Kader IMM Kaji Kesetaraan Gender dalam Perkaderan
CIREBON, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Cabang katan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Kabupaten Cirebon menyelenggarakan Kajian yang bertema “IMMawati Berdaya” dengan mengambil dua topik yaitu yang pertama, Kesetaraan gender dan relasinya dimasa kini dan Peran Perempuan dalam perkaderan.
Dengan mengundang Pemateri yaitu IMMawati Zulfa Tuzzayyinah alumni LID Nasional Ciputat 2022 dan Reza Olivianti alumni Diskuswati Nasional Sukoharjo 2022.
Dilaksanakan pada Sabtu, (26/2) bertempat di Kampus 2 Universitas Muhammadiyah Cirebon. Dihadiri langsung oleh Ketua PC. IMM Kab. Cirebon yaitu Kakanda Nur Eki Ferbriansah dan oleh 5 Komisariat yaitu, PK.IMM Cakrabuana, PK.IMM Dewandaru, PK.IMM Law eicos, PK.IMM STF Muhammadiyah Cirebon, dan PK.IMM STIKES Ahmad Dahlan.
Pembuka Pengantar dalam forum diskusi kajian tersebut disampaikan langsung oleh Kabid Kaderisasi yaitu IMMawati Al Munawaroh S.Pd. bahwasanya seorang Perempuan juga pemimpin, maka jadilah kualitas kader yang bisa membangun sebuah organisasi, pemimpin di sini bukan hanya terkait memimpin sebuah organisasi tetapi juga bisa memimpin diri sendiri.
Kedua topik tersebut menarik untuk diangkat dan dibahas pada relevannya. Terbukti dengan adanya beberapa audiensi yang semangat dalam berargumentasi terkait kedua topik tersebut sehingga membuat forum diskusi tersebut semakin hidup dan pembahasannya semakin meluas, seperti terkait peran perempuan dalam Rumah Tangga, Perempuan dalam kaca enterpreuner, sampai pada titik pembahasan Kekerasan seksual terhadap perempuan maupun laki-laki.
Ketua PC IMM Kab Cirebon Kakanda Nur Eki Febriansyah menyampaikan di IMM sendiri sudah mengimplementasikan bahwa seorang IMMawati mempunyai kedudukan, terbukti di PC.IMM Kab. Cirebon terdapat 7 Instruktur dan 6 diantaranya adalah IMMawati.
Pemateri pertama, Zulfah Tuzzayyinah Menyampaikan pesan bahwa Pergerakan Imawati itu sendiri sebenarnya lebih memantau dan mengikuti apa yang telah diinstruksikan dari atasan, dan memaparkan sedikit keluh kesah yang dialami Immawati belakangan ini, karna situasi yang tidak mendukung seperti faktor pandemi yang masih saja menjadi kendala untuk beraktivitas, menjadikan Immawati nonaktif dalam kegiatan tersebut.
Pemateri kedua Reza Olivianti Juga menyampaikan pesan Permasalahan membeda-bedakan sepatutnya dihilangkan karna kita dilahirkan dalam derajat yang sama.
Di dalam agama sendiri sudah Allah atur kedudukan Laki-laki maupun perempuan yang mana kedua kedudukan itu sendiri memiliki hal yang sedikit berbeda namun nilai ketakwaan itulah yang manjadi tolak ukur. Dan kedudukan perempuan sangat mulia, terbukti di dalam Al-Qur’an terdapat surah, Maryam, Nisa, Nur, itu menandakan bahwa Perempuan itu sanggatlah Mulia dan mempunyai kedudukan sekaligus Madrasul Ummah, madrasah pertama bagi anak-anaknya yang akan manjadi generasi Ummat selanjutnya. (Sri Wati)