Suara Muhammadiyah Kunjungi Agen Majalah di Jawa Timur

Suara Muhammadiyah Kunjungi Agen Majalah di Jawa Timur

Suara Muhammadiyah Kunjungi Agen Majalah di Jawa Timur

Suara Muhammadiyah Kunjungi Agen Majalah di Jawa Timur

PONOROGO, Suara Muhammadiyah – Dalam rangka sharing dan diskusi perkembangan distribusi majalah suara muhammadiyah, Deni Asy’ari, direktur utama Suara Muhammadiyah beserta dengan tim bertemu dengan agen-agen majalah di wilayah Ponorogo dan sekitarnya, Rabu (16/3) di Aula Kantor PDM Ponorogo, Jawa Timur.

Dalam kesempatan tersebut, Deni menyampaikan apresiasinya kepada para agen yang telah menjadi ujung tombak dalam membantu mensyiarkan dakwah persyarikatan terutama di daerah-daerah perkotaan, pedesaan bahkan pelosok.

Lebih lanjut, di tengah kecamuk era disrupsi ini, majalah Suara Muhammadiyah terus berbenah untuk bisa menyesuaikan dan diterima oleh berbagai kalangan pembaca.

“Satu sisi, memang ada aspek dilematis dalam memenuhi keinginan pembaca terhadap majalah Suara Muhammadiyah, karena adanya latar belakang pembaca yang beragam. Mulai dari kalangan akademisi, remaja, dewasa bahkan kalangan masyarakat umum, namun bagaimanapun itu tantangan yang harus dijawab oleh SM agar bisa diterima oleh semua kalangan, sebagaimana harapan banyak pembaca SM,” ujar Deni

Majalah Suara Muhammadiyah yang telah diterbitkan sejak tahun 1915 silam ini, akan terus eksis meskipun era digital sudah menggerus dan menggeser era cetak. Namun, secara ideologis, majalah ini harus tetap terbit sebagai bagian media dakwah persyarikatan yang memiliki nilai historis dan sebagai tonggak dakwah persyarikatan muhammadiyah ke seluruh penjuru tanah air.

Suara Muhammadiyah Kunjungi Agen Majalah di Jawa Timur

Bahkan saat ini, Suara Muhammadiyah juga telah menyiapkan versi digital untuk memenuhi kebetuhan kalangan generasi muda.

Apalagi, di tengah isu dan wacana warga Muhammadiyah yang moderat dan beragam, tentu dakwah dan gagasan melalui media persyarikatan ini harus menjadi prioritas. Sebab, kita tidak ingin warga persyarikatan justru “kulakan” pemikiran-pemikiran dari luar yang tidak sesuai dengan ideologi persyarikatan.

Maka kehadiran majalah SM ini, setidaknya bisa menjadi sarana untuk membendung pemikiran-pemikiran yang melenceng dari nilai nilai kemuhammadiyahan dan keislaman.

“Oleh karenanya, melalui para agen mari kita terus pompa jihad literasi ini, dengan mendistribusikan majalah SM secara masif di lingkungan amal usaha Muhammadiyah ,” tambah Deni.

Dan untuk mendukung perbaikan dan perubahan majalah Suara Muhammadiyah sebagaimana tantangan kita saat ini, tentu tidak lepas dari saran, masukan kritikan dan solusi baik para agen maupun pembaca setia majalah Suara Muhammadiyah.

Dengan demikian, majalah ini akan bisa mengayomi untuk setiap elemen dan menjadi rujukan utama bagi perkembangan budaya literasi warga persyarikatan Muhammadiyah.(red)

Exit mobile version