Standar Moneter: Comodity Money dan Fiat Money
Standar moneter dapat diartikan sebagai benda yang ditetapkan sebagai objek pembanding atau nilai tertentu.
Menurut jurnal Standar Moneter oleh Dhan Zia, pengertian standar moneter yaitu sistem moneter berdasarkan atas standar nilai uang di suatu negara.
Standar moneter juga bisa didefinisikan sebagai dasar satuan uang dalam sistem moneter yang berfunsgi sebagai alat pembayaran, pengukuran nilai, dan pengendali jumlah uang yang beredar.
Standar moneter atau dikenal dengan standar uang dapat diartikan sebagai standar yang digunakan oleh otoritas moneter, dalam hal ini bank sentral, untuk mengeluarkan dan mengatur peredaran uang.
Dalam standar ini diatur tentang ciri-ciri uang, jumlah uang yang beredar, jenis-jenis uang, ekspor dan impor logam mulia, dan juga fasilitas bank yang berhubungan dengan simpanan.
Tapi, standar moneter harus memperhatikan ukuran, ciri-ciri khusus dan jumlah uang yang beredar dalam masyarakat agar memudahkan pemakaian uang tersebut dalam perekonomian.
Standar moneter sendiri terbagi menjadi dua macam yaitu Fiat Money (uang fiat) dan Comodity Money (uang komoditas).
Uang Fiat
Fiat Money atau yang lebih dikenal uang fiat merupakan alat pembayaran yang sah yang disebarkan oleh pemerintah berupa uang kertas, tetapi tidak dapat ditukar dengan uang logam.
Seperti yang dilansir dalam accurate kelebihan dan kekurangan dari Fiat Money yaitu:
Kelebihan
Pertama, Lebih Mudah Mengikuti Perkembangan Ekonomi.
Berbeda dengan uang komoditas yang nilainya adalah berdasarkan sumber daya yang jumlahnya tentu terbatas, umumnya uang fiat diproduksi dengan sumber daya yang bisa diperbaharui, sehingga jumlahnya bisa dibuat oleh otoritas moneter yang mampu mengikuti perkembangan ekonomi yang ada.
Ke dua, Mampu Memenuhi Fungsinya Sebagai Mata Uang
Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa fungsi mata uang adalah sebagai alat tukar, media penyimpan dan juga sebagai satuan hitung. Meskipun nilainya tidak berdasarkan pada satu komoditas tertentu, namun uang fiat masih memiliki fungsi penuh tersebut, sehingga jenis mata uang ini sangat banyak digunakan di berbagai negara.
Kekurangan
2. Lebih Fluktuatif.
Hal tersebut diakibatkan karena nilai mata uang fiat hanya berdasarkan kepercayaan publik atas suatu mata uang dan pemerintah sebagai pihak yang menerbitkan mata uang.
Semakin tinggi tingkat kepercayaan publik, maka nilai tukar pada mata uang tersebut akan semakin kuat, pun sebaliknya. Hal tersebut tentunya berbeda dengan emas dan perak yang kualitasnya relatif akan selalu sama.
Ke dua, Harus Dikontrol oleh Pemerintah.
Agar bisa menghindari krisis yang sama yang pernah terjadi pada tahun 1921, 1929, 1998, dan 2008, maka terpaksa jumlah uang fiat yang beredar di masyarakat harus bisa dikontrol oleh pemerintah pusat.
Dalam hal ini, institusi pemerintah yang bertugas dalam mengatur mata uang fiat di Indonesia adalah Bank Indonesia untuk level yang makro dengan dibantu OJK di level yang mikro.
Uang Komuditas
Sedangkan Comodity Money atau yang lebih dikenal uang komoditas yaitu beragam benda yang memiliki nilai atau kegunaan, yang biasa disebut dengan nilai intrinsik.
Nilai yang dimiliki uang komoditas ini bisa digunakan untuk membeli barang, dengan kata lain, uang komoditas adalah benda apa pun yang bisa digunakan untuk barter, terutama di masa lalu. Contohnya, beras, gandum, perak, tembaga, dan masih banyak lagi. Bisa dikatakan uang komoditas adalah alat pembayaran yang sifatnya berupa barang atau komoditas berharga.
Uang komoditas mempunyai sejarah waktu yang sangat panjang di dunia, sehingga nilai akurasi waktu kapan pertama kali uang komoditas hadir dan digunakan masih belum bisa dipastikan secara resmi.
Uang komoditas hadir sebagai cara pembayaran yang lebih modern dengan menggantikan sistem barter. Tapi berdasarkan catatan sejarah, ditemukan bentuk emas berbentuk bundar yang mirip dengan koin modern dan diperkirakan berasal dari tahun 500 hingga 700 SM.
Namun sekitar 82 tahun sebelum ke khalifahan Utsmaniyah bubar, umat Islam sudah memiliki mata uang sendiri yaitu dinar dan dirham. Bahkan pada akhir abad 19 sampai awal abad 20 ketika negara Eropa kebingungan menentukan nilai mata uang, Islam tetap konsisten menggunakan dinar dan dirham.
Pada tahun 1944 sampai 1971 negara maju seperti Amerika pun pernah membuat sistem moneter berdasarkan standar emas. Namun sejak tahun 1971 Amerika sudah berhenti menggunakan emas sebagai standar nilai mata uang dikarenakan saat itu banyak dari negara yang secara terus menerus melakukan penarikan emas di Amerika yang menyebabkan cadangan emas Amerika menurun dan hampir habis.
Selanjutnya, sebagai pengganti Amerika mengeluarkan Uang Dolar sebagai standar nilai mata uang baru.
Kelebihan dan Kekurangan
Nah, pada kesempatan kali ini, mari kita bahas lebih lengkap tentang uang komoditas disertai dengan kelebihan dan juga kekurangannya.
Kelebihan
Pertama, Uang komoditas lebih memiliki ketahanan yang cukup lama dikarenakan uang komoditas terbuat dari logam.
Ke dua, Nilai uang komoditas cenderung stabil di banding uang fiat, sebagai mana yang dijelaskan dalam QS. Al-Kahfi ayat 19:
وَكَذٰلِكَ بَعَثْنٰهُمْ لِيَتَسَاۤءَلُوْا بَيْنَهُمْۗ قَالَ قَاۤىِٕلٌ مِّنْهُمْ كَمْ لَبِثْتُمْۗ قَالُوْا لَبِثْنَا يَوْمًا اَوْ بَعْضَ يَوْمٍۗ قَالُوْا رَبُّكُمْ اَعْلَمُ بِمَا لَبِثْتُمْۗ فَابْعَثُوْٓا اَحَدَكُمْ بِوَرِقِكُمْ هٰذِهٖٓ اِلَى الْمَدِيْنَةِ فَلْيَنْظُرْ اَيُّهَآ اَزْكٰى طَعَامًا فَلْيَأْتِكُمْ بِرِزْقٍ مِّنْهُ وَلْيَتَلَطَّفْ وَلَا يُشْعِرَنَّ بِكُمْ اَحَدًا
“Dan demikianlah Kami bangunkan mereka, agar di antara mereka saling bertanya. Salah seorang di antara mereka berkata, “Sudah berapa lama kamu berada (di sini)?” Mereka menjawab, “Kita berada (di sini) sehari atau setengah hari.” Berkata (yang lain lagi), “Tuhanmu lebih mengetahui berapa lama kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, dan bawalah sebagian makanan itu untukmu, dan hendaklah dia berlaku lemah lembut dan jangan sekali-kali menceritakan halmu kepada siapa pun”.
Ketiga, Tidak Terpengaruh Oleh Pemerintah
Pemerintah mempunyai kontrol yang sangat minim pada uang komoditas. Kecuali bila memang pemerintah pada suatu negara memiliki monopoli total atas sumber daya dari uang komoditas tersebut.
Karena kontrolnya yang sangar minim, maka nilai uang komoditas tidak bisa diubah dengan mudah oleh pemerintah terkait.
Keempat, Menurunkan Inflasi
Uang komoditas memiliki nilai dasar fisik. Jadi, tidak rentan terjadi devaluasi karena inflasi. Misalnya seperti nilai emas yang tidak terlalu berdampak karena inflasi. Apapun keadaannya, emas akan tetap dinilai sebagai barang yang sangat berharga.
Kekurangan
Pertama, Terlalu kaku untuk bertransaksi dalam artian karena sulit dipecah menjadi nilai yang lebih kecil dan sedikit.
Kedua, Sulit untuk digunakan standar harga barang, karena barang harga emas terlalu tinggi.
Ketiga, Penyimpanan atau perawatan uang yang cukup sulit dalam artian emas dan perak dapat berkarat jika tidak ada perawatan baik.
Keempat, Kualitas fisik bervariasi bahkan untuk jenis barang yang sama sehingga sulit
menetapkan nilainya. Meskipun memang jenis uang komoditasnya sama, namun kualitasnya bisa berbeda-beda.
Kelima, Pertumbuhan Ekonomi Lebih Lambat.
Uang komoditas tidak bisa diciptakan begitu saja, tapi memerlukan sumber daya fisik. Untuk itu, uang komoditas memerlukan waktu untuk berkembang.
Setelah kita mengetahui kelebihan dan kekurangan dari uang komuditas. Tak kalah pentingnya kita juga harus mengetahui perbedaan dari uang Fiat dan uang komuditas.
Perbedaan Uang Fiat dan Uang Komuditas
Seperti yang dilansir dalam Harmony, ada lima perbedaan uang Fiat dan uang komuditas yaitu.
Pertama, Masa Berlaku.
Perbedaan uang komoditas dan uang fiat adalah ketahanan atau masa berlaku. Uang komoditas dapat berkurang daya tahannya dari waktu ke waktu. Seperti minyak zaitun, minyak mentah, dll, tentunya memiliki umur masa simpan dan kalau sudah melampaui umum simpan, maka akan kadaluarsa atau mendevaluasi.
Sementara, uang fiat tidak memiliki umur simpan atau masa berlaku selama lembaga keuangan tetap menganggapnya sah berdasarkan undang-undang.
Kedua, Pertumbuhan Ekonomi. Uang ini mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat, sebab dapat menstimulasi pergerakan badan usaha dan industri. Sedangkan, uang komoditas membutuhkan waktu lebih lama untuk tumbuh, sehingga menyebabkan ekspansi yang lambat.
Ketiga, Inflasi.
Uang komoditas didasarkan pada produk fisik, seperti emas atau hasil perkebunan. Maka, uang komoditas cukup rentan terhadap inflasi dan devaluasi uang. Emas adalah uang yang terbatas, sebab pemerintah tidak bisa membuatnya sesuka hati.
Sedangkan, uang fiat dapat mengendalikan laju inflasi dan suku bunga. Sebab, pemerintah dapat mencetak lebih banyak atau mengurangi uang yang beredar di suatu negara berdasarkan kebijakan yang ditetapkan.
Keempat, Nilai Intrinsik.
Selanjutnya uang komoditas memiliki nilai intrinsik atau fungsi lain berdasarkan karakter fisiknya, seperti emas, minyak, atau perak. Sementara, uang fiat memiliki nilai intrinsik yang tetap sama sebagai alat pembayaran, tanpa ada kegunaan lain.
Contohnya, emas, bisa dibuat menjadi aneka perhiasan. Sedangkan, duit fiat seperti uang kertas tidak memiliki kegunaan lain selain untuk dibelanjakan.
Kelima, Kredibilitas. Salah satu kelemahan mata fiat adalah hanya akan memiliki nilai, kalau diakui atau didukung oleh kepercayaan penuh dari pemerintah suatu negara.
Sangat berbeda dengan uang fiat komoditas seperti emas atau perak, hampir semua orang di muka bumi ini percaya dan mengakui nilai intrinsiknya.
Kesimpulan
Jadi, bisa kita simpulkan bahwa uang komoditas adalah uang yang nilainya berasal dari suatu komoditas tertentu. Artinya, komoditaslah yang dijadikan sebagai alat pembayaran yang mempunyai nilai intrinsik, yaitu nilai di luar fungsinya sebagai uang.
Namun, terlepas dari uang komoditas ataupun uang fiat, kita harus bisa mengatur dan mengelola keuangan dengan baik, khususnya untuk para pebisnis. Anda harus bisa mengelola keuangan dengan baik dengan cara mencatatnya dalam laporan keuangan.
Pada dasarnya, perbedaan uang fiat dan uang komoditas adalah terletak pada bentuknya. Jika uang komoditas berbentuk barang dengan nilai intrinsik, maka uang fiat berupa uang kertas dan tidak memiliki nilai lain. Uang fiat juga bisa dikontrol peredarannya oleh pemerintah, sementara uang komoditas tidak.
Semoga apa yang penulis tulis bermanfaat bagi diri penulis pribadi dan pembaca sekalian.
Penulis: Alfain Jalaluddin Ramadlan Mahasiswa FEB Umla (Universitas Muhammadiyah Lamongan)