Malam Seribu Bulan Versi LSBO PWM DIY

LSBO

Malam Seribu Bulan Versi LSBO PWM DIY

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Malam lailatur qodar merupakan malam yang lebih baik daripada 1.000 bulan. Malam yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim dalam pencarian sumber pahala di bulan suci Ramadhan. Umat muslim lantas mengisi malam lailatul qadar ini dengan berbagai macam cara.

Lembaga Seni, Budaya dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta setiap tahunnya menggelar kegiatan malam seribu bulan.

Untuk tahun 1443 Hijriyah atau tahun 2022 Mesehi ini, sudah memasuki tahun ke-6 pelaksanaan kegiatan malam seribu bulan, yang dihelat berpindah-pindah tempatnya. Kali ini dilaksanakan pada Selasa, 26 April 2022 pukul 20.00-22.30 WIB bertempat di SMK Muhammadiyah 1 Bantul.

“Masing-masing kabupaten dan kota tersambangi. Tahun ini bahkan sudah ke dua kalinya kabupaten Bantul ketempatan. Atas kebaikan kepala sekolah Herimawan, S.PdT kami dipersilakan berkolaborasi,” jelas Akhir Lusono selaku ketua LSBO PWM DIY.

Kegiatan tersebut dikemas dengan serius tetapi santai. Talk show berbalut hiburan yang mengedukasi menghadirkan narasumber yang kredibel, di antaranya Dr. Dra. Sarjilah, M.Pd (Kepala BBPPMPV Seni Budaya Yogyakarta), Drs. Endra Widyarsono, MM, M.Pd (Ketua Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan), Ki H Ashad Kusumadjaya (budayawan Muhammadiyah), ustadz H Ahmad Badawi (anggota LSBO PWM D.I. Yogyakarta).

Dalam acara yang dimoderatori Akhir Lusono itu, para narasumber disodorkan tema sentral yang kini baru ramai dibincangkan publik, yakni “Peran Seni Budaya dalam Memberantas Kejahatan Jalanan”.

Aneka hiburan yang edukatif juga dirajut untuk menambah kekhasan acara yang digarap bareng antara LSBO PWM DIY, LSBO PDM Kabupaten Bantul, SMK Musaba dan ASBO PW IPM DIY.

Adapun yang tampil dalam acara tersebut antara lain sulukan, macapat, gurit, puisi dan orkes keroncong LSBO PDM Bantul pimpinan ustadz Fakrurozi dan manajer Bambang ‘Payak’ Haryanto, S.Sn.

“Kami merasa berbangga sekolah kami ketempatan. Acara yang bagus dan sangat luar biasa. Semoga ke depannya bermanfaat,” kata Herimawan, S.Pd.T, Kepala SMK Muhammadiyah 1 Bantul.

Ditambahkan Herimawan, pihaknya juga ikut mengisi acara tersebut yang diawali  pembagian zakat dengan melibatkan siswa dan guru. Kegiatan malam seribu bulan tahun sebelum pandemi Covid-19 diselenggarakan di Kulonprogo. Tepatnya di Panti Asuhan Binausadah asuhan ustadz Rujito.

Diangkatnya tema perbincangan atau rerasan tentang kejahatan jalanan ini, tidak lain dan tidak bukan merupakan keprihatinan kejahatan jalanan yang sampai merenggut nyawa seseorang.

“Maka dengan seni budaya akan dibincang apakah seni budaya dapat berperan?” ungkap Akhir Lusono.

Dalam kegiatan tersebut, dikatakan Akhir Lusono, digali dari para narasumber yang mumpuni untuk dapat memberikan solusi atau pandangan bagaimana sebaiknya untuk memerangi kejahatan ini?

“Muhammadiyah dalam hal ini harus turut cawe-cawe bagaimana sebaiknya. Maka persembahan kegiatan inilah jawabannya,” demikian Akhir Lusono menguraikan.

Kegiatan yang dilaksanakan di aula SMK Musaba yang memang memiliki tempat yang sangat representatif,  diawali sambutan Drs. H. Sahari selaku Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bantul, juga pengantar dari H. Gita Danupranata, SE, MM selaku Ketua PWM DIY.

Seperti disampaikan Akhir Lusono, Muhammadiyah saat ini sangat peduli kepada seni budaya dan olahraga. “Maka Muhammadiyah sampai membuat lembaga tersendiri yang bertugas untuk mengurusinya,” pungkas Akhir Lusono. (Affan)

Exit mobile version