PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah – Dosen Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Banyumas Jawa Tengah terus mengeluarkan berbagai inovasi. Inovasi tersebut dating dari tim dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) dengan membuat Edukasi Bencana Gempa Bumi dengan media Puzzle pada Siswa SD Muhammadiyah Pasir Kidul Purwokerto.
Salah seorang dosen yang terlibat dalam pembuatan Edukasi Bencana Gempa, Ns. Endiyono, S.Kep., M.Kep, mengatakan pengabdian kepada masyarakat dilakukan secara multidisiplin oleh Dosen Prodi Keperawatan D3 dan FKIP UMP berkolaborasi untuk memberikan edukasi bencana Gempa Bumi kepada anak SD.
Dosen tersebut diantaranya, Ns. Endiyono, S.Kep., M.Kep, Ns. M. Hanif Prasetya Adhi, S.Kep., M.Kep dan Aji Heru Muslim, S.Pd., M.Pd.
“Indonesia merupakan Negara yang memiliki banyak faktor untuk terjadinya gempa baik secara Geografis atau Hidrometeorologi, salah satunya adalah Gempa Bumi. Kami berharap anak-anak dapat dibekali ilmu kesiapsiagaan bencana gempa bumi sejak dini, agar terbiasa dan mengetahui langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan diri”, kata Endyono, Jum’at (18/3/2022).
Dosen lainnya, Hanif Prasetya menambahkan puzzle bencana gempa bumi yang digunakan sebagai media pembelajaran merupakan salah satu pendekatan yang cocok digunakan untuk anak usia sekolah, selain asik bermain puzzle, siswa juga dapat melihat gambar cara-cara penyelamatan melalui gambar tersebut.
“Anak SD masih kurang diperhatikan tentang edukasi kesiapsiagaan bencana, sejauh ini lebih sering diadakan soisalisasi pada tingkat menengah dan seterusnya, padahal anak-anak merupakan kelompom yang rentan terhadap dampak Bencana, maka dari itu sosialisasi Bencana yang dilakukan sejak dini merupakan tindakan promotif yang tepat,” jelasnya.
Sementara itu, Guru Kelas Pendamping Yuniati, S.Pd mengatakan anak-anak sangat antusias untuk diberikan sosialisasi, pasalnya sosialisasi tentang bencana baru dilakukan pertama kali ditempat tersebut. Apalagi anak-anak diajak bernyanyi tentang pencegahan gempa bumi terlebih dulu, sehingga menarik minat anak-anak kami.
“Kami berharap banyak kegiatan yang serupa yang bisa dilakukan di SD kami untuk menambah wawasan anak didik kami, selain itu kami berharap kedepannya ada sosialisasi tentang psikologis pada anak,” pungkasnya. (tgr)