Geografi UMP Kerjasama Peoples Planet Project Belanda
PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) dengan Peoples Planet Project (PPP) pada Rabu, 20 April 2022.
Penandatangan ini dilakukan secara daring melalui Zoom Meeting yang dihadiri oleh Rektor UMP Dr Jebul Suroso SKp Ns MKep, Abdel Mandili MSc Founder and Director of People’s Planet Project Bianca Inês Pedro, Regional Coordinator for Asia Pacific Anang Widhi Nirwansyah MSc Kaprodi Pendidikan Geografi FKIP UMP, Titik Wahyuningsih SS MHum Kepala Bidang Kemitraan dan Kegiatan Internasional IAO
Rektor UMP Dr Jebul Suroso SKp Ns MKep mengucapkan rasa terima kasih kepada Peoples Planet Project dan Anang Widhi Nirwansyah MSi dan tim yang telah mempersiapkan penandatanganan MoU.
“Semoga penandatanganan ini dapat menciptakan sinergi yang diperlukan untuk mewujudkan visi dan misi kita. Saya berterima kasih kepada Anang Widhi Nirwansyah, MSc Kaprodi Pendidikan Geografi FKIP UMP dan tim Biro Urusan Internasional UMP telah mempersiapkan penandatanganan MoU ini,” ucapnya.
Rektor UMP menyampaikan pemikirannya untuk melakukan tindakan selanjutnya dengan program yang dapat memberikan manfaat bagi semua orang. Saatnya memikirkan untuk mengorganisir tindakan selanjutnya: penelitian bersama, seminar, bantuan teknis, dan sebagainya.
“Program GeoStory Camp adalah program luar biasa yang kami tunggu-tunggu. Bukan hanya kita yang menunggu manfaat dari program ini, tapi semua orang perlu tahu seberapa suksesnya program ini? Semoga program ini tidak hanya bermanfaat bagi kita tetapi juga bagi masyarakat Jambi. Juga untuk masyarakat luas. Ini adalah langkah untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik di bumi,” jelasnya.
Dalam wawancaranya, Kaprodi Pendidikan Geografi FKIP UMP Anang Widhi Nirwansyah M Sc mengenai program yang akan dilaksanakannya di Taman Nasional Bukit 12 Provinsi Jambi.
”Pendidikan Geografi dan PPP membangun jejaring komunikasi terkait dengan kerjasama dalam bentuk program GLS Training for Indigenous people yaitu program pelatihan pemetaan dengan menggunakan system informasi geografi ditujukkan kepada orang rimba, orang rimba itu adalah orang suku asli di Taman Nasional Bukit 12 Jambi,” jelasnya.
Mencoba mengenalkan bagaimana GeoSpatial Teknologi ini bisa di Implementasikan oleh masyarakat yang tinggal di hutan. Program dimulai dengan Participasitory Resource Mapping, yaitu pemetaan natural resource yang orang-orang rimba butuhkan dan dipetakan dalam bentuk system informasi geografi.
“Karena data GeoSpatial tidak hanya untuk di wilayah kota atau pesisir, tapi juga untuk masyarakat adat agar memiliki legitimasi di pemerintahan ataupun terhadap pihak-pihak swasta agar wilayah mereka (orang rimba) diakui secara legal formal di mata hokum. Project ini penting sekali untuk geografi bisa men-support adat yang adat di Jambi agar mereka memiliki kedaulatan dan keamanan terhadap lingkungan hidup,” jelasnya.
Lebih lanjut, Anang menyatakan beberapa keterlibatan dalam project tersebut melibatkan satu mahasiswa yang akan turun ke lapangan dan berangkat dari Jakarta 19 Mei 2022 dan kegiatan ini berlangsung selama 2 minggu di Taman Nasional Bukit 12 dan juga melibatkan NGO local sekolah institute yang mereka sudah banyak ikut program pendampingan untuk mendampingi masyarakat adat Bukit 12 (orang rimba).
“Mereka sifatnya nomaden sehingga butuh NGO local yang bisa menjembatani komunikasi antara dunia internasional ataupun orang asing yang ada di luar wilayang hutan itu ke masyarakat adat,” ucapnya.
Abdel Mandili, M.Sc., Founder and Director of People’s Planet Project mengungkapkan rasa senangnya dan menjelaskan penggunaan GIS untuk masyarakat adat.
“Saya senang berada sini bersama kalian, senang juga bisa berproses dan bekerjasama dengan UMP untuk project ini. Peoples Planet Project menggunakan pemetaan video dan GIS untuk memperkuat suara masyarakat adat dan untuk melindungi hutan dan alam kita,” jelasnya.
Ketika menggabungkan storytelling dengan sains dan pengetahuan ilmiah, lanjut Anang, memiliki dua alat yang kuat yang dapat digabungkan bersama untuk mencapai tujuan yang dimiliki dalam melindungi alam dan mendukung orang-orang yang melindungi alam.
“Saya kira dengan MoU dan MoA yang kita tandatangani hari ini, kita baru saja mengambil langkah pertama bersama-sama untuk bekerja secara seimbang bertukar pikiran bertukar pengetahuan kita bersama dan bekerja pada tingkat yang sama untuk melestarikan hutan kita dan melindungi ekosistem yang terhubung dengan kami, tim kami dari Peoples Planet Project sangat bersemangat untuk bekerja sama dengan UMP dalam hal ini, bersama dengan Dr. Anang juga dan untuk memesan GeoStory Camps dan kami berharap dapat bekerja sama,” jelasnya. (Frm/Tgr)