Pengajian Selapanan, Meneladani Kedermawanan Rasulullah di Bulan Ramadhan
KUDUS, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Ranting Muhammadiyah Burikan Kota Kudus pada Ahad, 20 Maret 2022 M yang bertepatan dengan 17 Sya’ban 1443 H menyelenggarakan pengajian selapanan persiapan menyambut bulan Ramadhan di Musholla Nurul Yaqin dengan pemateri Ustadz Abdul Wahid, S.Pd.I. dari Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kudus.
Berdasarkan maklumat yang dikeluarkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang hasil hisab Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah 1443 Hijriyah bahwa hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah bahwa Ramadhan 1443 H jatuh pada hari Sabtu Pon, 2 April 2022 M. Dengan datangnya bulan Ramadhan ini, maka sebagai orang yang beriman, kita diwajibkan untuk berpuasa sebagaimana dalam Firman Allah Subhanu Wa Ta’ala, yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu untuk berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa” (QS. Al-Baqarah: 183).
Dalam keadaan berpuasa, kita harus tetap memperhatikan asupan nutrisi agar tetap seimbang. Makan sahurlah, karena terdapat keberkahan dalam sahur. Dalam berbuka, Rasulullah telah memberikan teladan sebagaimana dalam hadits berikut: “Dari Anas bin Malik ra berkata, Rasulullah SAW biasa berbuka dengan ruthab (kurma muda) sebelum shalat, jika tidak ada ruthab maka beliau berbuka dengan kurma, jika tidak ada kurma, beliau minum dengan satu tegukan air.“ (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibnu Khuzaimah). Berdasarkan hadits tersebut berbuka puasa sebaiknya dengan kurma atau air putih mengikuti Rasulullah SAW. Akan tetapi, poin utamanya adalah kesederhanaan dalam berbuka puasa.
Amaliyah yang dapat kita lakukan saat bulan Ramadhan selain berpuasa adalah shalat tarawih, tadarus, zakat fitri, dan memperbanyak sedekah. Karena sedekah yang paling utama adalah sedekah di bulan Ramadhan. Sepatutnya akhlak seorang mukmin adalah dermawan. Kedermawanan merupakan salah satu dari sifat Allah Ta’ala sebagaimana hadits riwayat Baihaqi berikut: “Sesungguhnya Allah Ta’ala itu Maha Memberi, Dia mencintai kedermawanan serta akhlak mulia. Dia membenci akhlak yang buruk.”
Dasar meneladani kedermawanan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam hadits berikut: “Diriwayatkan dari sahabat Ibnu Abbas ra, ia mengisahkan: “Dahulu Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah manusia paling dermawan masalah kebaikan (harta benda), dan kedermawanan beliau mencapai puncaknya pada bulan Ramadhan di saat berjumpa dengan Malaikat Jibril. Dan dahulu Malaikat Jibril Alaihi Salam biasanya senantiasa menjumpai beliau pada setiap malam di bulan Ramadhan hingga akhir bulan. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam membaca Al-Qur’an dihadapannya. Jika beliau telah berjumpa dengan Malaikat Jibril Alaihi Salam beliau terasa begitu dermawan dalam masalah kebaikan (harta benda) disbanding angin sepoi-sepoi yang berhembus.” (Muttafaqun ‘alaih). (Supardi)