Peluang Usaha ‘Aisyiyah Sukses di Pasar Online

Aisyiyah

Peluang Usaha ‘Aisyiyah Sukses di Pasar Online

KUDUS, Suara Muhammadiyah – “Mengenal Pasar Online menjdai peluang kita untuk sukses di era digital”,  demikian disampaikan oleh Ciptowati Endang I., S.E., M.M. dalam materi SWA Online pertemuan kedua, Sabtu, 22 Januari 2022 yang diadakan oleh Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Tengah. Kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh 28 peserta dari Kabupaten Kudus yang melakukan kegiatan daring secara bersama, tetapi juga diikuti peserta lain se Karesidenan Pati.

“Agar kita dapat mengetahui karakter pasar dan calon konsumen kita, maka kita perlu melakukan riset, yang meliputi riset dan analisa pasar, serta riset dan analisa terhadap karakter calon konsumen kita. Di dunia digital ini, ada beberapa segmen pasar yang dapat kita manfaatkan, diantaranya: google, marketplace, social media, forum, dan lainnya. Sebagai mesin pencarian jasa dan produk di internet yang dilengkapi dengan google map, google merupakan segmen yang paling banyak dimanfaatkan orang,” ungkap Ciptowati.

Sedangkan marketplace, sebagai pihak ketiga dalam transaksi online, akan menyediakan tempat penjualan dan fasilitas pembayaran. Berikut beberapa yang sering kita manfaatkan, misalnya tokopedia, shopee, bukalapak, elevania, belanja & Blibli, Lazada, JD.ID, Amazon, dan lainnya. Sedangkan media sosial yang merupakan sebuah media online yang digunakan orang yang dapat saling berpartisipasi, berinteraksi, berbagi, dan menciptakan isi blog.

Segmen pasar selanjutnya adalah forum, yaitu suatu organisasi, lembaga atau tempat berkumpulnya beberapa orang atau sebagai ruang tempat berdiskusi. Sementara segmen lainnya, misalnya pameran dagang yang diadakan baik oleh instansi pemerintah maupun swasta.

Lebih lanjut Endang menyampaikan beberapa alasan pelaku usaha harus mengoptimalkan pemasaran. Alasan pertama, karena di jaman sekarang orang akan mencari sesuatu dengan bertanya pada google, demikian juga yang akan dilakukan oleh calon konsumen kita. Alasan kedua, di antara kelima segmen pasar tersebut, jika dilihat dari kuantitas penjualan, banyak kecenderungan orang untuk mencari di google. Alasan selanjutnya, google dianggap dapat memberikan data / informasi yang dapat kita analisa dan kita terapkan untuk menunjang penjualan.

Selain pemanfaatan segmen pasar tersebut, banyak pihak penyedia barang dan jasa masih menggunakan metode promosi konvensional, diantaranya: media promosi, iklan koran, iklan di televisi, spanduk, brosur, kartu nama, baliho, even dan pameran, serta branding. Penggunaan media promosi konvensional ini memliki kelemahan: jangkauannya terbatas, audiens secara umum tidak tersegmentasi, komunikasi yang terjadi kepada audiens berlangsung lambat, high cost – low impact, memerlukan modal besar, dan sulit diukur. Media pengenalan produk lainnya adalah dengan pameran dagang, yaitu suatu kegiatan promosi yang dilakukan oleh suatu produsen, kelompok, organisasi, perkumpulan tertentu dalam bentuk menampilkan / display produk kepada calon relasi atau pembeli. Keunggulan media ini adalah terjadinya pertemuan langsung antara penjual dan pembeli, produk yang ditawarkan dapat dilihat / dirasakan langsung, dan tingkat kepercayaan yang lebih besar daripada media online.

Strategi sukses di pasar online dapat dilakukan dengan promosi online dengan kelebihannya: jangkauan tak terbatas, audiensnya spesifik, komunikasi ke audiens cepat, feedback tinggi, low cost – high impact, biaya promosi lebih kecil, mudah diukur, waktu promosi lebih lama, sistem yang bekerja selama 24 jam, dan dapat dimanfaatkan untuk membangun citra perusahaan menjadi lebih baik. Selian itu, kita juga perlu memperhatikan pemilihan promosi online, diantaranya melalui media sosial (YouTube, Instagram, Facebook, Twitter, Linkedin, TikTok, Line, dan lain-lain), menentukan budget, segmentasi, audiens, platform medsos yang sesuai, focus promosi dengan menciptakan konten yang menarik, cara beriklan di google, menggunakan blog atau website, dan promosi melalui marketplace.

Sedangkan menurut Dr. Eka Handriani, S.E., M.M pada materinya, Literasi Keuangan, bahwa sebagian besar usaha kecil dan menengah harus tutup karena tidak adanya pembukuan. Untuk membuka usaha secara mandiri, maka kita harus dapat melakukan pencatatan dan menganalisa hasil usaha kita tersebut. Dengan demikian, kita juga akan dapat mengetahui keadaan bisnis yang dijalankan mengalami keuntungan atau justru merugi.

“Selain itu, kita juga dapat membuat laporan keuangan yang diperlukan untuk dapat meperoleh pendanaan dari pihak ketiga.  Pencatatan keuangan usaha juga harus kita pisahkan dengan keuangan pribadi. Hal ini karena untuk lebih mempermudah kita dalam menganalisis hasil usaha. Karena dengan mencampur keuangan pribadi dan usaha, akan membuat kita tidak dapat memastikan apakah kekayaan kita bertambah karena usaha kita yang mendatangkan keuntungan atau malah berasal dari sumber pendapatan yang lainnya,” ungkap Eka.

Peserta mengikut penjelasan teknis untuk persiapan co visit magang kelas keterampilan merajut dan membuat jahe instan di pertemuan Sabtu depan. Selanjutnya diberikan materi Ke ‘Aisyiyahan oleh Ketua PDA Kudus, Hj. Khosifah, S.Pd.I., yang menyampaikan 10 sifat Muhammadiyah berdasarkan keputusan Muktamar ke-35  tahun 1962):

(1) beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan,

(2) memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah,

(3) lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran Islam,

(4) bersifat keagamaan dan kemasyarakatan,

(5) mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan serta dasar, dan falsafah negara yang sah,

(6) amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang baik,

(7) aktif dalam arus perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan, sesuai dengan ajaran Islam,

(8) kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama Islam dan membela kepentingannya,

(9) membantu pemerintah serta bekerja sama dengan golongan lain dalam memelihara dan membangun negara untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur yang diridhai Allah, dan

(10)berifat adil dan kolektif ke dalam dan ke luar dengan kebijaksanaan.  (Wakhidah Noor Agustina).

Exit mobile version