HI UMY Short Course ke Turki, Tingkatkan Wawasan Akademik dan Budaya
ANKARA, Suara Muhammadiyah – Program Studi (prodi) Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menyelenggarakan program International Academic and Cultural Exposure to Turkey yang berlangsung selama 10 hari sejak Sabtu (19/03) hingga Rabu (30/03) mendatang. Program yang terbagi menjadi international short course dan cultural exposure ini memiliki bobot sebanyak 12 SKS yang terdiri dari 10 SKS perkuliahan dan 2 SKS program exposure.
Adanya program ini juga merupakan bentuk dukungan dari prodi Hubungan Internasional UMY kepada visi dan misi dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang digalakkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sebanyak 19 mahasiswa mengikuti perhelatan ini dengan didampingi empat dosen pembimbing yakni Dr. Sugito, SIP., M.Si., Dr. Nur Azizah, M.Si., Idham Badruzaman, Ph.D., dan Zain Maulana, Ph.D.
Kepala prodi Hubungan Internasional, Dr. Sugito, SIP., M.Si., saat dihubungi pada Rabu (23/3) menyatakan bahwa program ini memiliki tujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa mengenai praktik hubungan antar negara.
“Short course dengan tema International Relations in Muslim Majority Middle Powers juga diselenggarakan untuk menambah wawasan peserta. Mengenai hal ini, Turki merupakan negara yang memiliki kekuatan secara politik dan memiliki pengaruh di dunia Islam,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Sugito berharap agar hadirnya kegiatan ini juga dapat meningkatkan kerjasama UMY dengan mitra internasional khususnnya Turki sebagai salah satu negara yang masuk dalam daftar program internasionalisasi yang dicanangkan oleh prodi HI UMY untuk waktu yang akan datang.
Dalam kunjungan pertama pada Senin (21/03) lalu, para peserta berkunjung ke Halic University, Istanbul untuk mengenal lebih dekat mengenai budaya Turki. Kelas yang mengangkat tema Introduction to Turkish Culture and Society ini diisi langsung oleh Dr. Munevver Ebru Zeren, Kepala Departemen Ilmu Sejarah Halic University. “Turki merupakan negara multikultural dan telah menampung banyak peradaban selama ribuan tahun,” terangnya. (ays)