Kaderisasi dan Masa Depan Muhammadiyah
SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Kader Muhammadiyah adalah mereka yang memiliki semangat muda untuk membawa organisasi fenomenal yang didirikan KH Ahmad Dahlan ini lebih maju dan dinamis. Masa depan Muhammadiyah bergantung pada proses kaderisasi yang dilakukan pimpinan Muhammadiyah dalam meningkatkan kapasitas dan kualitas para penerusnya.
Karena itu, adanya Sekolah Kader Muhammadiyah yang dilakukan oleh Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sleman menjadi sangat perlu dan penting.
Bagi MPK PDM Sleman, proses kaderisasi dalam tubuh persyarikatan yang telah berusia 109 tahun ini memegang peranan sebagai penjaga kelestariannya. Karena itu, Muhammadiyah harus mampu membaca situasi, kondisi, dan kecenderungan yang dihinggapi oleh anak muda di masa kini.
Muhammad Ichsan, Ketua MPK PDM Sleman dalam sambutannya menyatakan ada beberapa hal yang mendasari kegiatan ini. Antara lain masih ada hal-hal kecil dalam bermuhammadiyah yang perlu kita luruskan. “Di sini kita teguhkan kembali mengenai apa itu Muhammadiyah? Mengapa kita harus bermuhammadiyah? Dan bagaimana kita seharusnya bermuhammadiyah?” ujarnya.
Contoh lain yang diungkapkan Muhammad Ichsan adalah terkait lirik lagu Sang Surya, administrasi persuratan, serta penggunaan logo persyarikatan. “Masih banyak yang bingung ketika menyanyikan lagu kebanggaan kita, liriknya yang tepat adalah “tetap bersinar” atau “telah bersinar”, tanyanya kepada hadirin. “Kalau kita melihat sejarah ternyata yang benar adalah tetap bersinar,” ujarnya dengan tegas.
Sementara Abdul Kasri, Wakil Ketua PDM Sleman mengingatkan kisah Nabi Zakariya yang senantiasa bersemangat menyiapkan kader penerus dakwahnya. Karena itu, sebagai organisasi besar Muhammadiyah dirasa juga perlu menyiapkan kader terbaik dalam menjawab tantangan zaman ke depan. “Kader itu tidak harus mudah, tetapi memiliki jiwa yang muda,” ujarnya.
Senada dengan itu, Sri Purnomo, penasihat PDM Sleman dalam amanahnya menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, organisasi seperti Muhammadiyah yang kiprahnya sudah diakui dunia internasional sudah selayaknya proses kaderisasi berjalan dengan baik. “Saya pernah ke Inggris Raya, Australia, Eropa, dan belahan dunia lain, di sana kiprah kader Muhammadiyah luar biasa sekali,” ungkapnya.
Sri Purnomo berharap selain perkembangan amal usaha Muhammadiyah yang semakin pesat, sumber daya manusia yang ada juga harus dipersiapkan menjadi pemimpin dan ujung tombak yang berdaya saing unggul. “Salah satu kunci suksesnya acara ini peserta yang pulang semakin bersemangat dalam bermuhammadiyah di wilayahnya masing-masing,” ujar Bupati Sleman 2010-2021.
Kegiatan Sekolah Kader yang diikuti oleh utusan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) se-Sleman beserta pimpinan ortom Muhammadiyah tingkat Daerah Sleman ini direncakan lima kali pertemuan setiap Jum’at dengan jadwal sebagai berikut: Pertemuan pertama pada Jumat 04 Februari 2022 di Rumah Dinas Bupati Sleman; pertemuan kedua pada Jumat 11 Februari 2022 di Aula SD Muhammadiyah Condongcatur Depok; pertemuan ketiga pada Jumat 18 Februari 2022 di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta; pertemuan keempat pada Jumat 25 Februari 2022 di Aula SMK Muhammadiyah 1 Sleman; dan pertemuan kelima pada Jumat 04 Maret 2022 di Rumah Makan Joglo Asri Ngaglik. (Humas)