Ceramah Ketua PCM Syah Kuala di Sigli: Ramadhan Syahrul Qur’an
SIGLI, Suara Muhammadiyah – Ketua PC Muhammadiyah Syah Kuala Kota Banda Aceh Ustaz Dr. Muhammad Yusran Hadi, Lc., MA. tampil sebagai penceramah Tarawih di Masjid At-Taqwa Muhammadiyah pada malam Selasa (18/4/22).
Penceramah dari Banda Aceh yang juga dosen Fiqh dan Ushul Fiqh pada Pascasarjana UIN Ar-Raniry ini diundang oleh BKM Masjid At-Taqwa Muhammadiyah Sigli untuk mengisi ceramah tarawih pada malam 17 Ramadhan 1443 H bertepatan dengan malam Selasa 18 April 2022.
Dalam ceramahnya ini, ustaz Yusran menjelaskan panjang lebar mengenai topik Ramadhan Syahrul Qur’an (bulan Al-Qur’an) selama lebih kurang 20 menit pada waktu ba’da Isya sebelum shalat Tarawih.
Menurut ustaz Yusran, Ramadhan merupakan syahrul Qur’an (bulan Al-Qur’an). Lalu beliau menjelaskan sebab penamaan tersebut beserta dalilnya.
“Bulan Ramadhan adalah syahrul Qur’an (bulan Al-Qur’an). Dinamakan bulan Ramadhan dengan syahrul Qur’an (bulan Al-Qur’an) karena diturunkannya permulaan Al-Quran itu pada bulan Ramadhan. Dalilnya yaitu:
Allah ta’ala berfirman, “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan petunjuk tersebut dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).” (Al-Baqarah: 185).
Allah ta’ala juga berfirman, “Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam yang diberkati…” (Ad-Dukhan). Imam Al-Hafizh Ibnu Katsir dan para ulama tafsir lainnya menjelaskan makna malam yang diberkati tersebut adalah malam lailatul qadar.
Allah ta’ala juga berfirman, “Sesungguhnya kami menurunkannya (yaitu Al-Qur’an) pada malam Lalilatul Qadar.” (Al-Qadar: 1).
“Malam Lailatul Qadar itu hanya ada pada bulan Ramadhan. Dengan demikian, jelaslah bahwa Al-Qur’an itu diturunkan di bulan Ramadhan tepatnya pada malam Lailatul Qadar,” jelas Ustaz Yusran.
Kemudian, ustaz Yusran, yang juga Doktor Fiqh dan Ushul Fiqh jebolan International Islamic Univetsity Malaysia (IIUM), menjelaskan amalan yang paling utama di bulan selain puasa adalah memperbanyak tadarrus Al-Qur’an.
“Karena Ramadhan adalah bulan Al-Qur’an, maka amalan yang paling utama di bulan Ramadhan ini setelah puasa adalah memperbanyak tadarus Al-Qur’an sebagaimana dilakukan oleh Rasullullah saw seperti yang disebutkan dalam hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma bahwanya Rasulullah saw selalu bertadarus Al-Qur’an dengan malaikat Jibril ‘alaihissalam pada malam-malam bulan Ramadhan. (Muttafaqun ‘alaih).”
“Rasulullah saw memberi petunjuk kepada umatnya bagaimana mengisi hari-hari bulan Ramadhan dengan amalan yang utama yaitu memperbanyak tadarus Al-Quran, ujar ustaz Yusran.
Selanjutnya ustaz Yusran, yang juga anggota Ikatan Ulama dan Da’i Asia Tenggara ini, menjelaskan definisi tadarrus Al-Qur’an sebagai amalan yang paling utama di bulan Ramadhan selain puasa dan hukumnya serta macam-macamnya .
“Tadarrus Al-Qur’an adalah segala interaksi dengan Al-Qur’an, baik dengan cara membacanya, memahaminya (mentadabburinya), mengkhatamkannya, menghafalnya, mendengarnya, mempelajarinya dan mengamalkannya.”
“Hukum tadarus Al-Qur’an itu fardhu ‘ain, sama seperti hukum shalat lima waktu, puasa Ramadhan, dan haji bagi yang mampu. Maknanya, berdosa seorang muslim yang tidak melakukan tadarus Al-Qur’an, baik dengan cara membacanya, memahaminya, mengkhatamkannya, menghafalnya, mendengarnya, mempelajarinya dan mengamalkannya.”
“Dalilnya adalah ayat-ayat Al-Quran dan hadits-hadits Nabi saw yang memerintahkan untuk beriman kepada Al-Qur’an. Karenanya, beriman kepada Al-Qur’an hukumnya fardhu ‘ain, bahkan menjadi syarat menjadi orang yang beriman. Seseorang belum beriman bila belum beriman kepada Al-Qur’an yang merupakan salah dari rukun iman yang enam. Maka tadarus Al-Qur’an itu tuntutan sekaligus bukti iman seseorang.”
“Para ulama ahlussunnah wal jama’ah mendefinisikan iman dengan al-imanu huwa tashdiqun bil qalbi, wa iqrarun bil lisan, wa amalun bil jawarih. Maknanya, iman adalah meyakini dengan hati, mengucap dengan lisan, dan mengamalkan dengan amal. Inilah tiga rukun dalam beriman. Seseorang dikatakan beriman jika memenuhi ketiga rukun ini.”
“Jadi, belum dikatakan orang yang beriman jika hanya meyakini dalam hati saja, atau menyakini dalam hati dan mengucapkan dengan lisan saja tanpa mengamalkan apa yang diyakini dan diucapkan. Baru dikatakan seseorang beriman jika memenuhi tiga rukun beriman di atas. Maka Tadarus Alqur’an adalah amalan dan bukti kita beriman kepada Al-Qur’an, tutur Ustaz Yusran.
Menurut Ustaz Yusran, yang juga sebagai anggota Bidang Pakar Parmusi Aceh, kewajiban tadarrus Al-Quran itu dilakukan setiap waktu, baik di bulan Ramadhan maupun di bulan-bulan lainnya. Namun di bulan Ramadhan paling utama.
“Tadarus Al-Quran merupakan suatu kewajiban bagi seorang muslim yang diperintahkan setiap waktu atau setiap hari. Hanya saja, tadarus Al-Qur’an di bulan Ramadhan lebih utama daripada bulan-bulan lainnya, karena bulan Ramadhan adalah bulan keberkahan (syahrun mubarak) di mana pahala ibadah dan amal shalih padanya dilipat gandakan berdasarkan hadits-hadits yang shahih. Selain itu, Nabi saw memperbanyak tadarus Al-Qur’an (sunnah fi’liyyah) di bulan Ramadhan dan mengingat bulan Ramadhan adalah bulan Al-Qur’an.
Di akhir ceramahnya, ustaz Yusran, yang juga ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Aceh, mengajak umat Islam khususnya para jama’ah masjid Taqwa Muhammadiyah Sigli untuk memanfaatkan momentum Ramadhan yang singkst ini dengan mengisi hari-hari Ramadhan ini dengan memperbanyak ibadah dan amal shalih, khususnya tadarrus Al-Qur’an.
“Oleh karena itu, mari kita memanfaatkan momentum Ramafhan ini dengan cara mengisi hari-hari Ramadhan ini dengan memperbanyak ibadah dan amal shalih khususnya memperbanyak tadarrus Al-Qur’an. Berbagai keutamaan yang disediakan oleh Allah ta’ala pada bulan Ramadhan ini seharusnya menjadi motivasi dan semangat bagi kita untuk memperbanyak tadarus Al-Qur’an.”
“Mari kita memanfaatkan momentum Ramadhan yang singkat ini dengan melakukan ibadah yang optimal dan sebaik mungkin sesuai dengan petunjuk (sunnah) Nabi saw.. Rugi sekali bila Ramadhan yang menyediakan berbagai keutamaan ini tidak dimanfaatkan dan berlalu begitu saja tanpa ada upaya untuk meraih keutamaan yang tersedia padanya.”
“Semoga kita dapat meraih berbagai keutamaan tadarus Al-Qur’an dan plus berbagai keutamaan bulan Ramadhan, semoga kita menjadi ahlul Qur’an yang selalu dekat dan berinteraksi dengan Al-Qur’an yang merupakan ciri utama orang yang bertaqwa serta semoga ibadah kita di bulan Ramadhan ini diterima oleh Allah swt. Aamin,” pungkasnya.