Gagasan Gerakan Filantropi DAM IMM Karangayar
KARANGAYAR, Suara Muhammadiyah – Karangayar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Cabang Karangayar Jawa Tengah selenggarkan pertama kalinya kegiatan perkaderan utama tingkat darul arqam madya (DAM) dengan tema yang relavan dengan trisula baru Muhammadiyah yakni “mengurai stagnasi filantropi IMM”.Tujuan mengapa tema ini diangkat menurut Ketua Umum PC IMM Karangayar,IMMawan Agung, untuk meningkatkan kerangka berpikir kritis dan kemampuan problem solving mengenai isu filantropi,mencetak kader yang mampu mengurai gerakan filantropi ikatan.
Kegiatan DAM PC IMM Karangayar tahun ini merupakan kegiatan yang dikhususkan untuk peserta regional dari DPD IMM Jawa Tengah dan dilaksanakan dari tanggal 16-20 Februari 2022. Peserta yang mengikuti DAM Karangayar berasal dari delagasi 8 Cabang diantaranya PC IMM Karangayar,PC IMM Sukoharjo,PC IMM Ahmad Dahlan Kota Surakarta,PC IMM Banyumas,PC IMM Kudus,PC IMM Kota Semarang,PC IMM Salatiga dan PC IMM Kota Surakarta (Solo). Tempat pelaksanaan di balai latihan kerja Karangayar.
Adapun esensi dari perkaderan darul arqam madya (DAM). “ jika menelisik pada tema yaitu untuk membentuk kader madya yang siap siaga terhadap isu-isu sosial yang semakin berkembang akhir-akhir ini memanas dan menjadikan kader IMM yang siap tanggap terhadap permasalahan kemanusiaan yang kita bisa mengatakan dengan krisis kemanusiaan(human crysis),” ungkap Ganut Muhharomi Selaku Master Of Traning (MOT) DAM Karangayar.
Harapan besar diselenggarakanya DAM Karangayar ini terutama untuk peserta adalah bisa memahami dan bisa mengamalkan nilai enam penegasan IMM salah satunya menegaskan bahwa ilmu adalah amaliah dan amal adalah ilmiah yang menjadi amanat besar dari seorang penggagas dan founder IMM, Mohammad Dzaman Al-Kindi.
Studium Genaral (SG) dengan tema “Tauhid sosial sebagai basis gerakan filantropi” menjadi bagian dari semaraknya kegiatan DAM Karangayar,menghadirkan dua pembicara yakni Dr.H.Muhammad Samsuri (Ketua PDM Karangayar) dan Dodo Sartono (Ketua LazisMu Jawa Tengah). Melihat sejarah awal pada saat berdiri PKU (penolong kesengsaraan Oemoem) yang dilatar belakangi adanya politik etnis (politik balas budi), adanya gerakan misionaris dan tentu terinspirasi dari spirit surat Al-Maun yang diajarkan KH.Ahmad Dahlan.
Nilai tauhid sosial tidak hanya berbicara pada demensi penguatan aqidah,ibadah. Tauhid sosial memberikan ruh spirit tentang bagaimana ajaran islam mampu masuk pada demensi sisi-sisi kemanusian,peduli akan derita orang-orang lemah,tertindas,terdzholimi dan tentu bisa membebaskan dari kebodohan serta bisa menguatkan spiritualitas (kesholehan sosial).
Dalam tubuh Ikatan tentu mengharapkan agar terwujudnya kader IMM yang memiliki sifat dermawan untuk semua golongan untuk bisa mejadikan habit dan prioritas utama dalam misi menjalankan spirit gerakan filantropi. Segenap Pimpinan Cabang (PC) IMM Karangayar memiliki harapan lebih terkhusus untuk peserta setelah mengikuti perkaderan DAM adlaah bisa Membawa perubahan besar terhadap mindset perkaderan,Membawa angin segar terhadap dinamisasi pergerakan filantropi IMM,dan Kader madya mampu mengaktualisasikan gagasan sesuai spesifikasi keilmuan. (M.Adam Ilham Mizani)