PUASA MAKANAN SAMPAH dan ‘LAND of THE IMMORTALS’

PUASA MAKANAN SAMPAH dan ‘LAND of THE IMMORTALS’

Foto Dok Ilustrasi

PUASA MAKANAN SAMPAH dan ‘LAND of THE IMMORTALS’

Oleh: Wildan, Nurcholid Umam Kurniawan dan Ida Rubaida

 

“Dan orang-orang kafir itu bersenang-senang (di dunia)

dan mereka makan seperti makannya binatang-binatang.

Dan neraka adalah tempat tinggal mereka”.

(QS Muhammad [47] : 12)

 

Manusia berasal dari kata manu (bahasa Sanskerta) dan mens (bahasa Latin) yang berarti ‘makhluk berakal budi’. Adapun tujuan manusia diciptakan Tuhan adalah untuk senantiasa tunduk, patuh, mengabdi kepada Allah (QS Adz-Dzariyaat [51] : 56) dan sebagai khalifah (menjadi pemimpin di bumi sesuai dengan petunjuk Allah) untuk membangun bayangan surga di muka bumi (QS Al-Baqaraah [2] : 30). Maka, Tuhan menurunkan agama agar manusia mampu menggunakan akal budinya, sesuai dengan kehendak Allah yang menciptakan manusia.

Agama berasal dari kata gam (bahasa Sankerta) yang berarti pergi, yang dalam bahasa Inggris go yang berarti sama, pergi. Karena kedua bahasa itu berasal dari pohon bahasa yang sama, yaitu ‘proto Eropa’. Kata gam dapat awalan dan akhiran a, menjadikan kata agama  lalu berubah arti menjadi jalan, yaitu jalan menuju Tuhan (road to Allah).

Nabi Muhammad Saw. menjelaskan tentang agama/ keberagamaan dalam satu kalimat singkat namun padat dan sarat makna, ad-Din al-Mu’amalah, agama adalah  interaksi atau hubungan timbal balik. Adapun interaksi yang dimaksud di sini adalah, hubungan antara manusia dengan Tuhan, dengan dirinya sendiri, dengan sesama manusia, dan dengan lingkungan hidup  atau tidak. Semakin baik interaksi itu, semakin baik pula keberagamaan pelakunya, demikian pula sebaliknya (Shihab, 2006).

Kenyataan di lapangan, selama ini yang disampaikan ke masyarakat, hanyalah hablun minaallah dan hablun minannas. Jarang sekali disampaikan hablun minalalam, apalagi hablun minafsihi dapat dikatakan sama sekali tidak pernah disebut. Maka, jangan salahkan masyarakat apabila mereka hanya “separuh” saleh, saleh ritual dan saleh sosial. Mereka tidak saleh lingkungan, dampaknya jadi banjir, longsor dan abrasi. Selain itu, mereka juga tidak saleh individual, mereka menjadi perokok, pelaku seks bebas, pembuat hoax (padahal sebelum membohongi orang lain, sebenarnya lebih dulu membohongi dirinya sendiri). Mereka menjadi homo mandex alias manusia pembohong ! Adapun menjaga kesehatan termasuk dalam hablun minafsihi, menjaga hubungan baik dengan diri sendiri.

Dalam agama Islam ada lima ”jalan utama” menuju Tuhan yang dikenal dengan Rukun Islam, yaitu : 1. Mengucapkan kalimat Syahadat, 2. Mendirikan Shalat, 3. Berpuasa di bulan Ramadhan, 4. Menunaikan Zakat, dan 5. Menunaikan ibadah Haji. Arti kata “Islam” adalah “masuk dalam perdamaian”, perdamaian itu merupakan  esensi dari agama Islam. Dengan itu, maka Islam pada azasnya adalah agama perdamaian, dan ajaran pokoknya adalah keesaan Tuhan dan keesaan seantero umat manusia (Ali, 1991).

Salah satu ciri penghuni Surga adalah mereka satu sama lain mengucapkan salam, damai. Maka, damai dengan Allah. Damai dengan diri sendiri. Damai dengan sesama manusia dan damai dengan lingkungan alam. Dengan demikian, menjadi rahmatan lil ‘alamin, bukan rahmatan lil kantonge dewe. Allah Swt. adalah adalah sumber rasa damai. Oleh karena itu, jika orang Islam waktu shalat kok tidak mendapatkan rasa damai, berarti shalatnya tidak menghadap Allah Swt. tetapi cuman menghadap tembok !  Dengan demikian, rasanya sulit diharapkan untuk menebar perdamaian kepada sesama manusia maupun lingkungan alam, wong damai dengan diri sendiri saja belum terwujud. Hanya saleh ritual, belum mencapai taraf saleh essensial !

Menurut Prof. Dr. Said Agil Al-Munawar (2022), dalam Kitab Suci Al-Qur’an ada 12 ayat yang berkaitan dengan puasa. Empat ayat yang berkaitan dengan Puasa Ramadhan, sedangkan yang delapan ayat puasa di luar Puasa Ramadhan. Menurut Prof. Dr. Haedar Nashir(2022), puasa (al-shaumu) makna dasarnya ‘berhenti dari’ atau al-imsak, yaitu ‘menahan diri’. Verbal syariah menahan diri dari makan, minum, dan pemenuhan dorongan seks, atau kebutuhan biologis dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Makna hakikinya ‘menahan diri dari hawa nafsu atas dunia’, yang sering menjerumuskan manusia pada cinta dunia melampaui batas, sehingga hidupnya jadi pemuja kesenangan (hedonis), pengejar kegunaan (pragmatis), dan pemburu kesempatan (oportunistis) dengan mengabaikan nilai-nilai utama kebenaran, kebaikan, dan etika. Energi ruhaniah ibadah puasa terletak pada daya pengendalian diri (self-control) setiap insan Muslim yang berpuasa dari segala pesona duniawi agar tak menjadi pemburu kuasa dunia yang melampaui takaran. Dunia diperbolehkan untuk diraih dan dinikmati secukupnya, selebihnya dimanfaatkan untuk kemaslahatan hidup bersama. Urusan dunia, seperti meraih harta dan takhta, pun harus diikhtiarkan dengan cara baik dan diperuntukkan bagi kebaikan sehingga segala raihan duniawi itu menjadi bekal sekaligus jalan keutamaan menuju kebahagiaan hidup sejati di akhirat kelak (QS Al-Qashas [28] : 77).

Makna puasa adalah pengendalikan diri dari dorongan hawa nafsu. Dalam Kitab Bhagawadgita (“Nyanyian Tuhan”) digambarkan badan manusia ibaratnya seperti kereta (andong). Sedangkan rasa, emosi, ataupun nafsu diibaratkan kudanya. Sang kusir adalah pikiran (akal budi). Jadi sang kusirlah yang mengendalikan kuda. Bukan terbalik, justru sang kuda yang mengendalikan kusir.

Bahwa puncak kejayaan manusia berkisar antara umur 20 – 30 tahun. Setelah itu terjadi penurunan satu persen per tahun organ-organ tubuhnya, seperti : otak, jantung, paru, liver, ginjal dan seterusnya, termasuk dengkulnya (hati-hati yang modal “dengkul”). Adapun usia harapan hidup manusia modern berkisar antara umur 110 – 120 tahun. Sel otak manusia akan mati ketika manusia berumur 120 tahun (brain death).

Ketika berbicara tentang hidup Tuhan menggunakan kosa kata Aku, artinya hanya Tuhanlah yang mampu memberi hidup. Sedangkan ketika Tuhan berbicara tentang kematian, Tuhan menggunakan kosa kata Kami, berarti manusia diberi peran, punya andil dalam panjang-pendek umurnya. Oleh karena itu, Tuhan melarang manusia melakukan tindakan membunuh ataupun bunuh diri, karena tindakan itu menyebabkan kematian sebelum saatnya alias kematian prematur. Al-kisah suatu saat khalifah (Inggris, successor, maka beliau lebih suka memakai gelar amirul mukminin yang artinya kira-kira komandan)  Umar bin Khattab akan berkunjung ke Syam (Syria). Terdengar kabar berita, bahwa di sana sedang terjadi wabah penyakit. Beliau membatalkan kunjungannya itu. Akibatnya, beliau dikritik karena berusaha menghindari takdir Tuhan. Jawab beliau : “Saya menghindari takdir yang buruk guna mendapatkan takdir yang baik”.  Andaikata, beliau masih hidup pada jaman now, insyaallah beliau sudah divaksin booster ketika beliau akan “mudik” ke Mekkah. Gitu loh.

Di Indonesia, penduduk terbesarnya adalah umat Islam. Dengan demikian, konsumen terbesar makanan sampah (junk food) adalah umat Islam. Makanan sampah meningkatkan risiko penyakit jantung, obesitas, stroke, diabetes, maupun kanker beneran (bukan kantong kering lho). Demikian pula perokok. Padahal sebatang rokok memperpendek umur 12 menit. Dengan demikian, umat Islam Indonesia diakui atau tidak, disadari atau tidak, melakukan tindakan bunuh diri secara perlahan-lahan (slow suicide), baik akibat makan makanan sampah maupun akibat menjadi “ahli hisab” rokok . Dengan kata lain, melakukan tindakan bunuh diri alon-alon secara massal !!! Alias riben darwis, urip ya ben modar ya wis.

Makanan Sampah, Makanan Sehat dan Limbah Makanan

Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu. Sesungguhnya setan hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang yang tidak kamu ketahui” (QS Al-Baqarah [2] : 168 – 169).

Menurut Shihab (2012), ajakan ayat di atas ditujukan bukan hanya kepada orang beriman – tetapi untuk seluruh manusia – seperti terbaca di atas. Hal ini menunjukkkan bahwa bumi disiapkan Allah untuk seluruh manusia, mukmin atau kafir. Setiap upaya dari siapapun untuk memonopoli hasil-hasilnya, baik ia kelompok kecil maupun besar, keluarga, bangsa atau kawasan, dengan merugikan yang lain, itu bertentangan dengan ketentuan Allah. Karena itu, semua manusia diajak untuk makan yang halal yang ada di bumi.

Tidak semua yang ada di dunia otomatis halal dimakan atau digunakan. Allah menciptakan ular berbisa, bukan untuk dimakan, tetapi antara lain digunakan bisanya sebagai obat untuk mengatasi gigitan ular berbisa. Ada burung-burung yang diciptakan-Nya untuk memakan serangga yang merusak tanaman. Dengan demikian, tidak semua yang ada di bumi menjadi makanan halal karena bukan semua yang diciptakan-Nya untuk dimakan manusia, walau semua untuk kepentingan manusia. Karena itu, Allah memerintahkan untuk makan makanan yang halal.

Makanan halal adalah makanan tidak haram, yakni memakannya tidak dilarang oleh agama. Makanan haram ada dua macam, yaitu yang haram karena zatnya, seperti babi, bangkai dan darah; dan yang haram karena bukan dari zatnya, seperti makanan yang tidak diizinkan oleh pemiliknya untuk dimakan atau digunakan. Makanan halal adalah yang bukan termasuk kedua macam itu.

Namun demikian, tidak semua makanan halal otomatis baik. Karena yang dinamai halal terdiri dari empat macam : wajib, sunnah, mubah dan makruh. Tidak semua yang halal sesuai dengan kondisi masing-masing. Ada halal yang baik buat si A yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, dan ada juga yang kurang baik untuknya, walaupun baik buat yang lain. Ada makanan yang halal, tetapi tidak bergizi, dan ketika itu ia menjadi kurang baik. Yang diperintahkan oleh ayat di atas adalah yang halal lagi baik.

Leluhur manusia, yakni Adam dan pasangannya, teperdaya melalui pintu makanan. Memang tidak lain ulah setan kecuali hanya menyuruh kamu berbuat jahat, yakni perbuatan yang mengotori ruhani, yang berdampak buruk, walau tanpa sanksi hukum duniawi, seperti berbohong, dengki, dan angkuh dan juga menyuruh berbuat keji, yakni perbuatan yang tidak sejalan dengan tuntunan agama dan akal sehat, khususnya yang telah ditetapkannya sanksi duniawinya, zina dan pembunuhan, dan juga menyuruh kamu mengatakan terhadap Allah apa yang kamu tidak ketahui, yakni memberi-Nya sifat-sifat yang tidak wajar bagi-Nya.

Memang, kesehatan bukan segalanya tetapi tanpa kesehatan segalanya menjadi tidak bermakna, health is not everything but without it everything is nothing (Arthur Schopenhauer, 1788 – 1860). Menurut Undang-Undang RI No. 36 Tentang Kesehatan, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik (jasmani), mental (nafsani), spiritual (ruhani), maupun sosial (mujtama’i) yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi.

Kesehatan berkaitan dengan sifat Tuhan Al-Rahman, Maha Kasih tanpa pilih kasih. Artinya, biarpun hamba-Nya kafir, Allah tetap kasih kepada mereka. Nikmat kesehatan, sebagai bentuk rahmat Allah kepada kita, tidak tergantung iman kita, tidak tergantung pada ibadah kita, tidak tergantung pada kesalahan kita. Tetapi tergantung pada seberapa jauh kita mengetahui masalah-masalah kesehatan (Madjid, 2015). Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah buta, agama tanpa ilmu pengetahuan adalah lumpuh (Albert Einstein, 1879 – 1955).

You are what you eat, let your food be your medicine, and your medicine be your food. Health depends chiefly on the choise of food, Anda adalah yang anda makan, biarkan makanan menjadi obatmu dan obatmu adalah makananmu. Kesehatan sangat tergantung pada makanan yang dipilih (Hippocrates, Bapak Ilmu Kedokteran, 460 – 370 SM).

Studi di Harvard yang dilakukan pada tahun 1998, dengan memakai hewan percobaan tikus. Ada empat kelompok tikus yang diuji berdasarkan makanan yang diberikan dan hubungannya dengan perilaku tikus itu. Dengan jelas bahwa makanan yang berbeda mempunyai efek yang berbeda terhadap tingkah laku dari ke empat kelompok. Kelompok tikus yang mendapat makanan alami dan air bersih tetap waspada dan siaga. Kelompok tikus yang mendapatkan makanan daging dan hotdog menjadi lebih beringas dan berkelahi dengan agresif. Kelompok ketiga dari tikus yang diberi makan yang berasal dari produk yang mengandung gula berlapis sereal dan buah-buahan beralkohol (fruit punch) menjadi gugup, hiperaktif dan bertingkah tidak karuan. Kelompok keempat tikus yang diberi makan donat dan cola mempunyai masalah gangguan tidur. Kesimpulan dari penelitian tersebut  adalah perilaku agresif, emosional dapat dikendalikan dengan mengubah pola makan. (Wardhana, 2016).

Melalui Kitab Suci Tuhan melakukan pendidikan (transfer of value) dan pengajaran (transfer of knowlegde) agar manusia menjadi Homo Cerebralis (Cerebrum = Otak). Tentang makanan, dalam Kitab Suci tercantum dalam Surah Al-Ma’idah yang merupakan surah kelima.  Surah Al-Ma’idah turun setelah Nabi Saw. berhijrah ke Madinah. Jumlah ayatnya 120 ayat. Namanya yang populer adalah Surah Al-Ma’idah yang secara harfiah bermakna hidangan. Ia dinamai demikian karena dalam rangkaian ayat-ayatnya terdapat uraian tentang hidangan yang dimohonkan oleh Nabi Isa As. agar diturunkan atas permintaan umat beliau (ayat 112 -115). Ia juga dikenal dengan nama Surah Al-‘Uqud/ Akad-akad Perjanjian, karena ayat pertamanya memerintahkan kaum beriman memenuhi ketentuan aneka akad perjanjian. Ia juga dinamai  Surah Al-Akhyar, yakni orang-orang baik, karena memenuhi tuntunannya menyangkut aneka ikatan perjanjian itu pastilah orang baik (Shihab, 2012).

Salah satu sumber makanan yang penting untuk memelihara kesehatan manusia adalah zat protein dan zat lemak.” Surah protein dan lemak” dalam Kitab Suci tercantum dalam surah keenam, Surah Al-An’am. Surah Al-An’am yang secara harfiah bermakna ternak, turun di Mekkah sebelum Nabi Saw. berhijrah ke Madinah. Ia dinamai demikian karena sekian ayatnya berbicara soal ternak dalam konteks kehalalan dan keharamannya. Menurut sejumlah riwayat, keseluruhan ayatnya yang berjumlah 165 turun sekaligus. Tidak ada surah panjang lain yang turun sekaligus, kecuali surah ini (Shihab, 2012).

Kata an-nahl adalah bentuk jamak dari kata an-nahlah yakni lebah. Kata ini terambil dari akar kata menganugerahkan. Agaknya ini mengisyaratkan bahwa hewan tersebut memperoleh anugeran dari Allah Swt. Nama Surah an-Nahl  merupakan surah ke 16, terambil dari kata nahl atau lebah yang disebut pada ayat 68 surah ini. Kata tersebut hanya ditemukan sekali dalam Al-Qur’an, yakni pada ayat tersebut. Ada juga ulama yang menamainya Surah an-Ni’am karena sekian banyak nikmat-nikmat Allah Swt. yang diuraikan di sini, seperti hujan, matahari, aneka buah dan tumbuhan, dan sekian banyak kenikmatan lainnya. Surah an-Nahl terdiri dari 28 ayat. Banyak ulama menilainya Makkiyah, yakni turun sebelum Nabi Muhammad Saw. berhijrah ke Madinah. Ada juga yang mengecualikan beberapa ayat, misalnya ayat-ayat yang berbicara hijrah dan ayat 126 beserta dua ayat berikutnya yang memerintahkan Nabi Saw. agar jangan membalas kejahatan, kecuali setimpal dengannya. Mereka menilai ayat-ayat itu turun setelah Nabi Saw. berhijrah, tepatnya setelah terbunuhnya paman Beliau, Hamzah Ra., dengan sangat kejam dan memilukan yang terjadi pada tahun ketiga Hijrah dalam Perang Uhud (Shihab, 2012).

Surah at-Tin atau Buah Tin, merupakan surah ke 95. Surah ini turun di Mekkah sebelum Nabi hijrah ke Madinah demikian menurut mayoritas ulama, bahkan dapat dikatakan semua ulama. Nama “Surah at-Tin” atau “Wa at-Tin” adalah satu-satunya nama yang diperkenalkan ulama. Surah ini dimulai dengan sumpah Allah Swt. menyangkut empat hal : 1) At-Tin, yakni pohon/ buah Tin atau tempat tumbuhnya, atau tempat seorang nabi menerima wahyu Ilahi [1]; 2) Az-Zaitun, yakni pohon/ buah Zaitun, atau tempat tumbuhnya, atau tempat Nabi Isa As. menerima wahyu [1]; 3) Bukit Sinai di mana Nabi Musa As. memperoleh wahyu Ilahi [2]; dan 4) Kota Mekkah yang dilukiskan sebagai tempat yang aman, di mana Nabi Muhammad Saw. pertama kali menerima wahyu (Shihab, 2012).

Junk Food merupakan sebutan untuk makanan modern yang diperkenalkan oleh Michael Jacobson pada tahun 1972. Junk food sering juga disebut makanan sampah. Sebutan ini diberikan karena makanan ini memiliki kandungan gula dan lemak jenuh yang tinggi, rendah serat, banyak mengandung garam, gula, dan  zat adiktif. Makanan ini memiliki kalori yang tinggi tetapi rendah nutrisi, rendah vitamin dan  mineral serta jika dikonsumsi akan memberikan  efek negatif bagi tubuh (Suryani, 2020). Makanan yang dikategorikan sebagai junk food biasanya mengandung sodium, saturated fat, dan kolesterol. Beberapa junk food juga mengandung gula dan bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh. Makanan cepat saji (fast food) termasuk soda, kentang goreng, hamburger, dan makanan ringan seperti biskuit, permen, es krim,  dan keripik merupakan salah satu jenis makanan junk food. Akan tetapi tidak semua fast food adalah junk food sebab fast food lebih mengacu kepada makanan yang diolah dalam waktu singkat dan cenderung menggunakan bahan instan. Faktanya ada beberapa fast food yang tergolong sehat untuk dikonsumsi seperti salad buah, salad sayur, smoothies, sushi, whole grain dan sebagainya.

Steven Witherly dalam bukunya yang berjudul “ Why Humans Like Junk Food” mengemukakan bahwa konsumsi junk food akan memicu kecanduan. Saat mengkonsumsi junk food, ada dua faktor yang akan memberikan pengalaman sensasi menyenangkan yaitu sensasi rasa makanan (asin, manis dan gurih) serta rangsangan bau yang membuat orang berimajinasi jika memakannya. Hal ini sering disebut dengan “orosensation”. Orosensation ini membuat otak mengartikan makan junk food sebagai suatu pengalaman yang menyenangkan sehingga otak akan memproduksi lebih banyak dopamin.  Semakin banyak dan semakin lama seseorang terbiasa makan junk food akan membuat efek ketagihan semakin kuat, karena kadar dopamin yang menumpuk dalam tubuh hingga akhirnya dapat mengganggu fungsi otak. Di dalam otak, dopamin dosis tinggi yang dihasilkan setelah makan junk food menghambat kerja hippocampus dan menyebabkan peradangan. Hippocampus merupakan tempat pembentukan dan penyimpanan memori jangka panjang. Selain itu, makanan tinggi gula dan lemak dapat menurunkan fungsi sinaps otak yang bertanggung jawab untuk pembelajaran dan kemampuan mengingat, serta mengganggu aktivitas peptida otak yang disebut brain-derived neurotrophic factor (BNFD) yang membantu meningkatkan aliran darah ke otak dan mencegah kerusakan sel otak.

Sebuah penelitian dalam American Journal of Clinical Nutrition tahun 2011 menunjukkan bahwa individu sehat yang mengkonsumsi junk food selama lima hari berturut-turut mengalami penurunan fungsi kognitif otak. Ini ditandai dengan kurangnya fokus perhatian, kecepatan bertindak, ingatan yang lebih buruk, serta perubahan mood drastis. Junk food sering melibatkan bahan-bahan makanan yang bisa “hilang” dalam sekejap, misalnya saus mayonaise atau lelehan keju mozarela yang mudah meleleh di lidah. Ketika lidah mendeteksi bahwa tidak ada lagi makanan dalam mulut, saraf pengecap akan memberi sinyal ke otak bahwa Anda kurang makan atau sedang tidak makan. Otak kemudian berpikir Anda kekurangan kalori sehingga akan cepat bereaksi dengan memicu pelepasan hormon lapar ghrelin untuk mencegah kelaparan. Akibatnya konsumsi junk food akan cenderung menyebabkan makan berlebihan sehingga akan meningkatkan resiko obesitas. Sebuah studi yang dilakukan di Brown University menunjukkan bahwa terlalu banyak makanan berlemak dan makanan manis secara substansial dapat meningkatkan kadar insulin dalam tubuh. Tingkat insulin yang tinggi akan menyebabkan otak berhenti merespon hormon ini sehingga membatasi kemampuan kita untuk berpikir dan mengingat sehingga meningkatkan resiko demensia. Selain itu, konsumsi makanan tinggi gula dan lemak akan menyebabkan kehilangan asam amino triptofan sehingga dapat memicu depresi.

Salah satu kandungan yang terdapat dalam junk food adalah gula. Contoh junk food yang mengandung gula tinggi diantaranya soda serta minuman kemasan. Kandungan gula yang tinggi dalam junk food akan menyebabkan pankreas mengekskresikan insulin dalam jumlah yang banyak agar kadar gula dalam darah tetap normal. Ketika kadar karbohidrat yang tinggi dalam tubuh terjadi secara terus menerus, pankreas akan bekerja lebih keras untuk menghasilkan insulin dalam kadar yang lebih banyak. Hal ini akan menyebabkan disfungsi pankreas yang pada akhirnya tidak bisa mengontrol kadar gula darah. Keadaan ini akan berlanjut menjadi diabetes mellitus tipe II.

Sodium/natrium adalah bagian dari garam yang banyak ditemukan dalam junk food. Sodium banyak terdapat di french fries, ayam goreng, gorengan, keripik, burger, cheese burger, bologna, pizza, segala jenis snack, dan mie instan. Beberapa bumbu penyedap seperti kecap dan onion salt pun tidak luput dari kandungan sodium. Asupan sodium berlebihan merupakan faktor resiko terjadinya hipertensi. Sodium mempengaruhi sistem renin-angiotensin dari ginjal, sehingga menyebabkan vasokonstriksi arteri kecil, yang mengarah pada perkembangan hipertensi. Konsentrasi sodium yang tinggi akan mempengaruhi ekskresi melalui ginjal, sehingga dalam jangka panjang akan mempengaruhi penurunan fungsi ginjal.

Saturated fat yang terkandung dalam junk food akan merangsang hati untuk menghasilkan kolesterol dalam tubuh. Kolesterol yang berlebihan akan meningkatkan faktor resiko gangguan fungsi hati, obesitas dan penyakit kardiovaskular. Selain itu, konsumsi makanan tinggi lemak pada remaja akan memicu terjadinya pubertas dini. Asupan lemak yang berlebih akan menimbulkan penumpukan lemak dalam jaringan adiposa yang berkorelasi positif dengan peningkatan kadar leptin. Leptin ini akan memicu pengeluaran hormon GnRH yang selanjutnya mempengaruhi FSH dan LH dalam merangsang pematangan folikel dan pembentukan estrogen.Pelepasan pulsatil GnRH merangsang peningkatan pelepasan pulsatil FSH dan LH dari kelenjar hipofisis. Frekuensi dan amplitudo peningkatan FSH dan LH menstimulasi produksi hormon seks steroid. Pada perempuan ovarium memproduksi estrogen. Produksi hormon seks steroid mengakibatkan munculnya tanda seks sekunder, pertumbuhan somatik, kemampuan reproduksi dan efek psikologis lainnya.  Percepatan usia menarche ini dapat memperbesar peluang terjadinya hyperplasia endometrium. Selain itu, insiden kanker uterus dan kanker payudara sering dihubungkan dengan terjadinya menarche dini (Yunita, 2018).

Pola makan merupakan perilaku paling penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizi dan status kesehatan seseorang. Kuantitas dan kualitas makanan dan minuman yang dikonsumsi akan mempengaruhi asupan gizi sehingga akan mempengaruhi kesehatan. Gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan normal serta perkembangan fisik dan kecerdasan bayi, anak-anak, serta mempengaruhi derajat kesehatan usia dewasa dan lansia. Gizi yang baik membuat berat badan normal atau sehat, tubuh tidak mudah terkena penyakit infeksi, produktivitas kerja meningkat serta terlindung dari penyakit kronis dan kematian dini. Pola makan yang sehat perlu diterapkan agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit kronis atau penyakit tidak menular terkait gizi. Pola makan sehat pada seseorang harus memenuhi gizi seimbang. Gizi seimbang merupakan susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh yaitu jenis kelamin, umur, dan status kesehatan. Prinsip gizi seimbang terdiri dari 4 pilar yaitu 1) Mengonsumsi keanekaragaman pangan, 2) Membiasakan berperilaku hidup bersih, 3) Melakukan aktivitas fisik, 4) memantau berat badan secara teratur untuk mempertahankan berat badan normal (Kemenkes, 2014).

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengeluarkan 10 Pedoman Gizi Seimbang atau Tumpeng Gizi Seimbang yang merangkum pola makan sehat agar tercapai gizi seimbang. Adapun pedoman gizi seimbang meliputi; 1) Membiasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok, 2) Membatasi konsumsi makanan manis, asin dan berlemak, 3) Melakukan aktivitas fisik yang cukup serta mempertahankan berat badan ideal, 4) Membiasakan konsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi, 5) Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, 6) Membiasakan sarapan pagi, 7) Membiasakan minum air putih yang cukup dan aman, 8) Banyak mengkonsumsi sayur dan buah, 9) Membiasakan membaca label pada kemasan makanan, 10) Mensyukuri dan menikmati beraneka ragam makanan (Kemenkes, 2014).

Islam telah mengatur segala aspek kehidupan manusia termasuk dalam bidang gizi. Islam juga menekankan pentingnya mengonsumsi makanan bergizi seimbang sebagaimana tercantum dalam ayat Al-Qur’an surat Al A’raf ayat 31:”Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”  Selain itu kita wajib mensyukuri dan menikmati berbagai makanan seperti termaktub dalam  An-Nahl ayat 114 “Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.”

Konsumsi sayur dan buah menjadi salah satu komponen utama yang harus rutin dikonsumsi untuk menjaga kesehatan.  Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara umum menganjurkan konsumsi sayuran dan buah-buahan untuk hidup sehat sejumlah 400 g/orang/hari, yang terdiri dari 250 g sayur dan 150 g buah. Bagi orang Indonesia dianjurkan mengonsumsi sayuran dan buah-buahan 300-400 g/orang/hari bagi anak balita serta anak usia sekolah dan 400-600 g/orang/hari bagi remaja serta orang dewasa. Hal ini tercantum dalam Al-Qur’an surat ‘Abasa ayat 27 – 31 yang memerintahkan untuk mengonsumsi sayuran dan buah-buahan: “Lalu di sana kami tumbuhkan biji-bijian [27] dan anggur dan sayur-sayuran [28] dan zaitun dan pohon kurma [29] dan kebun-kebun (yang) rindang [30] dan buah-buahan serta rerumputan [31].”

Konsumsi lauk pauk berprotein tinggi menjadi salah satu pilar untuk menjaga kesehatan. Hal ini tercakup dalam Qur’an Surat Al-Waqi’ah ayat 21: “dan daging burung apa pun yang mereka inginkan” dan perintah mengonsumsi ikan terdapat dalam Qur’an Surat An-Nahl ayat 14: “Dan Dialah yang menundukan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daging yang segar (ikan) darinya, dan (dari lautan itu) kam umengeluarkan perhiasan yang kamu pakai. Kamu (juga) melihat perahu berlayar padanya, dan agar kamu mencari sebagian karunia-Nya, dan agar kamu bersyukur.”

Air merupakan salah satu komponen zat gizi makro esensial yang harus dipenuhi untuk menjaga kesehatan tubuh. Minum air putih yang cukup, air merupakan salah satu zat gizi makro esensial, yaitu air. Air dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang banyak untuk hidup sehat karena tubuh tidak dapat memproduksi air untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Sekitar dua pertiga berat tubuh kita adalah air.  Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran Surat Al-Mursalat ayat 27: “Dan Kami jadikan padanya gunung-gunug yang tinggi, dan Kami beri minum kamu dengan air tawar?”

Status gizi ibu hamil merupakan salah satu faktor utama penentu kesehatan ibu dan janin yang kelak akan menentukan kualitas sumber daya manusia di masa mendatang. Status gizi ibu akan mempengaruhi tumbuh kembang janin sejak awal kehidupan, karena nutrisi yang tepat dan seimbang mendukung perkembangan otak, sistem daya tahan tubuh dan pertumbuhan janin sejak dalam kandungan agar tetap optimal. Kurangnya asupan zat gizi selama kehamilan dan gaya hidup yang kurang baik, membuat janin berisiko lebih tinggi mengalami gangguan, seperti berat badan lahir kurang, hambatan tumbuh kembang, hingga cacat bawaan lahir. Ibu hamil membutuhkan zat gizi yang lebih banyak untuk memenuhi zat gizi yang dibutuhkan bagi janin. Ibu harus tetap mengonsumsi beraneka ragam makanan dan komsumsi makanan seimbang sesuai dengan proporsi yang dibutuhkan.Selama hamil seorang ibu harus memenuhi kebutuhan protein dan zat besi yang meningkat. Zat gizi mikro penting yang diperlukan selama hamil adalah zat besi, asam folat, kalsium, iodium dan zink.Sayuran dabn buah-buahan wajib dikonsumsi secara teratur karena mengandung beberapa zat gizi tertentu yang tidak disimpan di dalam tubuh seperti vitamin C dan vitamin B. Kebutuhan air selama kehamilan meningkat agar dapat mendukung sirkulasi janin, produksi cairan amnion dan meningkatnya volume darah. Ibu hamil memerlukan asupan air minum sekitar 2-3 liter perhari (8 – 12 gelas sehari). Selama kehamilan Ibu dianjurkan untuk membatasi asupan garam dan kafein. Menurut British Medical Journal (2008) konsumsi kafein bagi ibu hamil tidak melebihi 100 mg/hari atau1-2 cangkir kopi/hari.

Ibu menyusui kebutuhan bagi dirinya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan bayi dan anak. Selama menyusui, ibu harus menambah jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi yaitu untuk mencukupi kebutuhan ibu sendiri dan kebutuhan untuk memproduksi ASI. Ibu menyusui perlu mengonsumsi aneka ragam pangan yang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan energi, protein dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral) karena digunakan untuk pemeliharaan kesehatan ibu dan produksi ASI. Protein diperlukan juga untuk sintesis hormon prolaktin (untuk memproduksi ASI) dan hormon oksitosin (untuk mengeluarkan ASI). Zat gizi mikro yang diperlukan selama menyusui adalah zat besi, asam folat, vitamin A, B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niasin), B6 (piridoksin), vitamin C, vitamin D, iodium, zink dan selenium. Defisiensi zat gizi tersebut pada ibu menyebabkan turunnya kualitas ASI. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli di Harvard University, konsumsi kafein untuk ibu menyusui tidak lebih dari 300 mg/hari atau sebanyak 3 cangkir kopi/hari. Hasil penelitian yang dilakukan di Mayo Clinics Rechester Minnoseta USA menunjukkan bahwa apabila konsumsi kafein melebihi 300 mg/hari maka kandungan zat besi dalam ASI-nya 30% lebih rendah daripada ibu menyusui yang tidak minum kafein.

Gizi seimbang untuk bayi usia 0-6 bulan cukup hanya dari ASI. ASI merupakan makanan yang terbaik untuk bayi karena dapat memenuhi semua zat gizi yang dibutuhkan bayi sampai usia 6 bulan, sesuai dengan perkembangan sistem pencernaannya, murah dan bersih. Oleh karena itu setiap bayi harus memperoleh ASI Eksklusif yang berarti sampai usia 6 bulan hanya diberi ASI saja.Pada usia 6-24 bulan, anaka perlu diberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI).MPASI harus mengandung sayuran atau buah-buahan, lauk pauk sumber protein hewani dan nabati, serta makanan pokok sebagai sumber energi. Disamping MPASI, pemberian ASI ini tetap dilanjutkan hingga anak berusia 24 bulan. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al Quran surat Al baqarah ayat 233; “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan,”

Usia anak-anak dan remaja merupalkan usia yang rentan terpapar junk food. Pentingnya pola makan sehat perlu diperkenalkan sejak dini pada anak.  Pola makan pada remaja dipengaruhi dengan pertumbuhan cepat memasuki usia pubertas, kebiasaan jajan, menstruasi dan perhatian terhadap penampilan fisik cutra tubuh (body image) pada remaja putri. Pola makan seimbang perlu diterapkan pada usia remaja untuk mendukung proses pertumbuhan yang optimal serta mencegah terjadinya pubertas dini.

Pada usia lanjut, khususnya usia di atas 60 tahun, terjadi berbagai perubahan dalam tubuh yaitu mulai menurunnya fungsi berbagai organ dan jaringan tubuh. Perubahan tersebut meliputi antara lain organ pengindra termasuk fungsi penciuman sehingga dapat menurunkan nafsu makan; melemahnya sistem organ pencernaan sehingga saluran pencernaan menjadi lebih sensitif terhadap makanan tertentu dan mengalami sembelit; gangguan pada gigi sehingga mengganggu fungsi mengunyah; melemahnya kerja otot jantung; pada wanita memasuki masa menopause dengan berbagai akibatnya; dan lain-lain. Hal tersebut menyebabkan kelompok usia lanjut lebih rentan terhadap gangguan gizi dan berbagai penyakit, termasuk terlalu gemuk, terlalu kurus, penyakit hipertensi, penyakit jantung, diabetes mellitus, osteoporosis, osteoartritis dll. Oleh karena itu kebutuhan zat gizi dan pola konsumsi pangan pada kelompok usialanjut agak berbeda dibanding kelompok dewasa; Misalnya membatasi konsumsi gula, garam dan minyak, serta tinggi purin. Sebaliknya lebih banyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan dalam jumlah yang cukup (Kemenkes, 2014).

Bahwa status kesehatan itu ditentukan oleh empat faktor, yaitu : 1) Faktor keturunan (10%); 2) Faktor Pelayanan Kesehatan, seperti Puskesmas, Rumah Sakit (10%); 3) Faktor Lingkungan, seperti bencana alam, gempa bumi, banjir, maupun kebakaran hutan (25%) dan 4) Faktor Perilaku (55%).

Tanggal 7 April 2022 diperingati sebagai Hari Kesehatan Dunia sekaligus hari lahir Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Geneva, 74 tahun silam. Peringatan Hari Kesehatan Dunia kali ini mengangkat tema “Our planet, our health” (“Planet kita, Kesehatan Kita”) dan pada bulan yang sama, kita juga memperingati Hari Bumi, tepatnya 22 April. Tema ini, merupakan seruan kesadaran bersama bahwa untuk tetap sehat manusia membutuhkan ekosistem planet Bumi yang sehat pula.

Pekerjaan rumah yang pertama adalah Indonesia saat ini termasuk dalam urutan ke-20 predikat negara terpolusi di dunia. Rata-rata usia harapan hidup orang Indonesia berkurang dua tahun akibat polusi udara.

Polusi akibat kebakaran hutan menyumbang penderita gangguan pernapasan sebesar 71.4 persen dan penurunan fungsi paru-paru. Tidak hanya itu, polusi udara juga menyebabkan kematian ibu dan anak-anak. Paparan terhadap polusi udara di rumah tangga menyumbang 45 persen dari total kematian anak di Indonesia (WHO, 2012).

Juga diprediksi kematian prematur akibat polusi udara di Indonesia akan terus meningkat menjadi 90.000 per tahun hingga 2030, terutama pada perempuan dan anak-anak.

Menurut Sebong (2022), seruan global “Our planet, our health” ibarat pendulum yang berayun dari arah kesehatan antroposentris ke ekosentris. Sehat tidak hanya ditentukan oleh bagaimana kita memelihara kebugaran diri kita, tetapi juga cara merawat bumi kita sehari-hari. Keberlanjutan hidup manusia, spesies, dan peradaban bergantung pada keberlangsungan biosfer ini. Momentum Hari Kesehatan Dunia mari kita pergunakan untuk meningkatkan sense of place dengan lebih dengan lebih memasifkan kampanye kesehatan planet Bumi (planetary health).

Pesan penting yang disampaikan para ilmuwan dalam laporan terbaru Panel Lintas Pemerintah untuk Perubahan Iklim (IPCC),pengurangan emisi gas rumah kaca secara radikal yang dikombinasikan dengan penyerapan karbon di atmosfer menjadi satu-satunya harapan untuk membatasi pemanasan global tak melebihi 1,5 derajat Celcius. Semua jalan untuk mencegah bencana tersebut meliputi pengurangan emisi gas rumah kaca di sektor industri, transportasi, pertanian, energi, dan perkotaan. Untuk mengurangi emisi, laporan IPCC juga menekankan pentingnya mengurangi permintaan energi dengan mengubah gaya hidup. Langkah ini termasuk beralih pola makan sehat berbasis tanaman, mengurangi limbah makanan dan konsumsi berlebihan, mendukung produk tahan lama dan dapat diperbaiki, mematikan pemanasan ruangan, bekerja jarak jauh, serta berbagi mobil. Intinya terutama menjaga lingkungan dan perubahan gaya hidup sehat. Maka, pola pikir sehat (healthy mindset) akan menghasilkan gaya hidup sehat (healthy lifestyle).

‘’Land of The Immortals” dan Gaya Hidup Sehat

Pulau Okinawa, Jepang, mendapat julukan “Land of The Immortals”, Tanah Orang-Orang yang Abadi, di mana terdapat 2.455 orang yang berusia di atas 100 tahun untuk setiap 100.000 penduduk, jauh lebih banyak daripada rata-rata global (Garcia & Miralles, 2016).

Mereka yang meneliti alasan penduduk di selatan Jepang ini hidup lama daripada di bagian dunia lain percaya – selain makanan sehat, kehidupan sederhana di alam terbuka, teh hijau, dan iklim subtropis – kunci umur panjangnya adalah ikigai yang membentuk kehidupan mereka. Ketika menjelajah lebih jauh, di Ogimi, sebuah kota pedesaan di ujung utara pulau Okinawa, kota dengan populasi penduduk sebesar tiga ribu orang ini menawarkan angka harapan hidup tertinggi di dunia. Fakta tersebut membuat Ogimi mendapat julukan Village of Longevity (Desa Umur Panjang).

Okinawa adalah tempat sebagian besar shikuwasa Jepang berasal. Shikuwasa atau citrus rutaceae ialah sejenis jeruk limau yang mengandung antioksidan luar biasa. Mungkinkah itu rahasia umur panjang Ogimi? Atau rahasianya terletak pada kemurnian air yang mereka gunakan untuk menyeduh teh Moringa?

Sebenarnya sulit dipercaya jika surga yang menawarkan kehidupan yang seolah kekal ini terletak persis di Okinawa, tempat dua ratus ribu nyawa tidak bersalah terbunuh pada akhir Perang Dunia Kedua. Alih-alih menumbuhkan permusuhan terhadap orang luar, orang-orang Okinawa justru hidup dengan prinsip ichariba, sebuah ekspresi lokal yang berarti “memperlakukan semua orang seperti saudara, bahkan jika Anda belum pernah bertemu dengan mereka sebelumnya”.

Ternyata, salah satu rahasia kebahagiaan warga Ogimi adalah selalu merasa sebagai bagian dari sebuah komunitas. Sejak usia dini mereka berlatih yuimaaru atau kerja sama tim, dan karenanya mereka selalu saling membantu satu sama lain.

Memelihara pertemanan, makan ringan, cukup istirahat, dan berolah raga teratur merupakan bagian dari rahasia hidup sehat. Namun, jantung dari joie de vivre atau sukacita hidup yang mengilhami para centenarian (orang berusia lebih dari 100 tahun) Ogimi untuk terus bisa merayakan hari baru adalah ikigai Dalam bahasa Jepang ikigai berarti ‘kehidupan menjadi berharga’.

Lebih lanjut menurut Hector Garcia dan Francesc Miralles dalam bukunya (terjemahan, 2022) Ikigai, Rahasia Hidup Bahagia dan Panjang Umur Orang Jepang, ada 10 aturan Ikigai, yaitu 1) Terus aktif, jangan “pensiun”, 2) Perlahan saja, 3) Jangan penuhi perutmu, 4) Kelilingi dirimu dengan teman baik, 5) Bugar untuk ulang tahunmu yang akan datang, 6) Senyumlah, 7) Berhubungan kembali dengan alam, 8) Bersyukurlah, 9) Hiduplah pada saat ini, dan 10) Ikuti Ikigai-mu.

Langkah-langkah menemukan Ikigai : !) Menjaga agar pikiran tetap aktif, 2) Menemukan tujuan hidup, 3) Melakukan yang terbaik, 4) Menemukan hal yang membuat bahagia, 5) Meditasi untuk emosi lebih sehat, dan 6) Gunakan flow untuk menemukan ikigai Anda. Adapun cara mewujudkan flow adalah : 1) Pilih tugas yang sulit (tetapi jangan terlalu sulit), 2) Miliki sasaran yang jelas dan konkret, dan 3) Konsentrasi pada satu tugas.

Rahasia hidup bahagia ala ikigai : 1) Jangan khawatir, 2) Tumbuhkan kebiasaan baik, 3) Peliharalah kebiasaan baik, 4) Hiduplah dengan tidak tergesa-gesa, dan 5) Selalu optimis.

Rahasia panjang umur ala ikigai : 1) Mengonsumsi makanan seimbang dan menyerap lebih banyak kalsium, 2) Menjemur diri di bawah sinar matahari secukupnya setiap hari, 3) Tidur nyenyak yang cukup, dan 4) Menghindari stres, alkohol, tembakau, dan kafein.

Okinawa merupakan salah satu daerah di Jepang yang paling terkena dampak Perang Dunia Kedua. Akibatnya, tidak hanya muncul konflik di medan perang, tetapi juga kelaparan dan kekurangan sumber daya begitu perang berakhir. Harapan hidup penduduk Okinawa tidak terlalu tinggi selama tahun 1940-an hingga 1950-an. Namun saat warga Okinawa pulih dari kehancuran, mereka menjadi warga negara berusia terpanjang di negara matahari terbit.

Para ahli menunjukkan bahwa ada satu fakta yang membuat Okinawa berbeda dengan daerah atau negara lain. Okinawa adalah satu-satunya provinsi tanpa kereta api di Jepang. Warganya harus berjalan atau bersepeda saat tidak menyetir mobil. Okinawa juga menjadi satu-satunya provinsi yang berhasil mengikuti anjuran pemerintah Jepang untuk mengonsumsi kurang dari sepuluh gram garam per hari.

Bradley J Willcox dan D Craig Willcox kemudian bergabung dengan tim riset Makoto Suzuki dan menerbitkan buku The Okinawa Program, menuliskan kesimpulan sebagai berikut :

  1. Penduduk setempat mengonsumsi ragam jenis makanan yang sangat kaya, terutama sayuran. Keragaman yang ekstrem ini tampaknya menjadi kunci. Sebuah studi tentang centenarian Okinawa menunjukkan bahwa mereka makan 206 jenis makanan yang berbeda, termasuk rempah-rempah, secara teratur. Mereka makan rata-rata delapan belas makanan yang berbeda setiap harinya, kontras dengan nutrisi gizi dari makanan cepat saji dalam budaya Barat.
  2. Mereka makan setidaknya lima porsi buah dan sayuran setiap hari. Sementara dalam soal jenis, sedikitnya ada tujuh jenis buah dan sayuran yang dikonsumsi warga Okinawa setiap hari. Cara termudah memeriksa apakah ada cukup variasi makanan di meja Anda adalah memastikan bahwa Anda memakan pelangi. Meja yang menampilkan paprika merah, wortel, bayam, kembang kol, dan terong, misalnya, menawarkan warna dan variasi yang bagus. Sayuran, kentang, kacang polong, dan produk kedelai seperti tahu adalah makanan Okinawa. Lebih dari 30 persen kalori harian mereka berasal dari sayuran.
  3. Biji-bijian adalah dasar diet Okinawa. Orang Jepang makan nasi putih setiap hari, terkadang menambah mie. Beras juga merupakan makanan utama di Okinawa.
  4. Mereka jarang mengonsumsi gula, dan jika mereka mengonsumsinya, itu merupakan gula tebu. Di sana di samping toko yang menjual jus tebu,juga terpampang poster yang menggambarkan manfaat antikarsinogenik tebu.

Selain prinsip diet dasar ini, orang Okinawa makan ikan rata-rata tiga kali seminggu. Masih dalam pembahasan yang sama, studi Makoto Suzuki juga menunjukkan hal berikut :

  1. Secara umum warga Okinawa hanya mengonsumsi sepertiga gula dibanding populasi Jepang lainnya. Hal ini berarti permen dan cokelat kurang menjadi bagian dari makanan warga Okinawa.
  2. Mereka juga makan garam setengah dibanding rata-rata konsumsi garam di daerah Jepang lainnya, 7 gram per hari, sedangkan daerah lainnya rata-rata 12 gram pere hari.
  3. Mereka mengonsumsi lebih sedikit kalori, rata-rata 1.785 per hari. Bandingkan dengan 2.068 konsumsi rata-rata kalori seluruh Jepang. Sebagai catatan asupan kalori rendah terjadi di lima zona Biru (wilayah geografis tempat orang hidup paling lama), yaitu : a) Okinawa, Jepang (terutama bagian utara pulau), b) Sardinia, Italia (khususnya provinsi Nuoro dan Ogliastra), c) Loma Linda, Kalifornia, d) Semenanjung Nicoya, Kosta Rika, dan e) Ikaria, Yunani, sehingga Ikaria mendapat julukan The Island of Long Life, pulau hidup lama.

Salah satu ucapan paling umum di Jepang adalah “Hara hachi bu”, yang di ulang sebelum atau sesudah makan dan berarti “isi perut Anda sampai 80 persen”. Kearifan kuno  mereka menyarankan agar tidak makan sampai kenyang. Makan berlebih dapat  meletihkan tubuh karena adanya proses pencernaan panjang yang mempercepat oksidasi. Maksud dari istilah ini adalah bahwa kita harus berhenti makan saat mulai merasa kenyang.

Cara makanan disajikan juga penting. Dengan menyajikan makanan di banyak piring kecil, orang Jepang cenderung makan lebih sedikit. Memiliki lima piring kecil di depan Anda membuat Anda merasa akan makan banyak. Hal tersebut akan menyebabkan berkurangnya rasa lapar. Inilah salah satu alasan mengapa orang Barat yang hidup di Jepang biasanya sanggup menurunkan berat badan dan tetap langsing.

Studi terbaru oleh ahli gizi mengungkapkan bahwa penduduk Okinawa mengonsumsi rata-rata 1.800  sampai 1.900 kalori per hari, bandingkan dengan konsumsi kalori penduduk Amerika Serikat yang mencapai 2.200 sampai 2.300 kalori. Penduduk Okinawa memiliki indeks massa tubuh antara 18 dan 22, sedangkan indeks massa tubuh di Amerika Serikat mencapai 26 atau 27.

Karena kaya akan antioksidan dan dimakan hampir setiap hari di wilayah ini, lima belas makanan ini dianggap sebagai kunci vitalitas Okinawa : 1) Tahu, 2) Miso, 3) Tuna, 4) Wortel, 5) Goya (melon pahit), 6) Kombu (rumput laut), 7) Kubis, 8) Nori (rumput laut), 9) Bawang, 10) Kacang kedelai, 11) Hechima (labu mirip mentimun), 12) Kedelai (direbus atau mentah), 13) Ubi jalar, 14) Merica, dan 15) Sanpin-cha (teh melati).

Orang-orang Okinawa minum lebih banyak Sanpin-cha – campuran teh hijau dan bunga melati – dibanding jenis teh lainnya. Di Barat, jenis yang paling mirip teh ini adalah teh melati yang berasal dari Cina. Sebuah penelitian pada tahun 1988 yang dilakukan oleh Hiroko Sho di Institut Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Okinawa menunjukkan bahwa teh melati mengurangi kadar kolesterol darah.

Di Okinawa, Sanpin-cha dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, bahkan tersedia  di mesin penjual otomatis. Selain semua manfaat antioksidan teh hijau, minuman tersebut menawarkan manfaat melati, yang meliputi : mengurangi risiko serangan jantung, memperkuat sistem kekebalan tubuh, membantu menghilangkan stres, dan menurunkan kolesterol.

Warga Okinawa minum rata-rata tiga cangkir Sanpin-cha setiap hari. Mungkin sulit untuk menemukan campuran yang sama persis, tetapi kita bisa menggantinya dengan teh melati atau teh hijau berkualitas tinggi.

Tuhan menciptakan manusia untuk bebas membuat pilihan (free choice), bebas berkehendak (free will) dan bebas bertindak (free act). Makan makanan sehat alias puasa makan makanan sampah akan sehat dan panjang umur. Atau, makan makanan sampah dengan risiko lebih awal di”ekspor” ke liang kubur.

 

Akhirnya,

We squander health

In search of wealth,

We scheme, and toil and save.

Then squander wealth

In search of health,

And all we get is a grave.

We live and boast of what we own,

We die, and only get a stone

 

Kita korbankan kesehatan

Untuk mendapat kekayaan,

Kita berencana, bekerja , dan menumpuk simpanan.

Kemudian kita korbankan kekayaan

Untuk memperoleh kembali kesehatan,

Dan sering yang kita dapat hanyalah kuburan.

Kita hidup dan bangga atas harta simpanan,

Kita mati, dan hanya mendapatkan batu nisan.

(Dr. HE Kirschner)

 

Wildan, Dokter Jiwa RS PKU Muhammadiyah Bantul

Nurcholid Umam Kurniawan, Dokter Anak, Direktur Pelayanan Medik RS PKU Muhammadiyah Bantul dan Dosen FK-UAD

Ida Rubaida, Ahli Gizi, Kepala Instalasi Gizi RS PKU Muhammadiyah Bantul

Exit mobile version