Kolaborasi KKN Keindonesiaan di Belitung
BANGKA, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Purwokerto meaksanakan KKN keIndonesiaan pada semester Gasal tahun ajaran 2021/2022 ini. LPPM UMP sebagai penyelenggara juga melaksanakan KKN reguler selain KKN keIndonesiaan. KKN keIndonesiaan dilaksanakan di Belitung bersama UM Bangka Belitung (UM BABEL) dan di Cilongok Kabupaten Banyumas bersama UMBABEL dan UHAMKA.
KKN yang dilaksanakan di Belitung ditempatkan di 4 desa yaitu Nyurok, Air Saga, Sijuk dan Balok. Mahasiswa yang ditempatkan di 4 desa ini terdiri dari 21 mahasiswa dengan komposisi 10 putra dan 11 putri. Peserta KKN mulai diterjunkan ke lokasi tanggal 24 Januari dan akan ditarik kembali tanggal 24 Februari
Hasil monitoring yang dikomandani yang dilakukan panitia KKN dan dipimpin Ketua Panitia KKN dan DPL mendapatkan laporan bahwa semua kegiatan bisa berjalan dengan baik dan diterima masyarakat. Kegiatan yang cukup menarik ditemukan di Desa Nyurok yang diikuti oleh 12 orang yang terdiri 7 putra dan 5 putri. Mahasiswa yang berada di Nyurok dan berasal dari UMP salah satunya berasal dari Thailand yang bernama Tarmise. Dalam program individunya Tarmise mengajari warga setempat untuk membuat masakan khas Thailand diantaranya tomyam dan thai tea. Ide pelatihan ini ternyata disambut baik oleh warga dan hasil olahannya juga sudah sesuai standar rasa Indonesia.
Akhmad Fauzan,M.Pd yang ketua panitia KKN mengatakan banyak hal yg bisa mahasiswa pelajari pada pelaksanaan KKN KeIndonesiaan di pulau Belitung ini. Beberapa hal yang bisa diambil pelajaran dantaranya selain lokasi KKN yang cukup jauh dari perkotaan, mahasiswa banyak mendapatkan pengalaman tentang kondisi kemasyarakatan yang tentunya berbeda dgn kondisi Masyarakat di Jawa. Letak rumah yang semuanya di tepijalan dan belakang rumah hutan dan saling berjauhan tdk menyurutkan mereka dalam menjalankan beberapa program yang tentunya menyesuaikan dengan kondisi masyarakat. Fauzan berharap agar pengalaman yg mereka dapatkan bisa menjadi bekal dalam menggapai cita2 mereka.
DPL yang berasal dari UMP Dr. Agus Mulyadi Purnawanto, yang juga Sekretaris LPPM pada saat monitoring mengatakan bahwa Pemerintah Desa maupun masyarakat di lokasi KKN menerima dengan baik kehadiran peserta KKN. Penerimaan itu terlihat dari dukungan dan partisipasi mereka terhadap kegiatan atau program kerja yang dilaksanakan peserta KKN. Pihak pemerintah Desa menyediakan kendaraan bermotor untuk menopang operasional kegiatan mhs selama KKN, sedangkan masyarakat memberikan bantuan, berupa material terkait kegiatan maupun bahan pangan utk konsumsi peserta kkn
Sementara itu, kolaborasi KKN antara mahasiswa UMP dengan UM Babel berjalan dengan sangat harmonis. Beberapa program kerja, mereka laksanakan bersama-sama, mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Kedua belah pihak bahu membahu membantu mensukseskan setiap program kerja. Tidak ada kesan bahwa kegiatan yang dilaksanakan terpisah antara mahasiswa dari UMP dan dari UM Babel. Bahkan kehidupan mereka di posko atau penginapan selama KKN terkesan mereka sebagai suatu keluarga yang sangat harmonis, rukun dan penuh canda diantara mereka.