Mentari Kembali Menyapa Ujung Bahari di Kabupaten Tegal

Mentari Kembali Menyapa Ujung Bahari di Kabupaten Tegal

Wejangan dari al-Ustadz Casman Arif, M. Pd (Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kab. Tegal) dalam Kuliah Urgensi Kaderisasi Muhammadiyah.

TEGAL, Suara Muhammadiyah – Dalam sebuah pertemuan yang diinisiasi oleh Lazismu Kab.Tegal, LPCR dan Utusan Pondok Pesantren Ahmad Dahlan (PPAD) dalam program Kader Muballigh Hijrah (KMH) Pos PCM. Warureja bertempat di TK ABA Sukareja, pertemuan ini dikemas dalam acara “Kuliah Ashar: Urgensi Kaderisasi Muhammadiyah”, menghadirkan al-Ustadz Casman Arif, M.Pd sebagai narasumber utama. (Kamis/7/04/22).

Acara ini adalah rentetan dari upaya Pimpinan Daerah Muhammadiyah untuk menggerakkan kembali cabang-ranting se-Kab. Tegal agar tetap bergerak secara dinamis. Dalam hal ini, PPAD, Lazismu dan PCM. Warureja berperan aktif dalam pelaksanaan program ini. Melibatkan 3 santri pilihan PPAD dan satu Ustadz sebagai pembimbing untuk stay di PCM. Warureja sebagai penggerak sekaligus koresponden untuk melaporkan perkembangan dinamika Muhammadiyah di Warureja. Tak hanya itu, Lazismu Daerah Kab. Tegal juga sebagai sponsorship utama dalam agenda ini, lembaga amil Muhammadiyah ini membackup keperluan acara ini dari segi spirtual hinggal finansial secara penuh. Singkatnya, Lazismu pembiaya dan PPAD pelaksana, serta lembaga lain seperti LPCR sebagai sayap koordinasi.

Dalam wejangan Ustadz Casman, beliau menyampaikan mengenai upaya untuk mencerahkan kembali sinar mentari di ujung baharí (menggerakkan kembali Muhammadiyah di Warureja yang lokasinya berdekatan dengan laut). Adapun beberapa anjuran dalam strategi pengkaderan dari Ustadz Casman sebagai berikut. Langkah awal adalah memetakan warga Muhammadiyah yang bersifat Kultur dan Struktur. Bagi yang bersifat kultur yaitu para warga yang secara turun temurun dari nasab keluarga melanjutkan risalah dakwah Muhammadiyah haruslah dipegang erat dan disupport, karena ia asset yang sangat berharga. Kemudian, bagi yang bersifat struktural adalah para warga yang berawal dari simpatisan Muhammadiyah kemudian tergerak hatinya untuk terjun di dalamnya, kemudian pihak ranting, cabang bahkan daerah memberikan posisi secara struktural di Muhammadiyah, itu juga harus diopeni dan dirawat agar lestari pengkaderan secara struktural dan kultural.

Tiga Kader Muballigh Hijrah diterjunkan di PCM Warureja. Ketiganya merupakan Santri PPAD.

Anjuran selanjutnya, yaitu disegerakan membangun Amal Usaha yang lebih besar dari sekarang (yang ada sekarang adalah TK ABA Sukareja), karena sudah mempunyai tanah wakaf namun belum dibangun di atasnya. Salah opsi yang paling relevan adalah membangun gedung serbaguna yang nantinya akan digunakan sebagai pusat pergerakan dakwah warga Muhammadiyah cabang Warureja.

Dalam ceramahnya juga beliau memuji pergerakan yang sudah dilaksanakan di Waureja, yang dimana cabang ini adalah cabang Muhammadiyah yang paling timur dari pusat dakwah Muhammadiyah Kab. Tegal, ujarnya.

Setelah berbuka puasa, dilanjutkan dengan diskusi keluarga antara semua elemen PDM, Lazismu, PPAD, LPCR, PCM-PCA Warureja untuk membahas langkah-langkah kedepan, adapun terdapat satu komitmen dalam diskusi ini yaitu “Bertekad semua elemen untuk bergerak lebih dinamis serta sistematis untuk mencerahkan kembali sinar mentari di ujung bahari kab. Tegal. (Alvin Qodri Lazuardy).

Exit mobile version