Musyda XVII, PDPM Banda Aceh Sukses Pilih Nahkoda Baru
BANDA ACEH, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh menggelar Musyawarah Daerah (Musyda) Ke XVII berlangsung di ruang rapat Rektorat Universitas Muhammadiyah Aceh pada Ahad (30/01/22). Tema yang diusung pada Musyda ke – XVII PDPM Kota Banda Aceh ini adalah “Meneguhkan Komitmen, Memajukan Gerakan Pemuda Muhammadiyah Banda Aceh”.
Pembukaan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Aceh, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Banda Aceh, Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Banda Aceh, Perwakilan Amal Usaha Muhammadiyah, Ortom tingkat Wilayah, Ortom Tingkat Daerah, KNPI Kota Banda Aceh .
Musyda PDPM Kota Banda Aceh ini dibuka oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Banda Aceh, Sutan Muhammad Rusdi, SE. dalam sambutannya semenjak 1912 Muhammadiyah masih tetap ekses hingga kini, dengan asumsi “ada tidak adanya kita saat ini, organisasi Muhammadiyah tetap ada”. Apa ukurannya?, “selama masih ada orang ikhlas, apapun kegiatan itu organisasi akan terus berjalan,” walaupun orang ikhlas itu sedikit jumlahnya.
Menurut Sultan Muhammad bahwa Jumlah orang yang ikhlas itu adalah darah sebuah organisasi, penopang tujuan asasi organisasi adalah langkah yang paling stategis, paling penting, paling mendasar untuk memelihara semangat perjuangan, kalau ini tidak ada maka, sebuah organisasi akan menjadi batu loncata.
Sultan Muhammad menambahkan, Muhammadiyah tidak terganggu dengan hal hal demikian, muhammadiyah akan di pelihara oleh orang orang ikhlas tersebut dan mereka tidak mencari materi tidak mencari populeritas di organisasi yang sudah berumur tua ini.
Motivasi dan semangat organisasi terus di sampaikan oleh ketua PDM Kota Banda Aceh ini dengan harapan agar kader Pemuda Muhammadiyah akan terus tumbuh subur di Bumi Serambi Mekah ini, Bahkan Kota Banda aceh adalah penyuplai utama SDM Kepemimpinan.
Sambutan Pidato Iftitah Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Aceh Budi Ardiansyah, S.E. menyampaikan terimakasih atas terselenggaranya Musda, karena musda ini adalah kewajiban didalam organisasi. Banda Aceh, Aceh Besar dan Kota Sabang adalah pilar penyokong Pimpinan Wilayah.
Jika Tiga daerah ini kuat, Insya Allah Wilayah nya akan kuat. Banda Aceh harus kuat secara struktur kadernya, hari ini mari kita bergandengan tangan bersama sama kita besarkan Muhammadiyah.
Kedepannya tugas kita adalah mendidik adik adik kita untuk menjadi kader, ada dua hal yang ingin saya sampaikan dalam kesempatan ini yaitu “ketika dia direktur dari seorang kader, maka didiklah untuk menjadi professional. Kedua, ketika dia direktur maka didiklah dia menjadi seorang kader.” Tutup Budi
Pada pemilihan formatur yang berlangsung sekitar pukul 12.00 terpilih 9 orang formatur yang dipilih langsung, para formatur yang terpilih ialah Sudarliadi Bin Thaib Ali, Imam Abdillah Lukman, Ikbal Ramzani P, Mudhafar Anzari, Zikrillah, Pujiaman Zulfikar, Roni Fazli, dan Musribul Ali Anwar.
Dan setelah dilakukannya rapat formatur, terpilihlah Sudarliadi Bin Thaib Ali sebagai Ketua, Mudhafar Anzari Sebagai Sekretaris Umum, dan Roni Fazli sebagai Bendahara Umum Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kota Banda Aceh periode 2018 – 2022.(Agusnaidi B/Riz)