Pemuda Muhammadiyah Harus Pahami Etos Kerja Menurut Islam
Oleh: Fathin Hammam,S.Sos
Agar kita menjadi manusia unggul dan berkemajuan maka dituntut untuk memiliki ethos. Ethos berasal dari bahasa Yunani yang berarti sikap, kepribadian, watak, karakter serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat. Ethos dibentuk oleh berbagai kebiasaan, pengaruh, budaya serta sistem nilai yang diyakininya, Dari kata etos ini dikenal pula kata etika yang hampir mendekati pada pengertian akhlak atau nilai-nilai yang berkaitan dengan baik buruk moral.
Etos mengandung ghirah (semangat) yang sangat kuat untuk mengerjakan sesuatu secara optimal lebih baik, bahkan berusaha mencapai kualitas kerja yang sebaik mungkin atau disebut dengan istilah Itqonul amal.
Kader pemuda muhammadiyah dituntut untuk selalu bersemangat dan memiliki karakter yang kuat, karakter dalam dimensi iman dan dimensi kinerja. Dengan kata lain, kader Pemuda Muhammadiyah harus Bertauhid kuat, rajin ibadah, berakhlaq baik tapi juga disiplin, rajin, jujur dan pantang putus asa.
Jangan sampai rajin ibadah, sholeh ritual tapi malas dan tidak disiplin dalam bekerja. Atau rajin dan pintar dalam bekerja tapi malas beribadah.
Islam sangat menekankan umatnya untuk memiliki etos kerja yang tinggi, sebagaimana firman Allah dalam Alquran ; Dan katakanlah : “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat.
Pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang mengetahui akan yang gaib dan yang nyata,lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS At-Taubah, 9 : 105)
“ Katakanlah : Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu, sesungguhnya akupun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui, siapakah (diantara kita) yang akan memperoleh hasil yang baik dari dunia ini.
Sesungguhnya orang yang dzalim itu tidak akan mendapat keberuntungan” QS Al An’am (6) : 135
Dalam hal semangat kerja, maka kita wajib menjadikan Rasulullah sebagai teladan. Beliau disamping sebagai Rasul, juga pernah menjadi pengembala, pebisnis , pemimpin umat dan negara serta panglima perang. Adalah kenyataan bila Rasulullah SAW mampu menjalankan kelima perannya tersebut dengan sempurna,
Bahkan menjadi yang terbaik. Tak heran bila para ilmuwan, baik itu yang Muslim maupun non-Muslim, menempatkan beliau sebagai orang yang paling berpengaruh dalam peradaban dunia.
Apa rahasia kesuksesan karier dan pekerjaan Rasulullah SAW?
Pertama, Rasul selalu bekerja dengan cara terbaik, profesional, dan tidak asal-asalan. Beliau bersabda,
“Sesungguhnya Allah menginginkan jika salah seorang darimu bekerja, maka hendaklah meningkatkan kualitasnya (itqon)”.
Kedua, dalam bekerja Rasul melakukannya dengan manajemen yang baik, perencanaan yang jelas, pentahapan aksi, dan adanya penetapan skala prioritas.
Ketiga, Rasul tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan sekecil apapun.
Keempat, dalam bekerja Rasul selalu memperhitungkan masa depan. Beliau adalah sosok yang visioner, sehingga segala aktivitasnya benar-benar terarah dan terfokus.
Kelima, Rasul tidak pernah menangguhkan pekerjaan. Beliau bekerja secara tuntas dan berkualitas.
Keenam, Rasul bekerja secara berjamaah dengan mempersiapkan (membentuk) tim yang solid yang percaya pada cita-cita bersama.
Ketujuh, Rasul adalah pribadi yang sangat menghargai waktu. Tidak berlalu sedetik pun waktu, kecuali menjadinilai tambah bagi diri dan umatnya. Dan yang terakhir, Rasulullah SAW menjadikan kerja sebagai aktualisasi Keimanan dan ketakwaan. Rasul bekerja bukan untuk menumpuk kekayaan duniawi. Beliau bekerja untuk meraih keridhaan Allah SWT. Inilah kunci terpenting.
Semoga Allah SWT memberikan kemampuan kepada kita untuk meneladani etos kerja Rasulullah SAW.
Dismpaikan pada kegiatan Baitul Arqam Dasar Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Margasari pada 27/02/2022. di SMP Muhammadiyah Margasari. Salam pemuda.
Semangat berfastabiqul khoirot
Fathin Hammam,S.Sos. Mantan Wakil Sekretaris PP Pemuda Muhammadiyah