Mentari TB Gandeng PDUI Menanggulangi TBC di Indonesia

Mentari TB

Mentari TB Gandeng PDUI Menanggulangi TBC di Indonesia

SLEMAN, Suara Muhammadiyah – USAID dan MPKU PP Muhammadiyah melalui program Mentari TB mengajak Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Cabang DIY gelar workshop bagi nakes sebagai upaya penanggulangan TBC di Hotel Grand Tjokro Yogyakarta, Sabtu (22/1/2022).

Kegiatan itu dibuka secara resmi oleh Ketua PDUI Cabang DIY, dr. Desi Arijadi, sampaikan tujuan kegiatan sebagai peran serta PDUI sebagai OP anggota KOPI TB Sleman untuk berperan dalam penanggulangan TBC di Indonesia.  Lanjut pengantar dari Technical Officer Mentari TB USAID Provinsi DIY-Jawa Tengah, dr. Ratna Ekasari, M.Kes.

“Sejak dulu Indonesia merupakan negara yang belum bebas dari TBC, hal ini menarik perhatian USAID sebagai pendonor dana untuk bekerjasama dengan MPKU PP Muhammadiyah karena memiliki jaringan RS yang banyak. Mentari TB DIY berfokus pada penanganan TBC RO di RS PKU Muhammadiyah Gamping dan Kabupaten Sleman. Mentari TB juga membantu peningkatan kapasitas, membantu sharing ilmu kepada organisasi profesi KOPI TB karena kita butuh banyak pihak untuk membantu menangani kasus TBC RO” papar dr. Ratna Ekasari, M.Kes.

Ketua PDUI Pusat, dr. Abraham Andi Patlan Patarai, M.Kes. turut memberikan sambutan di tengah acara.

Turut hadir 35 peserta secara luring dan peserta secara dari daring.

Menghadirkan empat pemateri. Pemateri pertama dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, dr. Seruni Anggraeni Susila, tentang Strategi Jejaring Layanan Tuberkulosis di Sleman, pemateri kedua dari RSUP dr. Sardjito, dr. Heni Retnowulan, Sp.PD (KP), tentang Tatalaksana TBC dan TBC RO, pemateri ketiga dari RSUD Sleman, dr. R. Yuli Kristyanto, Sp.A., tentang Tatalaksana TBC Anak. Materi terakhir oleh Ketua PDUI Cabang DIY, dr. Desi Arijadi, tentang Peran Organisasi Profesi Terkait Pengendalian Pencegahan Tuberkulosis.

Diakhiri dengan deklarasi dukungan IDI dan PDUI Wilayah DIY berupa: memberikan SKP (2 SKP/tahun) dalam ranah pengabdian masyarakat untuk dokter yang terlibat dalam penanganan TB di Praktek Mandiri, dengan teknis membuat laporan pasien TB dalam penjaringan kasus, pasien yang di terapi, atau yang konsultasi; membantu pemerintah dalam sosialisasi program eliminisi TB, termasuk dalam penjaringan kasus, terapi dan promotif dan preventif; mengkoordinasi perhimpunan dokter untuk berperan program eliminasi TB; membantu dalam penemuan kasus; membantu sosialisai update terapi ke anggota. (Nur Widayati)

Exit mobile version