Allah Memperkenalkan (72) Memasuki Negeri yang Dijanjikan
Oleh: Lutfi Effendi
Ramadhan telah tiba, kembali kami tampilkan uraian singkat tentang Al Qur’an sebagai tadarus singkat selama bulan Ramadhan. Tadarus ini, meneruskan tulisan sejenis yang diupload Ramadhan tahun lalu. Moga Bermanfaat.
Pada tulisan kali ini, ditampilkan Qs Al Baqarah ayat 58 yang masih terkait dengan kisah Bani Israil:
وَاِذْ قُلْنَا ادْخُلُوْا هٰذِهِ الْقَرْيَةَ فَكُلُوْا مِنْهَا حَيْثُ شِئْتُمْ رَغَدًا وَّادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا وَّقُوْلُوْا حِطَّةٌ نَّغْفِرْ لَكُمْ خَطٰيٰكُمْ ۗ وَسَنَزِيْدُ الْمُحْسِنِيْنَ
wa iż qulnadkhulụ hāżihil-qaryata fa kulụ min-hā ḥaiṡu syi`tum ragadaw wadkhulul-bāba sujjadaw wa qụlụ ḥiṭṭatun nagfir lakum khaṭāyākum, wa sanazīdul-muḥsinīn
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman, “Masuklah ke negeri ini (Baitulmaqdis), maka makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu. Dan masukilah pintu gerbangnya sambil membungkuk, dan katakanlah, “Bebaskanlah kami (dari dosa-dosa kami),” niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu. Dan Kami akan menambah (karunia) bagi orang-orang yang berbuat kebaikan.”(Qs Al-Baqarah 58)
Pada Ayat 58 dari surat Al-Baqarah ini, Allah mengingatkan tentang kisah Bani Israil yang diminta Allah untuk memasuki tanah yang dijanjikan, Baitul Maqdis, yang merupakan tanah nenek moyang mereka, Nabi Yakub. Mereka bisa memasuki Baitul Maqdis setelah terlunta-lunta selama 40 tahun di lembah Sinai.
Sebetulnya mereka sudah diminta untuk memasuki tanah yang dijanjikan itu segera setelah selamat menyeberangi laut merah lepas dari kejaran Fir’aun dan pengikut-pengikutnya. Mereka tidak berani karena tidak mempunyai semangat jihad akibat trauma dalam kekangan Fir’aun. Mereka menjadi bangsa yang inferior.
Ibnu Katsir bercerita, pada Surat Al-Baqarah ayat 58 Allah mengecam Bani Israil atas penolakan jihad mereka dan memasuki Tanah Suci ketika mereka tiba dari Mesir. Mereka diminta memasuki Tanah Suci yang menjadi warisan nenek moyang mereka, Israil (Nabi Yakub). Mereka diperintahkan untuk memerangi bangsa kufur Amaliqah yang mendiaminya. Tetapi mereka merasa rendah dan lemah. Allah kemudian mendamparkan Bani Israil di padang tandus selama 40 tahun sebagai sanksi bagi mereka.
Tetapi kemudian Allah membantu mereka menaklukkan bangsa tersebut, mereka diperintahkan untuk masuk ke dalamnya melalui gerbang kota yang tersedia dengan cara yang ditentukan. Mereka memasuki gerbang kota dengan mengangkat kepala, kata Abdullah bin Mas’ud, menyalahi cara membungkuk yang diperintahkan kepada mereka. Simpulannya, Bani Israil diperindtahkan untuk merendahkan diri kepada Allah ketika penaklukan negeri tersebut baik secara lisan maupun perbuatan, mengakui dosa, meminta ampunan, bersyukur atas nikmat-Nya,
Ternyata butuh waktu lama untuk menghilangkan, sikap inferior. Butuh waktu 40 tahun, setelah ada pergantian generasi yang lepas dari trauma masa lalu.
Apa yang bisa kita ambil dari pelajaran di atas:
Bangsa -bangsa yang mayoritas umat Islam saat ini dibanding dengan bangsa lain ada ketertinggalan. Padahal umat Islam dulu pernah ungul, tetapi menjadi inferior karena terjajah bertahun-tahun. Menjadi inferior dan kalah sebelum bertanding.
Butuh waktu untuk menghilangkan inferioritas ini untuk menjadi bangsa yang ungul. Kuncinya adalah jihad. Dalam arti bersungguh-sungguh selain mohon ampun kepada Allah dan juga minta pertolongan kepada Allah. Karena sebetulnya semua manusia di bumi ini adalah makhluk Allah. Hanya yang bersungguh-sungguh dan sesuai petunjuk Allah yang akan unggul.
Wa Allahu a’lam bish-shawab. (**”)