FISIP UMJ Rayakan Hari Pekerjaan Sosial Sedunia
JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dalam rangka merayakan hari pekerjaan sosial sedunia (World Social Work Day) 15 Maret 2022, Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta menyelenggarakan kegiatan seminar yang laksanakan secara daring dengan tema “Bersama Membangun Eko-Sosial Baru: Tidak Meninggalkan Seorangpun”. Dengan menghadirkan Prof. Adi Fahrudin, PhD & Makmur Sunusi PhD, dua narasumber bekelas dunia yang juga tenaga pengajar pada program studi ilmu kesejahteraan sosial FISIP UMJ.
Ketua Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Muhammadiyah Jakarta, Muhammad Sahrul, M.Si menyampaikan bahwa merayakan hari pekerjaan sosial sedunia menjadi momentum yang cukup baik dalam rangka memasyarakatkan profesi pekerjaan sosial terutama di Indonesia, dan ini menjadi tugas bersama kita semua termasuk institusi pendidikan dibidang kesejahteraan sosial / pekerjaan sosial.
Sedangkan Dekan FISIP UMJ, Dr. Evi Satispi, M.Si, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi penyelenggraan seminar yang dilaksanakana oleh program studi ilmu kesejahteraan sosial dan ini menjadi salah satu ikhtiar dalam melakukan akselerasi kerja – kerja pengembangan program studi agar tetap menjaga kualitas serta capaian yang ada saat ini.
Perayaan hari pekerjaan sosial sedunia yang mengangkat tema “Bersama Membangun Eko-Sosial Baru: Tidak Meninggalkan Seorangpun”, dan menjadi tema global pada momentum perayaan tahun 2022 sebagai visi atas rencana aksi untuk menciptakan nilai, kebijakan, dan praktik global baru yang mengembangkan kepercayaan, keamanan, dan keyakinan serta keberlanjutan bagi semua orang. Hal demikian agar hari pekerjaan sosial sedunia 2022 ini akan menjadi kesempatan utama bagi profesi pekerjaan sosial untuk melibatkan semua jaringan pekerjaan sosial dan komunitas tempat mereka bekerja untuk memberikan kontribusi pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang memungkinkan semua orang dihormati martabatnya melalui masa depan bersama.
Dalam pemaparannya Prof. Adi Fahrudin, PhD menekankan bahwa sebagai pekerja sosial, saat ini harus membangun tekad dan kesadaran agar tidak boleh ada lagi diskriminasi, orang-orang yang terpinggirkan, maupun yang jauh tersisihkan pasca pandemi ini, hal ini harus dijadikan sebagai The New Social Agreements. Selanjutnya Makmur Sunusi, PhD menyampaikan bahwa menjadi seorang seorang pekerja sosial kelas dunia harus mau terlibat aktif dalam kancah organisasi pekerja sosial internasional, agar mampu melakukan paralel thinking yang berfokus misalnya pada development mental welfare, right base oriented, community based, sehingga kelak bisa terwujud pembangunan sosial yang mengiringi pembangunan ekonomi di Indonesia.
Pada bagian akhir seminar kedua narasumber menyampaikan, semoga hari puncak dari perayaan bulan pekerjaan sosial sedunia ini bisa menjadi ajang instrospeksi untuk seluruh pekerja sosial di Indonesia agar menjadi pekerja sosial yang mendunia, karena seorang pekerja sosial kelas dunia mampu mengubah dunia yang kita tinggali saat ini menjadi dunia yang jauh lebih baik untuk semua orang pada masa yang akan datang.