YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Purna tugas, atau biasa disebut pensiun, adalah fase alamiah yang dialami setiap pegawai pada suatu instansi, tidak terkecuali di Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Sekalipun pensiun menjadi hal yang alamiah, tetapi upaya penyiapan bagi pegawai yang akan memasuki fase purna tugas tetap menjadi kebutuhan yang sangat penting. Oleh karena itu, Biro Sumber Daya Manusia (BSDM UAD) menggelar pelatihan pra pensiun bagi tenaga kependidikan (tendik) pada hari Jum’at s.d. Ahad, tanggal 18-20 Februari 2022.
Kepala BSDM UAD, Dr. Hendro Widodo, M.Pd., menuturkan bahwa pelatihan pra pensiun diselenggarakan untuk menguatkan mental-spiritual, serta memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan bagi para tendik UAD yang telah memasuki fase purna tugas. Banyak tendik yang apabila tidak dipersiapkan sebelum pensiun akan mengalami gangguan-gangguan psikologis, seperti kehidupannya tidak tenang, damai dan bahagia. Oleh karena itu, pelatihan pra pensiun ini diharapkan dapat menjawab problematika yang lazim dihadapi oleh para pensiunan, ungkap Hendro di hadapan 30 orang peserta.
Dalam sambutannya, Hendro juga menambahkan bahwa pelatihan ini dikemas dengan materi yang bersifat teoritik dan praktik. Materi-materi yang disajikan juga dipilih yang relevan dengan kebutuhan calon pensiunan, seperti kesehatan mental, keluarga sakinah, kewirausahaan hingga praktik perawatan jenazah. Selain itu, materi yang mendukung penguatan spiritual juga diberikan kepada peserta, seperti shalat lail dan kajian ayat. Semua materi yang disajikan dalam pelatihan nantinya dapat menjadi bekal penting bagi tendik UAD yang akan pensiun, tegas Hendro.
Sekretaris Badan Pembina Harian (BPH) UAD, Ir. Azman Latif, menyambut gembira atas inisiasi BSDM UAD dalam memberikan pelatihan pra pensiun bagi para tendik UAD. Azman menyampaikan bahwa BSDM telah memiliki desain kegiatan pelatihan yang baik bagi para calon pensiunan UAD. Tidak banyak lembaga yang memiliki kepedulian terhadap kondisi pegawainya yang akan pensiun. Mereka selama ini cenderung dibiarkan begitu saja ketika akan atau sedang pensiun, sehingga hal itu sangat berdampak signifikan terhadap roda kehidupan selanjutnya, ungkap Azman saat membuka acara pelatihan pra pensiun.
Selain itu, Azman juga menegaskan bahwa pelatihan pra pensiun yang digelar BSDM UAD ini sangat penting untuk media pengkondisian calon pensiunan sebelum memasuki masa purna tugas. Jika tendik UAD tidak dikondisikan sebelum pensiun boleh jadi hal itu bisa berpengaruh terhadap kesehatan fisik, ketahanan finansial dan kekuatan mental-spiritualnya. Banyak pensiunan yang tidak diberi pembekalan akan mengalami post power syndrome sehingga berpengaruh besar terhadap relasi sosial, sering sakit-sakitan dan bahkan mengalami kekacauan finansial, ungkap Azman.
Tri Sundari sebagai perwakilan peserta mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada BSDM UAD. Sebab, melalui pelatihan ini, dirinya dan koleganya yang akan pensiun telah memiliki gambaran kedepannya akan melakukan apa. Banyak kebingungan dan kegalauan yang dirasakan sebelumnya mulai terjawab melalui kegiatan pelatihan pra pensiun.
Pelatihan pra Pensiun yang diketuai Nur Arina Hidayati, M.Sc ini diakhiri dengan penyerahan secara simbolik para tendik UAD yang akan pensiun kepada tiga perwakilan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) sesuai tempat domisili, yaitu PCM Berbah, PCM Banguntapan Selatan dan PCM Umbulharjo. Menurut Arina, penyerahan simbolik ini dimaksudkan agar kedepannya para tendik UAD yang akan pensiun dapat berkiprah lebih banyak di Muhammadiyah. Hal ini sebagai bentuk komitmen UAD dalam menunaikan fungsi PTM sebagai media dakwah dan kaderisasi, pungkas Arina.