Ngabuburit Multiparadigma, FEB UM Bandung Kaji Akuntansi dari Berbagai Aspek

FEB UM Bandung

Ngabuburit Multiparadigma, FEB UM Bandung Kaji Akuntansi dari Berbagai Aspek

BANDUNG, Suara Muhammadiyah — Untuk mengkaji Ilmu Akuntansi dari berbagai aspek, Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung) adakan ”Ngabuburit Multiparadigma” pada Selasa (26/04/2022).

Acara yang dilaksanakan secara daring tersebut mengangkat topik “Green Accounting: Akuntansi Keberlanjutan dan ber-Tuhan” dan dihadiri oleh Rektor UM Bandung, dosen, dan mahasiswa dari berbagai kampus.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UM (FEB) Bandung, Dr. Drs. Ia Kurnia, M.Pd., CPRM., mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan setiap tahunnya pada bulan Ramadhan tersebut mengkaji berbagai permasalahan yang ada pada akuntansi.

”Multiparadigma di sini mengkaji akuntansi dari berbagai aspek, dari berbagai paradigma yang anti mainstream,” ucap Ia.

Ia menyampaikan kurikulum sekarang haruslah disesuaikan dengan perkembangan zaman.

”Jadi, dosen maupun mahasiswa harus paham bahwa sekarang sudah berkembang istilah baru, yaitu green accounting, sehingga menjadi pengayaan dalam pengajarannya,” jelasnya.

Sama seperti Ia, Ketua Program Studi Akuntansi UM Bandung Erfan Erfiansyah, S.E., M.Ak., mengatakan, acara tersebut bertujuan untuk menambah ilmu dan pengalaman khususnya tentang green acounting.

Hal tersebut, ungkap Erfan akan dijadikan sebagai salah satu mata kuliah baru pada prodi Akuntansi UM Bandung.

”Sehingga akan memberikan dampak dan masukan terhadap penyusunan kurikulum atau yang lebih spesifik di RPS-nya (Rencana Pembelajaran Semester),” kata Erfan.

Akuntansi Lingkungan

Dosen Akuntansi Universitas Muslim Indonesia Makassar, yang juga menjadi narasumber, Dr. Syamsu Alam, S.E., M.Si., Ak., CA., ACPA., mengatakan Akuntansi Lingkungan merupakan sebuah tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan yang timbul akibat kegiatan perusahaan.

”Berbagai konsep akuntansi lingkungan itu hadir untuk me-recovery lingkungan sehingga butuh perhitungan-perhitungan tertentu,” ungkap Syamsu.

Ia menjelaskan hal dasar dalam menerapkan akuntansi lingkungan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan dan menjadi tanggung jawab perusahaan.

”Jangan sampai perusahaan melakukan kegiatan sosial, tapi dibebankan kepada masyarakat,” imbaunya.

Green Accounting dan Habluminallam

Dosen Akuntansi Universitas Muhammadiyah Palopo, Dr. Rismawati, S.E., MSA., CSRS., CSRA., CSP., CRMP. mengatakan, keberlangsungan Green Accounting mengacu pada hubungan antara manusia dengan alam atau yang dikenal dengan habluminallam.

”Green Accounting lebih fokus kepada habluminallam, bagaimana manusia menjaga lingkungan sekitarnya untuk keberlangsungan hidup manusia itu sendiri,” tegas Rismawati.

Ia mengatakan hubungan manusia dengan alam menjadi sesuatu yang penting dan harus diperhatikan oleh semua orang

”Kenapa dianggap penting? Karena keberlangsungan hidup manusia tergantung dari keberlangsungan bumi,” tinjaunya. (Firman Katon)

Exit mobile version