Masyarakat Simeulue Butuh Sentuhan Kader Muhammadiyah
SINABANG, Suara Muhammadiyah – Perkaderan Baitul Arqam Muhammadiyah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Simeulue resmi ditutup. Acara yang berlangsung pada tanggal 20-23 Ramadhan 1443H/21-24 April 2022M di Kota Sinabang. Berdasarkan laporan dari Master of Training (MoT) Taufik Riswan Alubilie bahwa, dari 42 orang peserta yang lulus perkaderan sebanyak 34 orang setelah dipertimbangkan dengan penilaian yang sangat ketat.
Pada acara penutupan sambutan disampaikan oleh Wakil Ketua PDM Simeulue Fauzan, SAg menyatakan perkaderan ini sebagai bekal untuk terus berbuat dalam menghidupkan Muhammadiyah di Pulau Simeulu. Masih diperlukan tanggung jawab untuk terus menerapkan ilmu yang diperlukan untuk ummat dan berbagai aktivitas di Muhammadiyah Simeulu.
Selanjutnya sambutan Bupati Simeulue Erly Hasyim, SAg, SH, M. Ikom yang juga sebagai Ketua Majelis Pembina Kader (MPK) Pumpinan Wilayah Muhammadiyah(PWM) Aceh dan juga Kader Muhammadiyah. Selaku kader Muhammadiyah diharapkan ada tindak lanjut dari hasil perkaderan agar diterapkan dalam kehidupan Muhammadiyah, ummat atau masyarakat Simeulu yang saat ini sangat memerlukan sentuhan kader Muhammadiyah membangun akhlaq, Ibadah dan mu’amalah.
Hari ini akhlaq masyarakat diperlukan sentuhan dan bimbingan dari kader Muhammadiyah, karena sebahagian masyarakat masih memprihatinkan perilaku dan akhlaq bahkan kondisi miris banyak yang terlibat judi “on-line” yang sangat merusak keluarga, kata Erly Hasyim.
Maka Erly menekankan diperlukan tindak lanjut hasil pengkaderan untuk membantu pemerintah dan masyarakat. Kader juga dituntut untuk terus berbuat dan diperlukan komunikasi dan mengembangkan sistem komunikasi kepada semua pihak. Sehingga banyak hal yang dapat diperbuat untuk mencerdaskan masyarakat Simeulu, dan menyelamatkan kehidupan dan ekonomi masyarakat marginal di Simeulu.
Penutupatan Perkaderan Baitul Arqam Muhammadiyah Simeulu ditutup secara resmi dilaksanakan oleh Wakil
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Aceh A. Malik Musa, SH, MHum menyatakan perlu terus melanjutkan perkaderan di Simeulu.
Selanjutnya bagi yang sudah lulus masih dievaluasi tindak lanjut sebagai persyaratan kelulusan, tidak boleh diam, berhenti serta tidur setelah perkaderan. Tanggung jawab kader terus mengembangkan Muhammadiyah di Simeulu agar seluruh aktivitas Muhammadiyah, amal usaha Muhammadiyah serta seluruh organisasi otonom Muhammadiyah (Ortom) terus melaksanakan kegiatan dan perkaderan untuk bermanfaat kepada ummat Islam dan masyarakat Simeulu. (Syaifulh)