Selamat Jalan, Mbah Narno
SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Innalillahi wa inna ilahi raajiun, bahwa semua di muka bumi ini adalah milik Allah dan hanya kepada-Nya-lah pula kita akan kembali. Kabar duka itu datang dari keluarga besar Muhammadiyah Depok Sleman. Bapak H. A. Sunarno Raharjo, aktivis dan sesepuhnya meninggal dunia.
Almarhum meninggal dunia pada Rabu sore 23 Maret 2022 pukul 16.06 Wib akibat laka lantas di daerah Godean Sleman. Jenazah dikebumikan pada hari Kamis, 24 Maret 2022 di makam Tawangsari Caturtunggal Depok Sleman.
Meninggalnya almarhum yang dikenal aktivis tulen Muhammadiyah ini menyedot simpati berbagai pihak, tidak terkecuali warga Muhammadiyah Depok. Ketua PCM Depok Sleman, H. M. Jumiran turut menyampaikan duka cita yang mendalam atas kepergian almarhum.
“Pak Jum dalah keluargo ageng PCM Depok Sleman nderek belo sungkowo kanti tandesing manah awit kapundut wangsulipun Bopo H. A. Sunarno Raharjo,” tulis Jumiran.
“Mugi almarhum pinaringan pangapunten sedoyo lepat lan dosanipun pun tampi sedoyo amal ibadahipun, pinaringan papan ingkang agung mulyo murwat kalian amal kesaenanipun, sedo husnul khatimah dalah brayat ingkang tinilar pinaringan sabar, tabah lan tawakal nampi pacoben pepesten puniko,” lanjutnya.
Pak Jum adalah keluarga besar PCM Depok Sleman, ikut berbela sungkawa sedalam dalamnya atas meninggalnya Bapak H. A. Sunarno Raharjo.
Semoga almarhum diberikan ampunan segala kesalahan dan amal ibadahnya, diberikan tempat yang paling agung atas amal ibadahnya yang baik, meninggal husnul khatimah, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan sabar, dan tawakal menerima atas cobaan, kehendak Allah SWT.
Mbah Narno dalam Kenangan
Banyak kenangan akan ghirohnya dalam berdakwah, penulis pribadi mengenal beliau sejak Pengajian Malam Seloso di Kauman di medio 90-an, beliau aktif disana dan juga mengenalkan Majalah suara Muhammadiyah dan berbagai buku bertema Islam dengan segenap keramahannya menyapa jama’ah.
Mantan Bupati Sleman Drs H Sri Purnomo dalam kesempatan takziyah di rumah duka Tawangsari CT Depok betapa kedekatan pribadi dengan almarhum yang selalu menjalin silaturahim tanpa kenal lelah, “ kedekatan kami dimulai diawal sekitar 1990an ketika bersama-sama di Majelis Tabligh Sleman dimana setiap Sabtu Malam Ahad berkeliling di masjid-masjid Muhammadiyah di Sleman untuk mengadakan majelis Taklim dilanjutkan dengan sholat Lail dan subuh dan aktivitas almarhum Mbah Narno masih berlanjut sampai akhir hayatnya, semoga ini menjadi bekalnya untuk menghadap Sang Khalik”.
Menurut Cak Priyo AS bahkan menjadi role model pembelajaran bermuhammadiyah dengan menyenangkan, bagi yang dulu ikut pengajian malam selasa di Kauman dan Kajian Mahasiswa Kamis pagi Ust. Yunahar pasti kenal sosok ini. Beliau dengan serta merta mewakafkan sebagian rumahnya untuk komisariat IMM UGM” Pak Narno bukan sembarang warga persyarikatan, dari ranting sampai pimpinan pusat kenal beliau” . Almarhum berdakwah dengan jalannya.
Sementara Joko Ariyanto Mantan Ketua PDPM Sleman mengenang “Saya kenal beliau sejak mulai menapakkan kaki di kantor PDM Sleman yang lama Jombor di era Kepemimpinan Almarhum Bapak Cholik Muchtar dan selanjutnya bertemu di tiap pengajian atau kegiatan Muhammadiyah di Sleman dengan berjualan majalah dan buku-buku Muhammadiyah. Selamat jalan Mbah Sunarno, semoga Allah SWT mengampuni segala dosa dan khilaf serta menerima semua amal ibadahnya. Aamiin