‘Aisyiyah Jateng Inisiasi Sekolah Wirausaha Berbasis Panti

Aisyiyah

‘Aisyiyah Jateng Inisiasi Sekolah Wirausaha Berbasis Panti

KUDUS, Suara Muhammadiyah – Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan dan Majelis Kesejahteraan Sosial Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Tengah menyelenggarakan koordinasi Sekolah Wirausaha ‘Aisyiyah Panti Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah pada Ahad, 10 April 2022  dengan virtual zoom meeting yang diikuti MEK PWA dan PDA, MKS PWA dan PDA, PDA se Jawa Tengah, dan kepala Panti Asuhan ‘Aisyiyah se Jawa Tengah.

Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Tengah, Dr. Ummul Baroroh, dalam sambutannya menyatakan, bahwa “dalam rangka mengakomodir minat anak panti untuk menyelenggarakan SWA dapat diawali dengan membuat parcel dari kita untuk kita, yang harapannya mendorong usaha kita semakin berkembang.”

Narasumber koordinasi SWA Panti, Dr. Eka Handriyani menyampaikan bahwa, “dengan latar belakang Rasulullah SAW merupakan seorang entrepreneur sejati, yang sebagian besar hidupnya dijalani sebagai pedagang dan upaya kesejahteraan kaum perempuan yang merupakan bagian integral Tanfidz Keputusan Tanwir ‘Aisyiyah di Yogyakarta tahun 2012 yang meliputi: terbangunnya kesadaran perilaku ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan warga, umat dan masyarakat, menumbuhkan semangat kewirausahaan (entrepreneur) melalui penguatan dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah yang dikelola oleh perempuan, agar perempuan mampu memperjuangkan hak dan kepentingannya, serta sebagai gerakan pemberdayaan ekonomi umat di tengah minimnya lembaga pendidikan formal dan non formal yang memberikan pendidikan kewirausahaan dengan menggunakan metode mentoring.”

SWA Panti merupakan program pemberdayaan panti melalui pendidikan pendampingan keterampilan entrepreneur untuk menggali bakat dan minat serta membangun mental entrepreneur anak panti yang diselenggarakan oleh kerjasama lintas majelis, yaitu Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan dengan Majelis Kesejahteraan Sosial.

Pembelajaran enterpreneurship untuk setiap anak panti dengan memberikan skill, sehingga saat keluar dari panti dapat hidup mandiri. Dasarnya minat anak panti usia pendidikan menengah dan atas (SMP dan SMA). Dalam membangun mental wirausaha berbeda dengan SWA yang masih umum, untuk anak panti ini langsung mengarah ke penjurusannya.

Diperlukan sinergitas dan kolaborasi, karena kita tidak dapat maju sendiri sehingga diperlukan penguatan oleh beberapa pihak, diantaranya: lembaga eksternal (AUM, kampus dan sekolah Muhammadiyah), antar majelis organisasi ‘Aisyiyah (MEK, MKS, Kesehatan, Hukum dan HAM, Pembina Kader, Tabligh, Lembaga Kebudayaan serta Lembaga Lingkudan dan Kebencanaan), antar ortom, amal usaha, dan evermos.

Materi berikutnya koordinasi MEK dan MKS PDA se Jawa Tengah dengan pemberian penguatan dan tindak lanjut yang disampaikan oleh Dr. Eny Winaryati, bahwa “Kegiatan bersama PAY dan PMI Purna (Pekerja Migran Indonesia, dulu TKW). Beberapa sinergitas terkait SWA yang akan kita lakukan dengan memberikan pembekalan pada mantan TKW, dengan berdasarkan pendataan minat dari PMI Purna dan anak panti. Satu angkatan tersebut akan dilaksanakan kegiatan yang sama dan setelah itu dapat diadakan kegiatan SWA lagi dengan peminatan yang berbeda.

Untuk itu diperlukan sinergitas yang kuat dengan mengadakan SWA, mendirikan KSPPS hingga mendapatkan perijinan, mendirikan took Q-TA, mengambil peran pada QTA (BSA), menambah jumlah BUEKA berbagai jenis, dan sinergitas. Kegiatan awal SWA Panti dapat dilakukan dengan pemberian materi oleh MEK PWA dan dilanjutkan dengan pendampingan oleh MEK PDA masing-masing.

MEK PP Muhammadiyah mengadakan kerjasama dengan evermos untuk meningkatkan ekonomi umat dan pemberdayaan UMKM dengan mefasilitasi wirausahawan Muhammadiyah untuk memasarkan produk-produknya melalui ratusan ribu jaringan reseller yang tergabung di Evermos sebagai marketplace. (Wakhidah Noor Agustina).

Exit mobile version