidikan agama khas pesantren.
Menurut Agus Tinus, ke depan santri-santri lulusan MBS SMP Muhammadiyah 6 Dau tidak hanya memiliki karakter dan agama yang bagus, melainkan juga memiliki kemampuan dari aspek kognitif atau pengetahuan umum.
“Jadi, antara nilai umum dan nilai agama kami seimbangkan. Harapannya, santri kami itu agamanya bagus, karakternya bagus, aspek pengetahuan juga bisa diandalkan,” jelas pria yang juga dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang ini.
Dalam sehari, santri MBS SMP Muhammadiyah 6 Dau melakukan sejumlah kegiatan, mulai salat tahajud hingga belajar tahfiz dan tahsin Alquran saat menjelang pagi hari. Kemudian diisi kegiatan belajar mengajar pada siang hari. Selanjutnya, memasuki sore hari, santri mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
Setelah maghrib, santri pun melakukan tadarus dan mengikuti kajian kitab dan mahkamah. Dengan menerapkan kurikulum umum dari Kemdikbud, maka para santri tidak perlu khawatir tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Selanjutnya, Ketua PDM Kabupaten Malang, Dr Mursidi MM mengingatkan, MBS SMP Muhammadiyah 6 Dau sebagai lembaga pendidikan harus berani memberikan penjaminan mutu kepada orang tua santri, sehingga tak terjadi ketimpangan dan kesenjangan kemampuan diantara para santri.
“Anak yang sekolah di MBS nantinya diharapkan bisa lancar berbahasa Inggris, Arab, dan hafal Alquran beberapa juz. Itu jaminan mutu yang harus diberikan kepada orang tua. Kalau tidak, nanti mutunya turun,” tandas Mursidi.
Dengan konsep tersebut, diharapkan santri-santri yang belajar di MBS SMP Muhammadiyah 6 Dau ini tidak hanya berasal dari Kabupaten Malang dan sekitarnya. Tetapi banyak juga yang berasal dari luar kota. Mursidi berharap, para orang tua tertarik dengan konsep pendidikan yang diterapkan di MBS SMP Muhammadiyah 6 Dau tersebut. [ril/choirul amien]