Momen Milad, DPD IMM Sumsel Periode 2022 – 2024 Resmi Dilantik

IMM

Momen Milad, DPD IMM Sumsel Periode 2022 – 2024 Resmi Dilantik

PALEMBANG, Suara Muhammadiyah – Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sumatera Selatan (DPD IMM Sumsel) menggelar pelantikan, resepsi milad IMM ke 58 tahun, Rapat Kerja Pimpinan (RAKERPIM), dan pembinaan kader DPD IMM Sumsel pada Jumat sampai dengan Ahad (18-20/03/2022).

DPD IMM Sumsel periode 2022-2024 resmi dilantik di Gedung Ball Room Hotel Aston Palembang, pada Jumat, 18 Maret 2022. Bersamaan juga dengan diadakan seremonial resepsi miad IMM 58 tahun dengan pemotongan tumpeng, dan bazar buku catatan tinta emas dari narasi menuju aksi.

Adapun, Rapat Kerja Pimpinan (RAKERPIM), dan pembinaan kader DPD IMM Sumsel diaksanakan pada Sabtu sd. Ahad, 19-20 Maret 2022. Kegiatan pasca pelantikan tersebut, dilaksanakan di Aula IKesT Muhammadiyah Palembang.

Dalam Sambutan, Ketua Umum DPD IMM Sumsel IMMawan Robiyatul Maulana mengatakan DPD IMM Sumsel dalam sejarah bisa menjadi salah satu dalam perhelatan Musyda IMM ke-15 kategori tidak ada konflik, menang secara aklamasi. Terima kasih berkat dukungan dari kawan-kawan PC IMM se-Sumatera Selatan. Salah satu harapan kami DPD IMM Sumsel lebih memajukan daerahnya dan IMMawan dan IMMawati tetap menunjukan kualitas dan kuantitas sebagai kader IMM. Beranilah mengeluaran pendapat, jangan pernah tunduk dan patuh dengan keadaan tapi beranilah mengeluarkan statement atau pendapat kepada pemerintah maupun diluar pemerintah.

“Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah maupun mahasiswa adalah agen of change, agen of analysis, social control, kita lihat hari ini banyak sekali kejadian-kejadian atau pun isu-isu skala nasional maupun di daerah. Bagi saya pribadi, bagi IMM menyikapinya bahwa kalangan mahasiswa tidak responsif, cenderung tutup telinga. Jadi, harapan kami IMM kedepannya sebagai corong, dan condong lebih responsif, dan kontributif,” ungkap Robi.

Terpisah, Ketua Umum DPD IMM Sumsel IMMawan Robiyatul Maulana mengatakan IMM mengusung narasi revitalisasi nilai kolaborasi dalam spirit fastabiqul khairat. IMM mengangkat tema ini siap berkolaborasi dari segi apapun dari bidang apapun. Karena IMM sudah ada 15 bidang, kalau dari pemerintah itu ada dinas-dinas, kalau IMM ada bidang-bidangnya.

“IMM berkomitmen menunjukan kontribusi yang berdampak positif di setiap daerah, DPD IMM Sumsel siap berkolaborasi untuk memberikan kontribusi nyata kepada Pemerintah, bukan hanya wacana narasi saja, tetapi aksi nyata membangun peradaban,” ucap Robi kepada awak media pada Senin (21/03/2022).

Sementara itu, mewakili Ketua Umum DPP IMM, IMMawan Rian Betra Deiza menjabat sebagai Bendahara Umum DPP IMM mengatakan atas nama DPP IMM saya mengucapkan selamat atas dilantiknya nakhoda baru DPD IMM Sumatera Selatan periode 2022-2024, semoga DPD IMM Sumsel periode ini tidak hanya terlena dengan jas merahnya tidak terlena dengan penanya tidak tertidur dengan buku bacaan, tetapi kehadirannya dapat betul-betul membawa kebermanfaatannya.

IMM 58 tahun menjadi catatan penting, ada ruang kosong kebangsaan yang menanti yang menjadi kontribusi rill IMM. salah satunya apatis terhadap politik. Mahasiswa itu penentu, mahasiswa adalah kompas bangsa, mahasiswa adalah masa depan bangsa.

“Mahasiswa memang akhir-akhir ini di dorong untuk dijauhkan dirinya dari politik akhirnya kualitas kebangsaan, kualitas keumatan dan kualitas persaudaraan kita hari itu hanya semu, hanya simbolis. Maka sudah saatnya ini tidak bisa kita biarkan kembali. Mahasiswa itu adalah mortir peradaban, mahasiswa itu adalah sebagai suluh dari semua kegersangan yang ada,” jelas perwakilan Ketua Umum DPP IMM itu.

Lanjut IMMawan Rian mengatakan, menjauhkan mahasiswa dari politik itu sama saja dengan menjauhkan dari masa depan bangsa. Karena mahasiswa gudangnya pikiran, mahasiswa gudangnya pembaharuan karena republik ini tidak didirikan oleh infrastruktur-infrastruktur semata-mata. Merekatkan kita itu bukan uang bukan infrastruktur. Yang merekatkan kita sebagai satu bangsa adalah sejarah, cita-cita, dan mimpi-mimpi masa depan yang sama. Menjauhkan mahasiswa dari politik sama artinya dengan menunggu bom waktu merobohkan Republik ini. IMM harus terlibat aktif, IMM jangan hanya kritik-kritik yang tidak jelas. IMM jangan hanya sebagai pembuat ricuh tapi, IMM itu bicaranya fakta, IMM itu solusinya by data.

“IMM jangan terjebak dalam zona yang atas namakan agama tetapi membuat kegaduhan, arogan. Maka, IMM harus mewujudkan keteladanan, mewujudkan Islam yang rahmatan lil alamin, Islam yang penuh empati bukan Islam yang penuh caci maki. IMM harus menjadi perekat dari keretakan sosial yang ada. IMM harus jadi oase menebar kebermanfaatan,” ujar IMMawan Rian.

Kemudian, Dr. Ir. Mukhtarudin Muchsiri, M.P selaku perwakilan dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Selatan (PWM Sumsel) mengatakan kiprah IMM periode sebelumnya membawa IMM keluar sangat bagus itu perlu dipertahankan, akan tetapi penting juga, tolong jangan lupa pembinaan ke dalam. Pembinaan kedalam ini perlu diketahui adanya maping-nya.

“Saya kalau bicara tentang diskusi tentang suara Indonesia ini, kalau mau nyalon apa-apa jangan lupa suara di Jawa dan di sumatera itulah suara terbesar sebagai mata pilih. Kalau IMM itu warga paling besar di Sumsel itu ada di Universitas Muhammadiyah Palembang, itu ada 10.500 mahasiswa. Maka, potensi calon kader IMM harus dibina. Kita mengajak berjuang kedalam dan berjuang ke luar. Ke dalam kita memantapkan menjadi pacuan untuk ke luar,” jelas Ayahanda Mukhtarudin.

“Dari 10.500 mahasiswa bisa dikader menjadi anggota aktif IMM, benar secara kaidah mahasiswa PTMA adalah anggota IMM tetapi, tidak bisa semerta-merta diklaim secara sembarangan, tetap harus dikelola dimanajemen , dikader, dikaderisasi, dengan proses step by step, kemudian intensif, hingga ada mentor-mentor berkesinambungan (mentoring/GJDJ) sehinga secara terus menerus sehingga terjaga”, terang Ayahanda juga merupakan Wakil Rektor 3 UM Palembang.

“Kader harus menyiapkan diri, Persyaraikatan Muhammadiyah sudah memiliki aset yang sangat besar, di dunia ini tidak ada organisasi yang melebihi Muhammadiyah yang punya 167 PTMA, kalau di jawa Kabupaten/Kota ada, kalau secara nasional setiap provinsi ada perguruan tinggi Muhammadiyah. Mari setiap kader Muhammadiyah menyiapkan diri sesuai cita-citanya, kontributif menjadi kader persyarikatan, umat dan bangsa,” tambah Ayahanda Mukhtarudin.

Adapun tamu undangan yang hadir dipelantikan DPD IMM Sumsel meliputi Perwakilan PWM Sumsel Ayahanda Dr. Mukhtarudin Muchsiri, M.P, IMMawan Rian Betra Deiza, dan IMMawan Muhammad Iqbal, PP Pemuda Muhammadiyah Kakanda Fajar, FOKAL IMM Sumsel Kakanda Rudi Apriadi, Cipayung Plus Provinsi Sumsel, Kakanda Astragunawan Omnibudsman Sumsel, DPD RI Dapil Sumsel Ibu Arniza Nilawati, SE, M.M yang diwakili oleh Kakanda Adi, Staf Ahli Walikota Palembang bidang pemerintahan sosial dan kemasyarakatan Ibu Zarinah, S.Ip, M.Si, Kesbangpol OKU TIMUR Bapak H. Faisal, SK, M.M, DPRD Provinsi Sumsel Komisi III Bapak Muhammad Yansuri, Direktur Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Ayahanda dr. Pangestu Widodo, Mars, Ortom Tingkat Provinsi Sumsel, dan OKP tingkat Provinsi Sumsel dan Kota Palembang. (PY)

Exit mobile version