Administrasi Publik UM Bandung Gelar Pelatihan Analisis Kebijakan
BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Dalam rangka menyiapkan dan mendesain lulusan sebagai analis kebijakan publik andal, Program Studi Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung) adakan pelatihan analisis kebijakan publik pada Sabtu (15/12/2022).
Acara yang dilaksanakan secara luring tersebut, dilaksanakan selama tiga sesi dengan beberapa materi kurikulum yang diberikan mulai dari analisis dan advokasi kebijakan, analisis stakeholder, hingga policy brief.
Dosen Administrasi Publik UM Bandung Ramaditya Rahardian sebagai salah satu narasumber pelatihan analisis kebijakan publik mengatakan, pelatihan tersebut mendesain para lulusan prodi Administrasi Publik UM Bandung untuk menjadi analis kebijakan publik.
”Pada hari ini, analisis kebijakan publik itu menjadi suatu kebutuhan oleh pemerintah agar ke depan itu lahir kebijakan publik yang unggul dan bermutu yang pro pada masyarakat,” ucap Ramaditya Rahardian.
Ramaditya Rahardian mengatakan ke depannya pelatihan semacam ini akan dilakukan secara berkelanjutan mengikuti perkembangan kebijakan ataupun tren di pemerintahan.
”Kami berharap, peserta yang nanti akan mengikuti acara pelatihan itu tidak hanya dari administrasi publik, tetapi juga di luar administrasi publik, bahkan masyarakat umum juga akan terlibat ketika ingin mengenal produk dari administrasi negara, yakni kebijakan publik,” lanjutnya.
Sementara itu salah satu peserta pelatihan analisis kebijakan publik Savana Selma Ghassani mengungkapkan pelatihan tersebut penting bagi mahasiswa khususnya Program Studi Administrasi Publik UM Bandung.
Savana mengaku senang bisa terlibat dalam pelatihan analisis kebijakan publik. Menurutnya, sangat penting untuk mahasiswa administrasi publik bisa meningkatkan skill kompetensi.
”Skill kompetensi tidak hanya dalam segi materi, tetapi juga dalam skill-skill yang lainnya seperti pelatihan analisis kebijakan publik semacam ini,” tuturnya.
”Di pelatihan ini juga kita tidak hanya belajar tentang apa itu analisis kebijakan publik, tetapi kita belajar bagaimana sih caranya sebagai seorang analisis konsultan untuk kepentingan publik ke depannya,” ujarnya.
Savana berharap, semoga nanti Prodi Administrasi Publik UM Bandung bisa terus mengembangkan program atau kegiatan yang bermanfaat bagi mahasiswa.
”Yakni tidak hanya dalam skill materi, tetapi juga skill-skill yang memang itu cocok dan memenuhi kita sebagai seorang mahasiswa supaya kita tidak hanya paham tentang materi-materi. Namun, juga kita memiliki kompetensi yang bergengsi tentunya untuk kemajuan kampus UM Bandung ke depannya,” pungkasnya. (Firman Katon)