SMA Muhiba Teken Memorandum of Agreement dengan Umsida

SMA Muhiba

SMA Muhiba Teken Memorandum of Agreement dengan Umsida

LAMONGAN, Suara Muhammadiyah – SMA Muhammadiyah 1 Babat (SMA Muhiba) menandatangani MoA (Memorandum of Agreement) dengan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida). Penanda tanganan bertempat di Kampus Umsida, Kamis (20/1/2022).

MoA dilaksanakan Umsida bersama 23 Sekolah Muhammadiyah terpilih se Jawa Timur, baik dari SMA, SMK, dan MA. Tampak hadir menyaksikan momen bersejarah ini Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jawa Timur Dr Hj Arbaiyah Yusuf, MA.

Menurut klausul, kerjasama ini berlangsung selama 5 tahun, bisa juga diperpanjang. Apabila ada perubahan, akan ditinjau oleh kedua pihak.

Kepala SMA Muhiba Agus Al Chusairi SPd menyambut dengan antusias kegiatan ini. Karena dalam MoA tersebut ada poin-poin yang sangat bermanfaat bagi Guru, Karyawan, dan siswa, yakni beasiswa studi di Umsida

Lanjut Agus, dengan adanya MoA ini pihak kampus juga merasa senang. Karena ada benefit yang bisa dirasakan bersama, sebagai salah satu wujud Catur Dharma Perguruan Tinggi.

“Kami sangat senang adanya MoA dengan Umsida. Guru guru kami akan bisa melanjutkan S2 ke Umsida dengan beasiswa. Begitu juga dengan anak anak lulusan SMA Muhiba. Tentu kami mengucapkan terima kasih kepada Umsida,” jelas Agus Al Chusairi ini.

Rektor Umsida Dr Hidayatullah dalam sambutannya menyampaikan bahwa Umsida menawarkan banyak beasiswa kepada mahasiswa. Baik jalur KIP, Tahfidz, Kader, Dhuafa, dan lain-lain. Selama ini dirasa bermanfaat untuk mahasiswa dari luar Sekolah Muhammadiyah.

Hidayatullah juga menjelaskan Sekolah Muhammadiyah di Jatim sebanyak 1.016. Sekolah yang sehat sekitar 10 persen saja. Kreteria sekolah sehat menurutnya, itu muridnya banyak. Bisa menghidupi sekolah di sekitarnya.

Untuk itu, lanjut Hidayatullah kita mempunyai kewajiban menyelamatkan sekolah tersebut. PWM Jatim tahun ini merencanakan akan membantu sekolah Muhammadiyah di Jatim sebesar 2.5 milyar.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa saat ini tidak ada pembeda PTN Perguruan Tinggi Negeri) dan PTS (Perguruan Tinggi Swasta). Tidak ada jaminan PTN lebih tinggi dari PTS. Bahkan PTM (Perguruan Tinggi Muhammadiyah) tidak jauh beda dengan PTN ternama, malah ada beberapa jurusan lebih baik dari PTN.

Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jatim Arbaiyah memaparkan tantangan pendidikan sekolah Muhammadiyah di masa Pandemi Covid 19. Tantangan internal maupun eksternal harus menjadi Chance agar tetap survive dan menjadi lebih baik di tahun depan.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa cita cita Pendidikan Muhammadiyah oleh KHA Dahlan yakni mencetak pribadi yang baik budi, pribadi yang luas pandangan, dan pribadi yang siap berjuang di masyarakat.

Arbaiyah menambahkan, Sekolah Muhammadiyah menjadi besar. Karena ada kemauan dari para pimpinan untuk membesarkannya.

“Untuk itu di sinilah pentingnya membangun kemauan lulusan sekolah Muhammadiyah melanjutkan ke Perguruan Tinggi,” pungkasnya.

Usai penanda tanganan MoA dilanjut ramah tamah di ruang rektorat yang diikuti Kepala SMA Muhiba yang didampingi Achmad Maghfur Wakil Kepala Sekolah dan Fathurrahim Syuhadi Wakil Ketua PCM Babat. Sedangkan Rektor Hidayatullah didampingi Eko Hardiansyah Wakil RektorIII bidang kemahasiswaan. (Fathurrahim Syuhadi)

Exit mobile version