Gandeng KPU DIY, Fisipol UMY Berikan Pelatihan Pemilih Pemula
YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dalam rangka mengedukasi generasi muda mengenai Pemilihan Umum (Pemilu), Dosen Ilmu Pemerintahan dan Dosen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berkolaborasi adakan pendidikan pemilih pemula yang dibuka pada Selasa (15/02) di Amphiteater Gedung KH. Ibrahim E6.
Agenda ini merupakan rangkaian dari program riset keilmuan yang lolos pendanaan Hibah MBKM Kemenristekdikti serta digarap oleh Dr. phill. Ridho Al-Hamdi, MA dan Nur Sofyan, M.I.Kom. Pelatihan yang diadakan pada tanggal 15 -17 Febuari ini juga turut bekerjasama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DIY dan Pusat Studi untuk Demokrasi, Pemilu dan Partai Politik (PUSDEPPOL) dengan menargetkan 43 peserta mahasiswa se-DIY sebagai partisipannya.
Ketua KPU DIY, Hamdan Kurniawan, S.IP., M.A dalam sambutannya mengatakan bahwa pentingnya meningkatkan pengetahuan terkait pemilu bagi para pemilih pemula. “Saya rasa pendidikan pemilih seperti ini apalagi pemilih pemula sangat penting untuk dilakukan, karena hal ini adalah upaya peningkatan juga penguatan kapasitas kesadaran betapa pentingnya pemilu ini,” terang Hamdan.
Ia juga mengatakan bahwa kampus mempunyai peranan penting dalam upaya edukasi pemilih pemula, dalam kesempatan yang sama Hamdan juga mengatakan komitmennya untuk siap digandeng dalam melakukan pelatihan seperti ini. “Kami sangat senang ketika Fisipol UMY menggandeng KPU dalam melakukan edukasi ini, ini juga sebuah indikator kepedulian kita terhadap jalannya demokrasi. KPU DIY sangat siap digandeng siapapun dalam melangsungkan Pendidikan pemilih, khususnya pemilih pemula,” tambahnya.
Wakil Dekan I Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan AIK Fisipol UMY, Dr. phill. Ridho Al-Hamdi, MA mengatakan bahwa riset ini mempunyai skema 3 tahun.“Skema riset ini adalah 3 tahun, tahun pertama targetnya mahasiswa, tahun kedua pelajar, dan tahun ketiga adalah aktifis di masyarakat seperti Karang Taruna, remaja masjid dan semacamnya, itu kalau tahun pertama kami dianggap berhasil maka tahun kedua akan kembali didanai,” ujar Ketua Tim Peneliti.
Dalam pelatihan yang bertema “Pendidikan Pemilih Pemula: Pelajar Bertanya, Pemilu Menjawab”, Ridho juga mengingatkan kepada para peserta agar tidak acuh tak acuh pada pesta demokrasi. “Seingat saya data pemilu 2019, 42% pemilih adalah masyarakat berusia dibawah 30 tahun. Ini artinya masa depan demokrasi Indonesia ada ditangan pemilih pemula seperti teman teman semua, suara teman temanlah yang memegang kendali masa depan bangsa ini. Kita tidak boleh acuh, tidak boleh berfikiran negatif terhadap pemilu,” tuturnya.
Dengan adanya pelatihan ini, ia juga berharap generasi muda mempunyai kepedulian dan keterbukaan terhadap isu sosial yang sedang marak terjadi. “Dengan adanya pelatihan ini kami berharap besar teman teman pemilih pemula mempunyai kepedulian dan keterbukaan terhadap isu sosial yang terjadi di masyarakat, yang juga marak mewarnai media masa, karena kebijakan politik sangat mempengaruhi isu tersebut. Sehingga penting bagi kami mengadakan pelatihan pemilih pemula ini,” tutupnya. (RM/rpd)