Didukung UNESCO, Tapak Suci Raih Juara 1 Film Pendek Pencak Silat

Film Tapak Suci

Didukung UNESCO, Tapak Suci Raih Juara 1 Film Pendek Pencak Silat

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Alhamdulillah prestasi demi prestasi terus diukir oleh Tapak Suci Putera Muhammadiyah (TSPM). Kali ini Tapak Suci berhasil meraih juara 1 Film Pendek Pusat Kajian Kebudayaan Pencak Silat Indonesia (PSII) yang didukung oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan di bawah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Film pendek yang diproduksi oleh Tapak Suci Putera Muhammadiyah Kabupaten Gowa ini berjudul “Merawat Tradisi: Kalau Bukan Kita Siapa Lagi?”. Sutradara Film Merawat Tradisi Alfandi berkisah kepada Suara Muhammadiyah awal dibuatnya karya yang sangat baik dalam memperingati 2 tahun pengakuan “The Traditional of Pencak Silat dari Unesco” sebagai Warisan Tak Benda Dunia ini.

“Kami mulai garap di awal tahun 2022 setelah mendapatkan info lomba di akun instagram @psilat_institut_indonesia. Sehingga saya inisiatif untuk menghubungi teman-teman kader dan siswa Tapak suci untuk sama-sama menggarap lomba tersebut,” ungkap Alfandi kepada Suara Muhammadiyah, Kamis (21/4/2022)

Dirinya yakin dengan adanya lomba ini sebagai anak muda Tapak Suci terpanggil untuk berkarya dan menjaga silaturahmi serta dapat memancing semangat kader dan siswa dalam Bertapak Suci di kabupaten Gowa khususnya di cabang Malino dan Tombolo Pao. Selanjutnya Alfandi membentuk tim lomba dan mulai membahas naskah untuk film tersebut.

Dalam naskah film ini Alfandi menggaris bawahi bahwa pencak silat ini adalah salah satu tradisi leluhur Indonesia yang harus dilestarikan. Melihat hari ini banyaknya budaya asing yang masuk Indonesia dan teknologi begitu cepat berkembang. Sehingga Alfandi dan tim sebagai anak muda Indonesia harus berperan dalam menjaga kita punya tradisi, yaitu pencak silat,”sehingga film ini kami beri judul Merawat Tradisi Kalau bukan kita, Siapa Lagi?”.

“Serta kami selalu optimis walapun proses pembuatan film ini ada halangan dan tantangan, karena kami menganggap dengan wadah ini kami bisa berkarya serta perhatikan petunjuk dan aturan lomba untuk bisa mendapatkan juara. Karena kami punya tujuan selain kami menyampaikan pentingnya menjaga tradisi pencak silat kami juga ingin memperkenalkan perguruan Tapak Suci Ke panitia lomba, peserta lomba bahkan seluruh penonton yang aktif bersosial media,” ungkap Mahasiswa Pascasarjana Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Makassar (UNM) tersebut.

Singkat cerita  di awal bulan Ramadhan kemarin panitia lomba mengirimkan saya pesan melalui surat elektronik yang berisi Selamat Film yang berjudul Merawat Tradisi dinobatkan sebagai Juara 1. Film berdurasi sekitar 4 (empat) menit ini mengangkat kisah para pendekar Tapak Suci yang sejak kecil dilatih untuk terus berkiprah dalam berdakwah melalui pencak silat.

Sebagai Juara Lomba Video atau Film Penddek PSII, Alfandi akan mengikuti penyerahan hadiah dan penganugerahan yang diselenggarakan pada Jumat, 20 Mei 2022 di Aula Gedung Sate, Bandung.

Ketua Pimpinan Pusat Tapak Suci Afnan Hadikusumo mengapresiasi atas raihan membanggakan ini. Kader Tapak Suci telah membuktikan mampu bersaing di kancah global dengan karya kreatif dan prestasi terbaiknya. Seperti menjuarai Asian Games, menjadi Juara Umum Pekan Olahraga Nasional (PON), dan telah berkiprah di berbagai negara di dunia.

Film Merawat Tradisi ini dibuat oleh kader kreatif diantaranya Sutradara Alfandi, Penulis Naskah Zulfikar Fajar, Kameramen Aeros, Dom dan Jack, serta Kru Tuti, Atika, dan Anri Wijaya. Ada pun para pemeran dalam film ini yaitu Abd Fadly, Muh Tabsyir, Nurhikmah, Sartina, M Aynul Yaqin, Muhayyan, Sammy Rizal, Nurhidayat, dan Asman. (rpd)

 

Exit mobile version