Ujian Kenaikan Tapak Suci DKI, Hidupkan Jiwa Juang Bela Agama dan Negara

Tapak Suci

Ujian Kenaikan Tapak Suci DKI, Hidupkan Jiwa Juang Bela Agama Dan Negara

JAKARTA, Suara Muhamamdiyah – Pimpinan Wilayah Tapak Suci Putra Muhammadiyah  DKI Jakarta menggelar Ujian kenaikan Tingkat kader, di Kampus Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Cirendeu – Ciputat, Sabtu (12/3/2022).

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DKI Jakarta Sun’an Miskan menyambut gembira atas kegiatan ini. Ini menandakan bahwa PW IV TPS Putra Muhammadiyah DKI Jakarta banyak kemajuan dalam melaksanakan program kerjanya.

Sebagaimana kita ketahui bahwa Tapak Suci yang lahir pada tahun 1963 adalah satu usaha untuk menggabungkan semua perguruan silat yang sealiran, agar ummat mempunyai kekuatan dalam menghadapi profokasi PKI (Partai Komunis Indonesia). Ia juga sebagai kelanjutan dari Perguruan sebelumnya yang sdah berdiri tahun 1925 yang diberi nama Kauman dengan pusatnya di Kauman Yogyakarta.

Pasca gagalnya G30S PKI pada tahun 1966 diadakan Konprensi Nasional dan pada tahun 1967 menjadi ortom organisasi otonom Muhammadiyah yang sah dan tersebar di seluruh Indonesia dengan ciri khas emelihara kemurnian Pencak Silat sebagai seni bela diri Indonesia yang sesuai dan tidak menyimpang dari ajaran Islam, sebagai budaya yang luhur, bermoral sebagaimana ikrarnya yang kita ucapkan “dengan iman dan ahlak saya menjadi kuat, tanpa iman dan ahlak saya menjadi lemah.”

Melalui seni bela diri ini ingin menggembirakan dan menyampaikan dakwah amar makruf nahi mungkar dalam usaha meningkatkan dan memperkuat ketahanan nasional. Serta menyalurkan bakat warga Muhammadiyah

Maka, maju untuk menjadi juara untuk meraih sabuk tertinggi lewat Ujian Kenaikan Tingkat Kader dengan semangat ber fastabiqul khairaat dan menanamkan ruh jihad bela agama dan negara  agar tidak meninggal dunia dalam keadaan munafik.

Firman-Nya Al Baqoroh 216 :

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ ﴿ ٢١٦﴾

[2:216] Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

Sabda Rasulullah SAW :

عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ مَاتَ وَلَمْ يَغْزُ وَلَمْ يُحَدِّثْ بِهِ نَفْسَهُ مَاتَ عَلَى شُعْبَةٍ مِنْ نِفَاقٍ

Dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa meninggal sedang ia belum pernah ikut berperang atau belum pernah meniatkan dirinya untuk berperang, maka ia mati di atas cabang kemunafikan.”  ( صحيح مسلم ٣٥٣٣ –Hadist Sahih Riwayat Muslim no. : 3533). (rpd)

Exit mobile version