TEGAL, Suara Muhammadiyah – Salah satu muara dalam Pendidikan di Pondok Pesantren Muhammadiyah Ahmad Dahlan adalah menjadi kader persyarikatan. Beberapa upaya dalam belajar mengajar di kelas, PPAD menerapkan Mapel Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK) dan Talaqqi Himpunan Putusan Tarjih (HPT) dari jenjang MTs-MA. Itu semua untuk menunjang pemahaman santri secara kognisi.
Bukan hanya itu yang dilaksanakan PPAD, namun dengan bekerjasama bersama Pimpinan Ranting Aisyiyah Harjawinangun desa dimana pondok ini berdiri, PPAD melibatkan santriwatinya untuk terjun dalam pengajian ranting bersama Ibu-Ibu Aisyiah. Di setiap hari Rabu sore, PPAD putri mengirim 2 Santriwatinya dengan didampingi Ustadzah Musyrifah untuk mengisi Tauíyah Diniyah dihadapan para jamaah Aisyiyah. Adapun santriwati yang dikirim adalah santriwati kelas akhir PPAD Putri.
Pembelajaran dengan metode praktek langsung ini, bertujuan untuk memberikan atsar (torehan) yang mendalam kepada para santriwati tentang kewajiban melanjutkan risalah da’wah Muhammadiyah serta mampu terjun langsung di persyarikatan ranah grass root kelak nanti ketika kembali di daerahnya masing-masing.
Mensarikan di atas, upaya mencerak kader persyarikatan di PPAD dilaksankan secara integral dengan menyeimbangkan materi yang bersifat teori dan diikuti dengan pembelajaran secaca langsung, maka tidak berlebihan untuk disebut “learning by doing”. (Alvin Qodri Lazuardy)