Orwama UMKU Gelar Aksi Donor Darah
KUDUS, Suara Muhammadiyah – IMM AR Robani UMKU, KSR dan BEM Universitas Muhammadiyah Kudus menggelar kegiatan Aksi Donor Darah bersama Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (PMI Kudus), Rabu (16/02/2022). Kegiatan tersebut dibingkai dalam tema indah “Setetes dari diri untuk sejuta umat bumi”. Acara ini berlangsung selama setenh hari bertempat di ruang Mini Bank UMKU.
Sebelum melakukan donor darah, petugas melakukan screening terlebih dahulu untuk mengetahui apakah calon pendonor telah memenuhi persyaratan secara umum. Pelaksanaan donor darah tidak dapat dilakukan bagi pendonor yang memiliki riwayat penyakit khusus, misalnya paru-paru, jantung, kanker, tekanan darah tinggi, kencing manis, menderita atau pernah menderita Hepatitis B atau C, dan tidak disarankan oleh dokter karena alasan Kesehatan.
“Donor darah ini dilaksanakan untuk menambah ketersediaan stok kantong darah, nantinya akan disalurkan pada pasien yang kekurangan trombosi, pemberian darah/ komponen untuk tujuan penyembuhan penyakit, pemulihan kesehatan, bagi pendonor juga agar sirkulasi darahnya dapat teregenerasi lagi sel-selnya, ini juga sebagai bentuk aksi sosial, memberikan keteadanan juga kepada khalayak bahwa donor darah itu sangat bermanfaat bagi diri dan orang lain,” ungkap perwakilan dari PMI Kudus dr Sella Sabrina.
Koordinator ormawa UMKU Rikha Kumala Sari berterima kasih dan mengapresiasi atas dukungan yang diberikan PMI Kudus atas kegiatan yang dilaksanakan hari ini. “Sinergi ini diharapkan dapat terus berjalan sehingga bisa bersama-sama, namun juga membantu melalui berbagai hal demi tercapainya kesehatan masyarakat terutama di wilayah Kudus,” tuturnya.
Acara ini bertujuan untuk mewujudkan kepedulian sosial dengan menggelar aksi Donor Darah karena di masa transisi pandemi covid-19. Karena banyak dari masyarakat yang sedang berjuang membutuhkan darah.
Kegiatan ini berjalan lancar, berlangung dari pukul 08.00-13.00 WIB di ruang mini bank. Peserta yang berpartisipasi sebanyak 53 pendaftar, 40 orang dapat diambil darahnya, sedangkan 13 orang gagal diambil karena tidak lolos screening test. (Ar/rpd)