Miliki 3 Rumah Sakit, PCM Delanggu Akuisisi RS dr Oen Sawit Boyolali
KLATEN, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Delanggu, Klaten, berencana mengakusisi Rumah Sakit (RS) dr. Oen Sawit, Kabupaten Boyolali. Sebelumnya, RS dr. Oen Sawit yang berlokasi di Desa Kateguhan, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali itu telah menutup usaha mereka sejak akhir 2018.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, pembahasan mengakusisi RS dr. Oen Sawit di Kabupaten Boyolali itu sempat dibahas di rapat kerja pimpinan cabang (rakerpimcab) PCM Delanggu di Gedung Grand Haji Delanggu, Ahad (13/2/2022). Salah satu poin utama dalam pembahasan tersebut, yakni disepakatinya tahapan mengakuisisi RS dr. Oen Sawit.
Sebelum ditutup akhir 2018, RS dr. Oen Sawit diketahui telah melayani masyarakat di bidang kesehatan selama kurang lebih 20 tahun.
“Semula, kami termasuk salah satu vendor di sana. Lalu manajemen RS dr. Oen Sawit menutup usahanya karena sesuatu yang tak bisa disampaikan ke kami. Setelah kami analisa keunggulan dan kelemahannya, akhirnya PCM Delanggu memutuskan untuk mengakuisisi. Terkait nominal, kami belum bisa matur sekarang,” kata Sekretaris PCM Delanggu, Sunarto, kutip Solopos, Senin (14/2/2022).
Sunarto mengatakan tahapan akuisisi masih berjalan hingga sekarang. Hal itu termasuk merampungkan persoalan teknis, seperti memulihkan administrasi, perpajakan, tenaga kerja, dan lainnya.
“Paling cepat, RS di sana sudah bisa dibuka akhir tahun ini. Doakan saja. Terkait nama, kami belum membahas akan memberikan nama apa di RS sana? Soalnya, kami masih fokus ke hal-hal teknis tadi,” katanya.
Sunarto mengatakan keberadaan RS dr Oen Sawit akan menambah amal usaha Muhammadiyah yang berada di bawah Persyarikatan Muhammadiyah. Jauh sebelum mengakuisisi RS dr. Oen Sawit Kabupaten Boyolali, PCM Delanggu juga sudah mengelola amal usaha di bidang kesehatan lainnya.
“Jadi, nantinya akan ada tiga rumah sakit [di bawah naungan PCM Delanggu]. Selain RS di Sawit itu, sudah ada RSU PKU Muhammadiyah Delanggu dan RSU PKU Muhammadiyah Pedan. Semoga, dengan adanya RS yang akan diakuisisi itu semakin dapat memberikan pelayanan secara prima ke masyarakat [dapat menjangkau pelayanan kesehatan yang berada di perbatasan Klaten-Boyolali dan sekitarnya],” katanya. (solopos/rpd)