Tapak Suci Cabang UMBandung Resmi Dilantik
BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah 011 Perguruan Seni Bela Diri Indonesia Tapak Suci Putra Muhammadiyah Kota Bandung melantik pengurus baru Tapak Suci Cabang UMBandung, di Auditorium K.H. Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Bandung (UMBandung), Rabu 16 Februari 2022.
Pelantikan pengurus baru Tapak Suci UMBandung dihadiri pejabat universitas, di antaranya: Wakil Rektor I, Bagian Kemahasiswaan, pengurus Pimda 011 Kota Bandung, para pendekar, dan puluhan mahasiswa UMBandung.
Ketua Pimda 011 Kota Bandung, Astagina Baiatur Ridwan, mengatakan baru pertama kali melantik pengurus Tapak Suci di tingkat kampus.
“Sebelumnya kami melantik anak-anak SMP dan SMA di sekolah. Bagi kami, ini suatu kebanggaan tersendiri,” ucap Astagina dalam sambutannya.
Astagina menambahkan, dilantiknya pengurus baru Tapak Suci Cabang UMBandung dapat membantu program Pimda 011.
“Paling tidak, pendekar-pendekar yang ada di UMBandung bisa melatih kader-kader yang ada di sekolah atau pesantren,” ungkapnya.
Dia berharap Tapak Suci UMBandung dapat menjadi kiblat bagi Tapak Suci yang ada di daerah.
“Semoga proses pengkaderan Tapak Suci di kampus UMBandung menjadi contoh bagi kader di wilayah Jawa Barat,” papar Astagina.
Ketua Tapak Suci Cabang UMBandung periode 2022-2023, Naufal Zuhdan, mengatakan dalam waktu dekat akan mengadakan Open Turnamen se-Kota Bandung.
“Ajang ini khusus untuk tingkat SD dan SMP. Semoga perhelatan ini berjalan sesuai rencana,” kata mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2020 itu.
Ketua Tapak Suci UMBandung periode sebelumnya, Taufik Hidayat, berpesan kepada pengurus baru untuk menjalankan amanah ini dengan maksimal.
“Pesan saya hanya tiga. Pertama, kembangkan organisasinya supaya maju. Kedua, tingkatan keilmuannya. Ketiga, semoga prestasinya pun semakin diperhitungkan,” jelas Taufik.
Ortom di Universitas
Penasihat Tapak Suci Cabang UMBandung, Ahmad Rifai mengingatkan seni bela diri yang ada di bawah Muhammadiyah tersebut bukanlah bagian dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), melainkan organisasi otonom yang ada di universitas.
“Tapak suci yang ada di UMBandung itu sebenarnya ortom yang ada di tingkat universitas. Dan itu sama dengan IMM, IPM, dan ortom-ortom yang lain,” ucapnya.
Ahmad Rifai menegaskan bahwa tugas ortom adalah membesarkan organisasi Muhammadiyah yang didirikan oleh Ahmad Dahlan itu.
“Sama, tugas ortom, termasuk Tapak Suci adalah sebagai pelangsung dan penyempurna amal usaha Muhammadiyah,” tegas Ahmad Rifai, yang juga pembina Tapak Suci di UMBandung itu.
Pria yang juga dosen Ilmu Komunikasi di UMBandung tersebut juga menyampaikan Tapak Suci Cabang UMBandung akan menjadi pusat Tapak Suci di Jawa Barat.
“Di sini (UMBandung) Tapak Suci harus menjadi Center of Excellence. Artinya, di kampus inilah nantinya menjadi tempat bertemu para pendekar se-Jawa Barat,” ungkapnya.
Dia berharap Tapak Suci Cabang UMBandung tak hanya fokus berlatih dan mengembangkan diri, tapi harus punya mimpi yang lebih dari itu.
“Ke depan kita bercita-cita bahwa di UMBandung ini akan jadi pusat pengkaderan Tapak Suci di provinsi Jawa Barat,” pungkasnya.
Lelaki bertubuh ramping ini pun optimistis Tapak Suci bisa berkembang di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM).
“Semoga seni bela diri ini juga makin berjaya di kampus-kampus Muhammadiyah, terutama di Jawa Barat,” ucapnya.
Alumnus UIN Bandung itu pun menyinggung awal berdirinya Tapak Suci di UMBandung. Walau minim fasilitas, ucap Rifai kegiatan bisa tetap berjalan.
“Saya ingat, saat UMBandung masih di Palasari, kami membentuk Tapak Suci dan yang berlatih hanya beberapa orang. Itu tahun 2017,” kenangnya.
Dia meminta pimpinan UMBandung agar Tapak Suci Cabang UMBandung memberikan legalitas resmi menjadi ortom.
“Mari ini kita kawal bersama agar keberadaan Tapak Suci di kampus kita (UMBandung) menjadi ortom bukan UKM,” katanya. (Cecep Hasanuddin)