Perteguh Semangat Perjuangan, Kokam Adakan Kajian
SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Dalam upaya menjali tali silaturahim dan memperteguh ghirah perjuangan, Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Daerah Sleman mengadakan kajian rutin setiap bulannya keliling dari Cabang ke Cabang yang ada. Untuk bulan Januari 2022 ini, Kokam Depok Sleman menjadi tuan rumahnya.
Acara yang berlangsung di Masjid Baiturrahmat, Setan, Maguwoharjo, Depok ini diikuti sekitar 180-an personil Kokam dan Pemuda Muhammadiyah se-Sleman dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Hadir diantaranya Ketua PCM Depok Sleman, Drs. H. M. Jumiran, M.Pd.I., Ketua PDPM Sleman, Eko Sumardiyanto, Anggota Bawaslu Sleman, H. Mujibur Rahman, S.Ag., Komandan Kokam DIY, Wahyu Gunawan Wibisono, SP., Ketua Takmir Masjid Baiturrahmat Setan, H. Martono Fajar Suasono, S.Tp., Dukuh Setan, Maryanto dan lain-lain. Sedangkan yang bertindak sebagai penceramah adalah Dr. H. Okrisal Eka Putra, Lc., M.Ag. Sekretaris Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Dalam sambutannya, Ketua PCM Depok Sleman, H. M. Jumiran bangga dengan ditunjuknya Depok menjadi tuan rumah Kajian Bulanan Kokam Daerah Sleman perdana di bulan Januari 2022 ini. Ia pun merasa bersyukur karena anggota Kokam yang hadir cukup banyak. “Sekali lagi terima kasih. Selamat datang di PCM Depok Sleman,” ujarnya dalam sambutan pembukaan.
Pemuda Muhammadiyah, menurut Jumiran, perlu bekal akidah yang kokoh dan ibadah yang tertib untuk menjadi pribadi tangguh. “Kajian keislaman seperti ini saya kira penting menjadi ruh pergerakan Pemuda Muhammadiyah dan juga Kokamnya,” tegasnya
Sedangkan Okrisal dalam ceramahnya mengatakan bahwa Pemuda Muhammadiyah dalam berdakwah perlu mengedepankan hikmah. Pelajaran hikmah ini bisa diambil dari kisah pembangkangan Iblis kepada Allah. Ada dua kesalahan Iblis sehingga diusir dari surga. Pertama, tidak patuh ketika Allah memintanya sujud kepada Nabi Adam. Kedua, sifat sombong karena merasa lebih mulia dari Adam. Namun menyikapi pembangkangan Iblis ini, Allah bersedia memberinya hak jawab pada Iblis. “Pemuda Muhammadiyah perlu bertanya dulu kepada masyarakat, motif apa melakukan tindakan yang menurut kita menyimpang, baru kita beri pemahaman,” ungkap dosen UIN Sunan Kalijaga ini.
Selain berdakwah dengan hikmah, Okrisal berpesan pada Pemuda Muhammadiyah supaya memiliki jiwa kepemimpinan. Ada dua kategori kepemimpinan. Kategori terendah adalah pemimpin yang diikuti semata-mata karena pangkat atau jabatannya sehingga mau tidak mau anggotanya harus mengikuti. Perasaan takut lebih dominan dalam kategori kepemimpinan ini. Sementara kategori kepemimpinan kedua adalah mengikuti pemimpin karena memiliki visi dan ide. Faktor harapan yang tinggi dari anggota, lebih dominan dalam kategori ini.
Kegiatan diakhiri dengan amanah Komandan Kokam DIY, Ndan Wahyu Gunawan Wibisono yang meminta agar anggota Kokam selalu waspada dan menjadi garda terdepan dalam pengamanan aktivitas persyarikatan tercinta ini. “Tetap setia dan selalu waspada. Kokam cinta NKRI dan Muhammadiyah. Terlebih dalam situasi serba sulit akibat hantaman pandemi seperti sekarang ini,” pungkasnya. (Ganjar, MPI PCM Depok)