Webinar Parenting Nasional Madrasah Mu’allimaat Gandeng 3 Sekolah dari Provinsi Berbeda
YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Era teknologi seperti sekarang ini mengharuskan orang tua mempunyai strategi tepat dalam menangani anak. Sebagai orang tua, harus belajar lebih fleksibel dalam bertindak, proses kemandirian anak diajarkan secara bertahap, anak perlu diberikan kesempatan untuk bereksplorasi, bersikap authoritative, dan utamakan spiritual otentik. Begitulah penjelasan Dr. H. Khoiruddin Bashori, M.Si., pada acara webinar parenting nasional yang dilangsungkan oleh Madrasah Mu’allimaat bersama tiga SD dari provinsi berbeda.
Tiga sekolah yang digandeng Madrasah Mu’allimaat antara lain: SD Muhammadiyah 4 Surabaya, SD Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), dan SD Muhammadiyah Suronatan, Yogyakarta. Acara yang berlangsung pada hari Sabtu, 29 Januari 2022 ini mengusung tema “Peran Orang tua dalam Mendampingi Anak Menggunakan Gadget dengan Bijaksana”
Tema ini menandakan bahwa dengan hadirnya perkembangan teknologi tidak perlu untuk dihindari, melainkan sebagai orang tua harus mempunyai strategi dalam melakukan parenting. Karena sejatinya, proses pendidikan tidak akan tergantikan oleh teknologi. Sehingga orang tua harus memiliki kebijaksanaan dalam menggunakan piranti ini.
“Peran orang tua atau pendidik tidak dapat digantikan oleh teknologi maupun gadget. Sebagai orang tua harus paham dan bisa bijaksana dalam penggunaan teknologi dengan sebaiknya tanpa menggantikan peran orang tua, misalnya dalam hal etika dan karakter”, ulas Unik Rasyidah, M.Pd., Direktur Madrasah Mu’allimaat.
Webinar parenting nasional ini disambut sangat baik oleh tiga kepala sekolah yang turut memberikan sambutan, yakni H. Slamet Riyanto, M.Pd. (Kepala SD Muhammadiyah Suronatan, Yogyakarta), Noviyanto, S.Pd.Gr (Kepala SD UMP), dan M. Syaikhul Islam, M.H.I ( Kepala SD Muhammadiyah 4 Surabaya). Salah satu kepala sekolah menuturkan bahwa Madrasah Mu’allimaat adalah madrasah milik Muhammadiyah yang terbaik.
“Prestasi yang dimiliki Madrasah Mu’allimaat sangat bagus dan membanggakan, dan berhasil masuk ke dalam 20 besar jajaran madrasah tingkat nasional. Madrasah ini patut dijadikan sebagai sekolah lanjutan dari SD”, jelas Kepala SD Muhammadiyah Suronatan, yang putrinya juga melanjutkan pendidikan di Madrasah Mu’allimaat.
Khoiruddin Bashori, M.Si. memulai pemaparan materi dengan memberikan beberapa fakta yang terjadi di lapangan terkait dengan gadget. Menurut beliau, gadget sama halnya seperti mata pisau, yang mana bisa mendatangkan peran positif maupun negatif. Sisi positif gadget, antara lain: melatih kecerdasan anak, mengembangkan imajinasi anak, meningkatkan rasa percaya diri, dan mengembangkan kemampuan membaca. Sedangkan sisi negatifnya adalah: kemampuan bersosialisasi menurun, malas menulis dan membaca buku, penuruanan konsentrasi belajar, kecanduan gadget (nomophobia), dan gangguan mata,
“Hal terpenting dalam parenting penggunaan gadget ini adalah orang tua harus paham tentang konsep literasi digital”, jelas H. Khoiruddin Bashori, M.Si., Dosen sekaligus Pakar Psikologi itu.
Literasi digital adalah kemampuan menggunakan teknologi informasi untuk menemukan, mengevaluasi, menciptakan, dan mengomunikasikan informasi yang membutuhkan keterampilan kognitif dan teknis. Bukan hanya bisa cara menggunakan gadget, tetapi mampu mengevaluasi, menganalisis dan menciptakan konten.
Menurut H. Khoiruddin Bashori, M.Si., banyak sekali pola orang tua mendampingi anak. Setidaknya ada empat yang bisa dijadikan patokan, yakni indulgent, authoritative, authoritarian, dan negligent.
Sebagai orang tua yang bijaksana, tidak harus menuntut untuk menjadi kemauan orang tua. Tugas orang tua hanyalah mengarahkan untuk menuju versi terbaik bagi anak-anak. Berikan kesempatan untuk anak menentukan pilihan dan menjadi dirinya sendiri. Sehingga bisa bermanfaat untuk masyarakat. (LTA)