Pembinaan SAR Community Relawan Muhammadiyah
PALANGKA RAYA, Suara Muhammadiyah – Bekerjasama dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Palangka Raya , Basarnas Kantor Kota Palangka Raya melaksanakan Pembinaan SAR Community di Bidang Pertolongan Pertama dan Evakuasi di Ketinggian yang dilaksanakan di Aula Pusat Dakwah Muhammadiyah Kalimantan Tengah.
Kegiatan ini sebagai wadah informasi tentang pencarian dan pertolongan melalui pembinaan secara teori dan praktek, dengan tujuan memberikan pemahaman kepada komunitas untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi keadaan darurat.
Pelatihan dilaksanakan selama 3 hari, dimulai sejak tanggal 29 – 31 Maret 2022 diikuti Relawan Muhammadiyah yang tergabung dalam MDMC dan KOKAM serta komunitas ERP ( Emergency Response Palangkaraya) sebanyak 30 orang.
Kegiatan dibuka oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Tengah, Prof. Dr. H. Ahmad Syar’i, M.Pd yang dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Basarnas yang berkenan melatih Relawan Muhammadiyah dan selama ini Muhammadiyah melalui MDMC juga aktif dalam berbagai kegiatan penanggulangan dan mitigasi kebencanaan.
” Kami berharap melalui pelatihan ini relawan Muhammadiyah dapat meningkatkan kompetensinya dalam bidang SAR serta kedepannya dapat terus bersinergi dengan Basarnas, BPBD serta potensi relawan lainnya” katanya
Sementara itu Direktur Bina Potensi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Drs. Mochamad Hernanto, MM mengatakan dengan adanya pelatihan ini dapat meningkatkan kesiapsiagaan diri dan lingkungan guna menghadapi kondisi kedaruratan baik kondisi kecelakaan, bencana, maupun kondisi membahayakan jiwa manusia di lingkungan masing-masing, serta dapat menjadi kepanjangan tangan bagi Basarnas, khususnya Kantor Pencarian dan Pertolongan Palangka Raya.
” Semoga dengan terlaksananya kegiatan ini dapat bermanfaat menambah wawasan dan pemahaman bagi peserta pelatihan, dan mampu memberikan imbauan kepada sesama” ujarnya.
Materi pembinaan SAR Community adalah pengenalan teknik dasar pertolongan pertama dan evakuasi ketinggian yang melibatkan narasumber dan instruktur dari Kantor Pertolongan dan Pencarian Palangka Raya dan Basarnas special group (Bonni Febrian)