Bincang Buku ‘Meniti Gerakan’, IMM Perlu Penguatan Jati Diri Kemandirian

imm

Bincang Buku ‘Meniti Gerakan’, IMM Perlu Penguatan Jati Diri Kemandirian

JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Gerakan mahasiswa perlu melakukan adaptasi dan kreasi di era digital ini. Tak kecuali Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang telah menginjak usia 58 tahun. Hal ini disampaikan Bayujati Prakoso dalam bincang buku Meniti Gerakan yang digelar Penerbit Irfani via live Instagram, Ahad (20/3).

Dalam memaknai usia 58 tahun dengan tagline Menguatkan Kemandirian, Bayu menjelaskan, IMM perlu melakukan penguatan jati diri sebagai bentuk kemandirian. Pengamalan nilai-nilai dan penyemaian ide-ide gerakan, kata Bayu, menjadi hal yang perlu diperhatikan IMM di tiap level pimpinan.

“Menguatkan Kemandirian bisa kita maknai sebagai berdikari dalam berbagai hal. Meskipun begitu, tidak selalu harus berdikari, ada ruang-ruang yang mengharuskan kita untuk bisa berkolaborasi,” ujarnya. Kemudian, kemandirian juga bisa dimaknai bagaimana organisasi itu bisa survive dengan kemampuan yang dimilikinya.

“Prinsip dan nilai-nilai yang kokoh dalam IMM perlu kita jaga dan kita rawat. Itu perlu dikuatkan dalam diri kader IMM masing-masing,” ungkap Bayu.

Penulis buku Sukma Intelektualisme ini juga menyoroti prmanfaatan platform digital yang masih belum maksimal dalam gerakan IMM. Bayu berharap IMM mampu menjadi role model yang memanfaatkan platform digital sebagai ruang kreasi gerakan.

Kuncinya, kata dia, sebenarnya komitmen dan konsistensi saat memulai bahkan saat sudah berjalan. “Butuh komitmen dan konsistensi untuk menghidupkan gerakan di ranah digital. Karena konten itu harus terus-menerus ya,” ujarnya, Ahad (20/3).

Sebagai penulis produktif yang telah menerbitkan dua buku dan banyak karya tulis ilmiah, Bayu juga memberikan beberapa tips dalam menulis. “Dalam menulis kita harus optimis, jangan pesimis. Tidak ada tulisan yang jelek, setiao karya pasti akan menemukan pembacanya,” ujar Bayu.

Menurut Bayu, menulis adalah skill yang harus terus dilatih untuk bisa terus meningkatkan kemampuan. “Harus trial terus, harus latihan terus, supaya bisa lebih mahir dan karya kita semakin baik,” ungkapnya.

Exit mobile version