Edugame, Solusi Media Pembelajaran bagi Anak Hobi Nge-game
PURWOREJO, Suara Muhammadiyah – Bertempat di SD Negeri Keseneng Purworejo pada Kamis 20 Januari 2022 dilaksanakan pengabdian masyarakat dari Dosen Universitas Muhammadiyah Purworejo yang berkolaborasi dengan KKN Kelompok 1 dan 42 Universitas Muhammadiyah Purworejo di Kelurahan Keseneng dengan kegiatan Pelatihan Media Pembelajaran Berbasis Edugame.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh kelompok KKN 42 dan 1 di kelurahan Keseneng Purworejo yang diikuti oleh seluruh guru di SD Negeri Keseneng.
Pada kegiatan pelatihan tersebut menghadirkan dua narasumber yaitu Dr. Bambang Priyo Darminto, M.Kom dosen Matematika dan Nur Ngazizah,S.Si.M.Pd dosen PGSD Universitas Muhammadiyah Purworejo.
Koordinator kegiatan KKN dari kelompok 42 menyampaikan, kegiatan ini merupakan kegiatan tematik edukasi yang diusung kelompok 42, selain juga kegiatan kegiatan yang lain, kami berharap kegiatan ini dapat bermanfaat untuk SD Negeri Keseneng terutama dan juga menjadi pengembangan keilmuan dan wawancara dari mahasiswa KKN.
Dr. Bambang Priyo Darminto, M.Kom menyampaikan bahwa Media pembelajaran sangat membantu pemahaman konsep siswa tentang materi tertentu. Media pembelajaran untuk anak SD sebaiknya konkret sehingga dapat didemonstrasikan. Hal ini didasarkan pada Teori Perkembangan Kognitif dari Piaget.
Teori perkembangan kognitif Jean Piaget atau teori Piaget menunjukkan bahwa kecerdasan berubah seiring dengan pertumbuhan anak. Perkembangan kognitif seorang anak bukan hanya tentang memperoleh pengetahuan, anak juga harus mengembangkan atau membangun mental.
Operasional Konkrit
Pada tahapan ini mulai muncul ciri-ciri perkembangan kognitif peserta didik usia sekolah dasar. Umur 7 hingga 11 tahun anak-anak sudah masuk sd. Kemampuan berpikir mereka juga menjadi lebih baik. Anak-anak mulai dapat memecahkan masalah konkrit dalam mode logis. Mereka juga mampu mengklarifikasi dan memahami hukum konservasi. Anak-anak pada usia ini juga mulai mengerti reversibilitas.
Nur Ngazizah,S.Si.M.Pd menyampaikan terkait media pembelajaran berbasis edugame dan kearifan lokal untuk usia sekolah dasar. Anak anak yang karena masa pandemi lebih banyak berinteraksi dengan HP, sehingga menimbulkan juga dampak anak anak kecanduan terhadap game. Hal tersebut menghadirkan permasalahan tersendiri dalam pembelajaran. Sehingga membutuhkan solusi yang cerdas untuk pembelajaran di usia yang operasional konkret ini. Media pembelajaran yang dibuat harus bisa menghadirkan kesenangan, kegembiraan seperti halnya ketika mereka ngegame itu. Disinilah ditawarkan media pembelajaran berbasis edugame seperti bermain kartu, ular tangga,Mathematics Card, Pengkolan P3 dan Puzle.
Peserta didik diajak bermain dan belajar dengan mathematics card, yaitu belajar penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Guru guru terlihat asyik saat mempraktekkan edugame tersebut. Media pembelajaran berbasis edugame ini dibuat dengan bahan bahan yang ada di sekitar sekolah sehingga memudahkan dalam pembuatannya.
Ibu Kepala Sekolah Dasar Negeri Keseneng menyampaikan bahwa media pembelajaran berbasis edugame ini sangat menarik dan menyenangkan, belajarnya jadi tidak membosankan dan lebih muda dipahami. Kami sangat senang mendapatkan pelatihan ini,semoga ke depan tetap bisa bersinergi dengan Universitas Muhammadiyah Purworejo.
Menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan mutlak diperjuangkan, para guru adalah tokoh penggerak pendidikan di Indonesia yang harus selalu dituntut inovatif, kreatif dan selalu disesuaikan dengan kearifan lokal sekolah setempat. Sehingga pembelajaran menjadi mudah, menggembirakan dan mencerahkan peserta didik.
Nur Ngazizah, Dosen PGSD UM Purworejo