Tausiyah Ammah, Ponpes Al Mizan Sambut Ramadhan dan Ujian Diniyah
LAMONGAN Suara Muhammadiyah – Jika Ingin lihat Allah tersenyum, maka lihatlah orang tamu tersenyum. Itulah yang disampaikan oleh Kepala bagian Pondok Pesantren Al Mizan Muhammadiyah Lamongan di acara Tausiyah Ammah bertempat di masjid al Ghoibah Al Mizan, Kamis (31/3/2022)
Kegiatan ini dilaksanakan secara offline di Masjid Al Ghoihab Al Mizan putra bagi santri putra, dan secara Online di Pondok Al Mizan Putri bagi santri putri, serta secara Online di Pondok Tahfidz Pitri Al Mizan bagi santri tahfirdz putri.
Turut hadir Kepala Bagian Kepondokan Al Mizan Anggun Imanto, Ustadz dan Ustadzah Al Mizan, serta seluruh santri Al Mizan mulai kelas Satu sampai Lima Diniyah.
Kepala Bagian Kepondokan Al Mizan Ustadz Anggun Imanto dalam tausiyahnya mengatakan, niatkan belajarmu untuk menyongsong ujian lisan maupun tulis.
“Niatkanlah untuk mengangkat harkat derajat martabat kalian. Sebagaimana Allah mengangkat derajatnya nabi Adam AS di atas martabat para Malaikat yang mulia,” ungkapnya.
“Niatilah dengan belajarmu itu sebagai bentuk konsentrasi kalian bahwa kalian adalah sebagai seorang santri. Jadi kewajiban seorang santri, jihadnya seorang santri itu tidak bikin Bom. Tapi bikin ilmu pengetahuan,” kata Anggun Imanto.
Lanjutnya, Jihadnya santri adalah dengan pena. Makanya kalian yang ikut IPM ada falsafah tulisan di dalam logo IPM yaitu “Nuun Walqolami wamaa yasturuun”. Jadi seperti itulah seorang santri itu.
Ustad Anggun sapaan akrabnya menambahkan, jadi senjatanya santri adalah pena dan buku.
Maka saat ujian dilaksanakan, kata Anggun “supaya tidak ada waktu kecuali bersahabat dengan bolpen dan buku,”. Jadi kemana-kemana kitab harus dibawa. Harus ada perbedaan antara sebelum ujian dengan saat ujian.
“Jadi tujuan membawa bolpen itu bukan untuk melukis dan ngotori kertas yang ada di bukumu” ujarnya.
Jadi apa yang kalian tuliskan itu adalah isi hati dan otak kalian. Jadi kalau tulisan kalian sebuah kata-kata kotor, berarti otakmu dan hatimu kotor. Maka tuliskan dengan tulisan-tulisan yang baik.
Tambahnya, niatilah bawah ujianmu ini dalam rangka membahagiakan orang tuamu, karena ridhohnya Allah itu terletak pada keridhoan kedua orang tuamu. Murkanya Allah terletak pada kermurkaan orang tuamu.
Maka, kata Anggun kamu bisa melihat Allah itu tersenyum sama kamu, maka lihatlah senyuman kedua orang tuamu.
Di akhir, Anggun memberikan motivasi. Beliau mengatakan, Kalau kamu semangat untuk dirimu sendiri, maka hasilnya akan memuaskan. Tapi kalau kalian malas untuk dirimu sendiri, maka hasilnya akan kembali kepada kalian sendiri.
“Maka semangatlah untuk ujian, niatilah untuk membahagiakan kedua orang tua,” pungkasnya. (Alfain Jalaluddin Ramadlan/FRS)