Tingkatkan Skill, Ners UMGO Gelar Pelatihan BTCLS
GORONTALO, Suara Muhammadiyah – Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO) bekerjasama dengan Himpunan Perawat Gawat Darurat Dan Bencana Indonesia (HIPGABI) Gorontalo menggelar pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) angkatan XIV selama 4 hari dari tanggal 14 – 17 Maret 2022 di Gedung Indoor David Bobihoe Akib dibuka Rektor UMGO Prof. Dr. Abd. Kadim Masaong (14/3/2022).
Dekan Fikes Ns. Abd Wahab Pakaya, MM, M. Kep dalam sambutannya menyampaikan tujuan dari pelatihan ini untuk menambah kompetensi profesi ners dan tuntutan serta keharusan dari rumah sakit agar mahasiswa yang ingin praktek dan mau bekerja harus memiliki sertifikat BTCLS,” tegasnya.
Lanjut Ners. Wahab Pakaya menyampaikan jumlah peserta angkatan 14 sebanyak 68, dimana semua peserta diharapkan memiliki keahlian Cardiac life support. Selain itu angkatan XIV ada AIK 5 dan 6 untuk memperkuat pemahaman keagamaan selain kompetensi Skill mahasisnya,” tutupnya.
Ketua HIPGABI Gorontalo Ners. Arifin R. Umar, M. Kep dalam sambutannya menyampaikan Skill yang didapatkan dalam BTCLS ini menjadi keharusan bagi tenaga perawat yang mau praktek profesi dan yang mau masuk rumah sakit.
Setiap perawat harus memiliki kompetensi jika ada pasien henti nafas dan jantung, maka perlu dalam melakukan pertolongan pertama, itu semua akan diberikan materi dan praktek oleh instruktur yang berpengalaman dari beberapa rumah sakit yang bekerja di Unit Gawat Darurat,” tutupnya.
Rektor UMGO Prof. Dr. Abd. Kadim Masaong dalam sambutannya menyampaikan kegiatan ini merupakan tahapan menjadi ners yang profesional,” tegasnya.
Lanjut Prof. Kadim membedakan antara pekerjaan dengan profesi, tidak semua pekerjaan disebut profesi, dimana profesi memiliki ciri diantaranya memerlukan proses pendidikan yang lama, memiliki kode etik profesi dan memperoleh pendapatan yang layak.
Itulah pembeda pekerjaan dengan profesi, contoh tukang semir sepatu, Pekerja Seks Komersial (PSK) itu bukan profesi karena tidak melalui proses yang panjang.
Dalam Taxonomi pendidikan ada 3 syarat yang harus dimiliki yaitu Knowlege, Skill dan Attitude, untuk mencapai itu, UMGO menerapkan tagline sebagai penciri yaitu Imannya kuat, Ilmunya tinggi, akhlaknya baik, dan softskillnya hebat.
Pondasi awal sebagai profesi adalah iman, banyak orang mengorbankan segalanya untuk kehidupan dunia, karena pekerjaan namun tidak sholat. Allah akan mengangkat derajat orang – orang yang beriman dan berilmu beberapa derajat. Iman tanpa ilmu itu lumpuh dan ilmu tanpa iman gelap gulita.
Akhlak yang baik menjadi perawat yang akan disenangi dan dirindukan pasien oleh dimana saja.
Selain akhlak yaitu softskill juga sangat penting mulai dari disiplin waktu, tanggung jawab, komitmen, kesabaran, kejujuran, dan keihlasan. Untuk kali pertama angkatan XIV minimal 1 kali berada di kampus untuk membangun tagline UMGO, semoga kalian dirindukan pasien dan dirindukan oleh syurga nantinya,” tutupnya.
Hadir dalam acara pembukaan BTCLS Rektor UMGO Prof. Dr. Abd. Kadim Masaong, Wakil Rektor I Prof. Dr. Hj. Moon Hidayati Otoluwa, Sekretaris DPW PPNI Gorontalo Ners. Gusti Pandi Liputo, M. Kep, Ketua Hipgabi Ners. Arifin R. Umar, M. Kep, Dekan Fikes Ners. Abd. Wahab Pakaya, MM. M. Kep, Kaprodi Profesi Ners. Andi Akifa Sudirman, M. Kep, para dosen, tim instruktur dan 68 peserta pelatihan