Membuat Media Pembelajaran Berbasis Bahan Bekas
PURWOREJO, Suara Muhammadiyah – Kuliah Kerja Nyata Tematik Kelompok 91 UM Purworejo di Desa Loano Kecamatan Loano Purworejo menggelar pelatihan Pengembangan Media Pembelajaran Sekolah Dasar Berbasis Bahan Bekas di SD Negeri Loano Kecamatan Loano pada Rabu 19 Januari 2022.
Kegiatan yang diikuti oleh semua guru di SD Negeri Loano ini, berdasarkan pada hasil observasi dan survey awal di SD tersebut masih banyak membutuhkan media pembelajaran yang berbahan baku murah dan mudah didapatkan di lingkungan sekitar, atas dasar tersebut KKNT kelompok 91 berinisiatif untuk membuat pelatihan media berbasis bahan bekas,agar bahan bekas yang ada bisa termanfaatkan untuk pembelajaran sesuai dengan materinya. Demikian diungkapkan oleh Koordinator KKN Kelompok 91 Desa Loano.
Pada kesempatan tersebut menghadirkan narasumber dari Dosen PGSD UM Purworejo dan juga sekaligus DPL KKNT Kelompok 91 Nur Ngazizah,S.Si.M.Pd. Pada pelatihan tersebut, dipaparkan Beberapa media pembelajaran sekolah dasar yang dibuat dari bahan bekas yaitu : peta konsep, flip chart book,ular tangga, puzzle dan juga alat peraga peredaran darah. Nur Ngazizah menyampaikan bahwa pembelajaran harus menarik dan menyenangkan sehingga peserta didik akan lebih cepat memahami materi yang disampaikan. Sehingga media penting untuk menjadikan pembelajaran menarik dan membuat peserta didik senang.
Para peserta pelatihan terlihat antusias dan juga interaktif dengan narasumber, peserta diberikan kesempatan untuk mencoba dan mempraktekkan alat peraga yang sudah jadi.
Risetyowati, S.Pd.S.D. selaku Kepala Sekolah SD Negeri Loano sangat menyambut baik kegiatan ini dan berharap ke depan terus bersinergi dengan kegiatan kegiatan yang lain untuk perbaikan pembelajaran di SD Negeri Loano. Pada kesempatan tersebut Nur Ngazizah,S.Si.M.Pd. yang juga mengampu mata kuliah media pembelajaran IPA SD di PGSD UM Purworejo menyerahkan alat peraga berupa flash card Kepada SD Negeri Loano agar dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran.
Media pembelajaran dapat terus dikembangkan dengan memanfaatkan bahan bekas di lingkungan sekitar, agar dapat mengurangi pencemaran dan menaikkan nilai manfaat. Semoga ke depan lebih banyak lagi media pembelajaran yang bisa dikembangkan dengan memanfaatkan bahan bekas yang ada, sehingga pembelajaran lebih kontekstual dan bermakna.
Nur Ngazizah, Dosen PGSD UM Purworejo