Anjuran Prof Dadang Kahmad terkait Mudik Lebaran

Prof Dadang Kahmad

Prof Dadang Kahmad Dok UM Bandung/SM

Anjuran Prof Dadang Kahmad terkait Mudik Lebaran

BANDUNG – Lebaran Idul Fitri 2022 atau bertepatan dengan 1443 Hijriyah tinggal menghitung hari.

Dengan demikian, tak sedikit di antara kita yang tengah mempersiapkan mudik. Tradisi yang sudah berlangsung sejak lama tersebut hendaknya dilakukan dengan gembira.

“Itu tradisi lokal yang perlu dipertahankan. Cuma, jangan paksakan mudik kalau harus berhutang. Nanti malah jadi beban,” ucap Dadang Kahmad.

Guru Besar Sosiologi Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung tersebut mengatakan hal itu saat acara “Bincang Santai dan Buka Bersama” di Auditorium KH Ahmad Dahlan UM Bandung, Kamis (21/04/2022).

Sebab, sambung Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu, bila mudik dilakukan dengan terpaksa, maka ia tak dapat menikmati salah satu budaya Nusantara itu.

“Ini ajang silaturahmi dan mestinya bahagia. Sekiranya secara finansial kurang memadai, ya tahan dulu mudiknya,” ungkap mantan Ketua Pusat Studi Sunda ini.

Selain persiapan materil, kata Dadang, hendaknya diperhatikan pula mengenai kesehatan. Apalagi, pandemi Covid-19 belum sepenuhnya pulih.

“Sebaiknya cek suhu tubuh dulu sebelum mudik. Yang belum divaksin, silakan divaksin dulu, misalnya vaksin booster,” tutur Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UM Bandung itu.

Muhammadiyah Junjung Tinggi Ilmu Pengetahuan

Kenapa Muktamar Muhammadiyah diundur hingga 2 tahun? Dalam waktu yang sama, pria kelahiran Garut 5 Oktober 1952 tersebut memaparkan alasannya.

Menurut Dadang, penundaan perhelatan nasional di lingkungan persyarikatan Muhammadiyah merupakan keputusan tepat.

“Kita undang ahli epidemologi dari Unair, UGM, dan UI untuk diskusikan tentang Muktamar, apakah bisa dilaksanakan secara offline atau tidak saat pandemi. Mereka sarankan Muktamar harus ditunda karena melibatkan ribuan orang,” ucap Dadang.

Atas saran para ahli, papar Dadang, Muhammadiyah akhirnya menunda Muktamar yang seharusnya dilaksanakan pada 2020 menjadi 2022.

“Muktamar Muhammadiyah dihadiri orang dari seluruh Indonesia. Bahaya kalau Muktamar tetap digelar. Oleh karena itu, kata para ahli tahun ini boleh Muktamar karena penyebaran virus corona mulai melandai,” kata Dadang.

Bila tak ada aral melintang, organisasi yang didirikan pada 1912 oleh KH Ahmad Dahlan ini akan menggelar kegiatan lima tahunan pada November 2022. (Cecep Hasannudin)

Exit mobile version