Hubungan Puasa dengan Kesehatan

Hubungan Puasa dengan Kesehatan

Oleh: Alfain Jalaluddin Ramadlan

Bagi umat muslim, bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan. Dalam waktu satu bulan penuh, umat muslim diharuskan berpuasa untuk beribadah dan mengingat kembali pentingnya menahan amarah, berbagi, serta memahami penderitaan orang yang kelaparan.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadhan 1443 Hijriah jatuh pada tanggal 2 April 2022. Penetapan awal puasa Ramadhan itu sesuai dengan Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1443 Hijriah.

Sebelum kita masuk ke hubungan puasa dan kesehatan. Kita harus tahu terlebih dahulu apa itu puasa.

Shaum atau puasa bagi orang Islam yaitu menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari, dengan syarat tertentu untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim. Berpuasa merupakan salah satu dari lima Rukun Islam.

Melatih keimanan, meningkatkan spiritual, serta mengejar ampunan dari Allah SWT merupakan beberapa dari alasan utama seseorang menjalankan ibadah puasa. Memang betul, berpuasa merupakan kegiatan yang membawa berbagai kebaikan, lantaran bulan Ramadhan yang selalu dinanti-nanti.

Tapi, tahukah kalian? Rupanya terdapat berbagai manfaat puasa lainnya yang bisa dirasakan bagi tubuh. Berpuasa dapat membantu memperbaiki kondisi kesehatan kalian. Ingin tahu apa manfaatnya? Simak penjelasannya berikut ini!

Puasa selama satu bulan (Ramadan) bisa memberi manfaat luar biasa untuk kesehatan tubuh jika dilakukan dengan baik dan benar. Ketika tubuh tidak mendapat asupan makanan, maka saat itulah tubuh mulai mengambil lemak untuk digunakan sebagai energi tubuh.

Ini akan membantu kalian menurunkan berat badan. Perubahan yang terjadi dalam tubuh Anda selama puasa tergantung dari seberapa lama kalian menjalani puasa yang berkelanjutan. Tubuh akan masuk ke dalam ‘mode puasa’ selama delapan jam setelah makan dan saat itulah tubuh menyerap nutrisi dari makanan.

Saat itulah tubuh menumpuk glukosa di dalam hati dan otot yang nantinya akan menjadi sumber energi utama. Namun jika glukosa ini sudah habis, maka tubuh akan beralih mengambil lemak sebagai pengganti sumber energi. Tapi perlu diperhatikan juga, bahwa puasa terlalu lama dengan asupan nutrisi yang kurang pun juga bisa berakibat buruk untuk tubuh seperti risiko kehilangan massa otot dan protein.

Namun, banyak yang belum mengetahui hubungan antara puasa dengan kesehatan. Bahwa Puasa dapat membantu menormalkan tubuh untuk lebih tahu waktu membutuhkan makanan. Dengan puasa maka tubuh dibiasakan untuk tidak lapar sepanjang waktu puasa. Puasa dapat membantu menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol jahat karena terjadi penurunan asupan makanan yang masuk kedalam tubuh.

Dengan adanya pembatasan makanan. Maka berat badan akan turun, kolesterol akan turun, kadar gula darah juga menjadi lebih terkontrol.

Selain itu, puasa sepanjang hari akan mengurangi konsumsi camilan yang tidak sehat seperti coklat, keju, yang mengakibatkan lemak dan mengurangi makanan yang manis dan asin yang belum tentu sehat bagi tubuh kita.

Dilansir dari CNBC dan dihimpun dari Amenclinics, berikut manfaat puasa bagi kesehatan, termasuk bagi otak dan kaitannya dengan kecerdasan.

Pertama, Meningkatkan daya ingat

Perubahan sumber energi untuk otak selama puasa, ternyata meningkatkan fungsi otak dalam menghantarkan sinyal-sinyal tertentu.

Hal ini dibuktikan dengan dilepaskannya lemak sebagai keton ke dalam darah untuk energi. Selain itu, puasa yang dikombinasikan dengan olahraga juga menunjukkan manfaat yang baik untuk otak.

Sesuai penelitan di Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics, aktivitas puasa atau mengurangi makan selama beberapa minggu secara signifikan akan meningkatkan daya ingat.

Kedua, Memperbaiki suasana hati

Di bulan ramadhan ini, umat muslim melakukan puasa yang membuat mereka diwajibkan untuk menahan haus dan lapar dari terbit hingga terbenamnya matahari.

Hal ini tentu untuk memperbaiki suasana hati selama berpuasa.

Berdasarkan penelitian dari Journal of Nutrition Health dan Aging, setelah menjalankan puasa selama satu bulan, secara tidak langsung bisa memperbaiki suasana hati dan menurunkan ketegangan, amarah, dan kebingungan.

Ketiga, Berpotensi meningkatkan kesehatan otak

Saat puasa selama satu bulan penuh, tubuh mendapatkan manfaat luar biasa. Salah satunya disebabkan oleh satu hal penting yaitu asupan makanan dan minum yang terbatas. Kondisi ini memberikan manfaat pada organ tubuh secara umum, karena kerja metabolisme tubuh menjadi berkurang atau tubuh bisa beristirahat.

Asupan energi berbeda selama berpuasa, berupa asam lemak, untuk otak ternyata memberikan manfaat luar biasa, lho. Kondisi ini tercipta karena asam lemak yang akan digunakan sebagai energi untuk otak mengalami proses ketosis yang akhirnya memaksa otak untuk melakukan proses perombakan atau autofagi pada sel lama dalam otak.

Begitu juga menurut Penelitian pada manusia menunjukkan, puasa dapat meningkatkan kesehatan otak.

Menurut studi tersebut, puasa dapat melindungi kesehatan otak dan meningkatkan pembentukan sel saraf untuk meningkatkan fungsi kognitif.

Karena puasa dapat mengurangi peradangan, puasa juga dapat membantu mencegah gangguan neurodegeneratif seperti penyakit Alzheimer dan Parkinson.

Keempat, Menjaga kesehatan jantung

Beberapa riset menunjukkan orang yang rutin berpuasa selama sekitar 1 bulan terlihat memiliki risiko yang lebih rendah untuk terkena penyakit jantung, kolestetrol tinggi, dan tekanan darah tinggi, dibandingkan orang yang tidak menjalani puasa.

Ini diduga karena orang yang berpuasa bisa mengatur pola makannya dengan lebih sehat. Selama berpuasa, beberapa orang biasanya akan merubah pola makan menjadi lebih sehat, termasuk dengan mengurangi makanan tinggi lemak. Selain itu ada juga yang mungkin rutin mengonsumsi teh. Teh diketahui mengandung flavonoid yang baik untuk kesehatan.

Mengonsumsi jenis makanan atau minuman yang mengandung flavonoid, seperti teh diyakini bisa mencegah naiknya kadar lemak darah (kolesterol), menurunkan risiko terjadinya diabetes, dan membantu melancarkan peredaran darah.

Kelima, Menjaga kesehatan mental

Tidak hanya baik bagi kesehatan fisik, puasa juga bermanfaat bagi kesehatan mental.
Pasalnya, puasa dapat membantu menurunkan kadar hormon stres atau kortisol serta merangsang hormon endorfin yang baik untuk meredakan rasa cemas. Hal ini diduga berkaitan dengan efek puasa yang dapat memperbaiki metabolisme tubuh.
Tak hanya itu, puasa juga akan membuat seseorang merasa lebih dekat dengan Sang Pencipta. Hal ini bisa membuat perasaan dan suasana batin menjadi lebih tenang, sehingga pikiran akan lebih jernih.

Keenam, Membantu penurunan berat badan

Secara teori, pantang makan dan minum selama beberapa saat dapat mengurangi asupan kalori secara keseluruhan.

Selain membatasi asupan kalori, kadar lemak secara bertahap dapat menurun dan menjaga jaringan otot.

penelitian juga membuktikan, puasa dapat meningkatkan metabolisme.
Caranya dengan meningkatkan kadar neurotransmitter norepinefrin, yang dapat membantu penurunan berat badan.

Itu tadi sedikit tulisan dari penulis tentang manfaat puasa bagi kesehatan. Semoga bermanfaat. Aamiin.

Alfain Jalaluddin Ramadlan, Mahasiswa FEB Umla (Universitas Muhammadiyah Lamongan)

Exit mobile version