Majelis Dikti Adakan Baitul Arqam dan Pelatihan Instruktur
YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerja sama dengan Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengadakan Baitul Arqam dan Pelatihan Instruktur (BAPI) Dosen Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) secara luring pada tanggal 23 – 26 Januari 2022 di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kalasan, Sleman Yogyakarta.
Kegiatan yang dibuka oleh Prof. Dr. H. M. Noor Rochman Hadjam, S. U., Wakil Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah tersebut diikuti oleh 45 dosen Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) dari 25 perguruan tinggi seluruh Indonesia.
Irfan Islami sebagai Master of Training (MOT) dalam kegiatan ini berpesan setelah mendapatkan ilmu maka ditindaklanjuti dengan Rencana Tindak Lanjut (RTL) di lingkungan persyarikatan Muhammadiyah dari tingkat ranting, Cabang, Daerah, Wilayah, Pusat dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) sesuai dengan kompetensi dan wilayah kerja dari masing-masing peserta.
Materi yang diterima oleh peserta Baitul Arqom dan Pelatihan Instruktur (BAPI) diantaranya adalah Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Tuntunan Ibadah sesuai tarjih, Manhaj Tarjih Muhammadiyah, Refleksi dan Fathul Qulub, Pedoman Hidup Islam Warga Muhammadiyah dalam Mengelola PTMA, dan materi lainnya.
Jenis perkaderan di Persyarikatan Muhammadiyah ada 2 (dua), yaitu (1) Perkaderan Utama : Kegiatan kaderisasi pokok yang dilaksanakan dalam bentuk pendidikan dan latihan (diklat) untuk menyatukan visi dan pemahaman nilai ideologis serta aksi gerakan dan (2) Perkaderan Fungsional, perkaderan yang dilaksanakan sebagai pendukung perkaderan utama, guna pengembangan sumberdaya kader. Bentuk perkaderan utama diantaranya Darul Arqom dan Baitul Arqom.
Darul Arqom sebagai bentuk kaderisasi yang khas dan utama dalam Sistem Perkaderan Muhammadiyah (SPM) yang bertujuan membentuk cara berpikir dan sikap yang sama tentang Muhammadiyah bagi setiap anggota dan Pimpinan persyarikatan, sedangkan Baitul Arqom merupakan modifikasi dan penyederhanaan Darul Arqom yang sasarannya adalah simpatisan, anggota, Pimpinan Muhammadiyah, Pimpinan Ortom dan Pimpinan serta karyawan amal usaha.
Bentuk aktivitas yang dapat dilaksanakan antara lain In Classroom Learning, Micro Teaching, Sholat Berjamaah, Qiyamul Lail, Coaching Tadarus Fathul Qulub, dan Coaching Out Bound. (Supardi)