Pemuda Muhammadiyah Sulsel Perjuangkan Keadilan Lingkungan
GOWA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sulawesi Selatan menggelar seminar lingkungan hidup di Rumah Kopitalis Gowa, Sabtu (19/03/2022).
Seminar ini mengangkat topik terkait Environmental Justice atau Keadilan Lingkungan yang menghadirkan 3 pembicara yaitu Dr. H. Amir Uskara, M. Kes ketua fraksi komisi XI DPR RI, Muh. Asratillah S aktivis lingkungan dan Ir. Muh. Daud, S. HUT., M. Si pakar AMDAL dan dosen kehutanan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Menurut Ikbal selaku pelaksana kegiatan dan merupakan wakil sekretaris bidang kehutanan dan Lingkungan Hidup PWPM Sulsel bahwasanya kegiatan ini merupakan langkah awal PWPM sulsel untuk membedah persoalan-persoalan lingkungan yang terjadi saat ini. Beragam persoalan lingkungan mulai Dari degradasi lingkungan, banjir, emisi gas rumah kaca Dan pencemaran lingkungan lainnya menjadi hal yang sangat meresahkan.
Dalam seminar ini bapak Dr. H. Amir Uskara.,M.Kes selaku Salah satu narasumber mengatakan bahwa saat ini DPR sementara mengurus pajak karbon untuk merespon isu carbon trading yang sedang hangat-hangatnya. Dan DPR selalu menyiapkan anggaran APBN untuk mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Dan Asratillah selaku pemtaeri selanjutnya menjelaskan bahwa, sebenarnya persoalan lingkungan pernah direspon dengan menggunakan model pendekatan partai politik yang dimana pernah berhembus partai politik hijau, namun keberadaannya susah bersaing dalam panggung politik. Tak hanya itu, persoalan lingkungan menurut asratillah mesti ditunjang dengan pendekatan regulasi yang memihak. Saat ini produk kebijakan yang diproduksi kebanyakan bermotif eksploitasi Dan ini yang mesti untuk direspon oleh pemuda muhammadiyah sulsel.
Selain itu, Sebagai Salah satu pakar AMDAL, Muhammad Daud Dalam pemaparannya tentang bahaya sampah plastik mengatakan bahwa Salah satu masalah lingkungan lainnya Adalah prnggunaan sampah plastik secara berlebihan. Data menunjukkan bahwa produksi sampah plastik mencapai 350 jt ton/tahun. Dan sangat susah terurai. Dan saat ini, Indonesia masuk kategori negara pemasok sampah plastik no. 2 dunia dengan total 187,2 ton/tahun. Beliau menyampaikan bahwa Salah satu pendekatan penyelesain ini dengan menggunakan model 5 R ( refuse, Reus, Rot, reduce, recycle). Ini bisa menjadi opsi atau solusi untuk menyelesaikan persoalan sampah yang menyebabkan kerusakan lingkungan saat ini.
Dengan berlangsungnya dialog lingkungan ini, diharapkan bahwasanya AMM mampu menjadi Garda terdepan dalam menyelesaikan persoalan-persoalan lingkungan yang semakin akut saat ini. Dialog ini pun diikuti oleh Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) dengan penuh antusias.